Trending

Wednesday 28 December 2016

TRISULA KARERA REKSA Pt 1


TRISULA KARERA REKSA. Pt1.
PUSAKA KAJENG IBU RATU LAUT KIDUL.
CARA BERTEMU IBU RATU KIDUL DALAM MIMPI.
Assalam.....sahabat2 yg aku hormati semuanya. Baik dari dunia nyata mahu pun sahabat dari dunia ghaib. Segala Puji Syukur Kehadirat Allah s.w.t. Selawat senantiasa dihatur kepada Junjungan Baginda Nabi Muhammad s.a.w. Dgn mengharap ridho Allah s.w.t. Dan dgn kerendahan hati yg paling dalam, izinkan aku yg miskin ilmu ini berbagi sedikit ilmu dan pengalaman untuk dikongsi bersama sahabat2 semua. Insha Allah....
Pusaka Trisula Karara Reksa, Pusaka no.1, yg selalu diburu oleh seluruh Paranormal sebagai raja dari semua pemimpin (benda) ghaib, iaitu Trisula Karara Reksa.
Menyelusuri keberadaan pusaka yg satu ini sungguh teramat sulit kerana berada di dasar Laut Kidul. Tepatnya di Istana Agung Kajeng Ibu Ratu Laut Kidul, yg ditempatkan di dalam ruangan khusus tingkat ke lima.
Pusaka ini juga sebagai bentuk dari kebesaran kursi para pembesar istana bawah laut mahupun Majapahit dan Keraton Solo. Bahkan dalam dunia wayang kulit, pusaka ini digambarkan pada gunungan yg menyerupai bentuk padi atau bentuk rambut bergerigi. Yg artinya, lambang dari kemakmuran, pangkat, kesuksesan, kedudukan dan kepercayaan seluruh wahyabala/lapisan masyarakat luas.
Bercerita tentang karomah atau kesaktian pusaka Karara Reksa, tentu sudah tidak diragukan lagi sebagai tameng/penolak dari berbagai ilmu santet/sihir, teluh dan sebagainya. Bahkan dalam hal melancarkan suatu jabatan, Syekh Abdul Karim, Benda Kerep (alm) yg semasa hidupnya menjadi guru besar para Habib se-Indonesia ini pernah berujar :
" Pada masa itu, seorang intelektualis, Ir,Soekarno sebelum menjadi pemimpin negara Indonesia, meminta pendapat pada Kyai yg satu ini tentang sebuah jalan menuju derajat mulia di tengah banyaknya manusia yg mengharapkan."
Lalu Kyai tersebut berkata :
" Dunia adalah derajat dan derajat adanya di dunia. Keberkahan Allah s.w.t., yg punya, namun harus dicari pangkal ujungnya. Segala upaya ada jalannya, carilah karomah yg bersifat raja."
Dgn penghayatan seksama, lalu Ir.Soekarno bertanya kembali :
" Dimana gerangan harus ku cari suatu karomah bersifat raja....?"
Sang Kyai menjawabnya :
" Bersatulah zahir dan batinmu untuk sejalan beriringan, sesungguhnya derajat duniawiyah banyak dimiliki makhluk kasat mata, pintar2lah dalam mencari derajat, kerana di tengah derajat akan ada tipu muslihat. Ambilah pusaka raja TRISULA KARARA REKSA. Mintalah izin dari sang murid Nabi Khidir as (yg dimaksud dgn murid di sini adalah Kajeng Ibu Ratu) sesungguhnya karomah raja (pusaka raja) ada padanya."
Lalu Ir, Soekarno pamit mundur diri dari hadapan Kyai kharismatik untuk menjalankan suatu perintah mulia lewat jalan bertirakat. Dalam suatu komptemplasinya, Ir.Soekarno mendapat suatu wangsit/petunjuk untuk bertirakat/bersemedi di puncak Gunung Penjalu,Tasik. Jawa Barat.
Beliau akhirnya datang ke puncak gunung tersebut, tepatnya diatas puncak bebatuan yg bernama Harja Mukti atau Pataka Harja. Lewat amalan dan peraturan yg diberikan oleh Syekh Abdul Karim. Hari ke-41 dari semedinya di puncak Gunung Penjalu, akhirnya Ir.Soekarno mendapat apa yg diinginkannya, iaitu pusaka KARARA REKSA, yg langsung diberikan oleh Kajeng Ibu Ratu Kidul sendiri.
PERMULAAN PERJALANAN SPIRITUAL AKU.
Bercerita tentang pusaka/mustika, Trisula Karara Reksa, aku mempunyai kisah tersendiri yg pada masa itu aku sama sekali tak menyangka, kalau pusaka yg ada di tangan aku itu adalah pusaka/mustika nomber satu yg sedang diperebutkan oleh banyak paranormal.
Bermula dari perintah sang guru untuk melakukan suatu tirakat saat memperdalam ilmu " Wijaya Kusuma ", di salah satu peninggalan bersejarah, iaitu di sebuah rumah tinggal seorang waliyullah sakti, Raden Mas Kuncung Anggah Buana. Tepatnya, berlokasi di desa Trusmi, kecamatan Plered.
Dalam istilah silsilah, tokoh yg satu ini dilahirkan tanpa seorang ayah, pada umumnya. Tapi, dari suatu keajaiban kebesaran Allah s.w.t., pada umat/hamba pilihannya seperti kisah Nabiyullah Isa as.
Nah, kisah ini terjadi pada tahun 1998 yg lalu. Sebelum kisah perjalanan spiritual aku lanjutkan, ada baiknya kita tahu, siapa gerangan Raden Mas Kuncung Anggah Buana, agar tidak penasaran akhirnya.
Sang Guru mengatakan, dalam kisah sejarah, desa Trusmi mengalami masa kekeringan yg begitu panjang. Seorang puteri cantik jelita, Ratu Ayu Roro Jati, selalu bersedih hati dgn keadaan seperti ini. Beliau sering menyendiri di sebuah taman keputren, sambil menatap tanaman yg tinggal tangkai tanpa satu pun daun yg bertenggek diatasnya. Dgn melihat kondisi seperti ini, sang puteri sering menangis sambil melantunkan seuntai kata keprihatinan, diantaranya ;
" Wahai Dewata Agung, tidaklah kau turunkan seseorang yg mampu merubah taman kering ini menjadi subur kembali. Wahai Dewata Agung, aku bersumpah dgn segala kerendahan. Siapapun yg mampu menghidupkan taman kesayanganku ini, bila orang itu laki2, aku kan jadikan dia suamiku. Tapi bila dia seorang perempuan, akan aku jadikan keluargaku yg paling dekat."
Pada esok harinya, seorang pemuda yg entah dari mana datangnya dgn kondisi dan mimik wajah kelelahan sehabis perjalanan jauh. Rupanya, langsung beristirehat sambil mandi di pancuran taman keputren Trusmi, yg sedang dilanda kekeringan, pada masa itu.
Dgn rasa tergesa2, pemuda itu langsung menanggalkan bajunya diantara ranting pohon yg sudah teramat kering. Terlihat kesegaran di wajah pemuda itu, setelah merasakan sejuknya air pancuran keputren. Bertepatan saat pemuda tadi selesai mandi, tanpa disengaja sang Puteri Roro Jati masuk ke dalam taman keputren.
Sang puteri langsung terkejut kaget dan juga tercengang takjub.
Ya, sang puteri benar2 terkesima melihat dua hal yg belum pernah dilihat semasa hidupnya.
Di saat pemuda tadi mengambil bajunya yg terletak diatas ranting kering, tiba2 pohon itu mengeluarkan daun yg begitu lebatnya serta bermunculan beragam bunga dgn beragam warna yg sungguh indah dipandang mata, bukan hanya itu saja, seluruh pohon yg ada di taman semua ikut subur seperti sedia kala.
Saat berpandangan mata, sang puteri langsung terpesona dgn ketampanan pemuda tadi yg tak lain adalah Syarif Hidayahtulllah@ Sunan Gunung Jati. Konon, kerana terpesonanya sampai sang puteri tak sedar kalau betisnya tersingkap lebar2 dan pada saat itu Sunan Gunung Jati melihatnya, hingga punya sir kelakiannya.
Dari kejadian itu, Sunan Gunung Jati pergi meninggalkan sang puteri seorang diri masih dalam keadaan terbinggung2. Sejak saat itulah, kehidupan sang puteri mulai berubah. Beliau benar2 jatuh hati kepada pemuda yg baru di lihatnya. Ya, tingkah laku sang puteri mulai aneh. Beliau selalu datang dan mencium tanah bekas telapak kaki berdirinya Sunan Gunung Jati di samping air pancuran tamannya.
Empat bulan sejak hadirnya Sunan Gunung Jati dalam fikirannya, empat bulan pula sejak tergila2 dan terus mencium bekas telapak kakinya, tanpa disadari, beliau akhirnya hamil dgn kebesaran dan keagungan ilmu Allah s.w.t. Di saat kandungan telah mencapai 9 bulan, Nyi Mas Ayu Roro Jati, akhirnya melahirkan seorang bayi laki2 yg memancarkan sinar terang dari wajahnya. Dgn rasa suka cita sang puteri dan ayahandanya langsung datang menghadap Prabu Panatagama/Sunan Gunung Jati Cirebon, yg konon namanya Sunan Gunung Jati ini sudah tersohor kemana2 pada masa itu.
Dihadapan seorang raja Islam Cirebon, ayah dan sang puteri Roro Jati ini menceritakan ikwal asal-usul hingga akhir kejadiannya. Dgn senyum yg menawan, Sunan Gunung Jati menerima tamunya dgn riang gembira. Dan akhirnya Puteri Roro Jati dinikahinya menjadi salah satu isteri yg paling setia. Sedangkan sang bayi, Sunan Gunung Jati menamainya dgn sebutan Raden Mas Kuncung Anggah Buana. Konon dalam sejarah Cirebon, Raden Mas Kuncung Anggah Buana menjadi seorang pilih tanding dgn ribuan muridnya yg tersebar di berbagai penjuru angin, diantara murid beliau yg sampai sekarang masih terkenal namanya adalah Kajeng Ibu Ratu Laut Kidul.
PUSAKA TRISULA KARARA REKSA.
Nah, kita lanjutkan kembali kisah perjalanan spritual aku tentang pusaka Trisula Karara Reksa. Dalam suatu malam, tepatnya Selasa Kliwon. Malam itu, ruangan paseban Raden Mas Kuncung Anggah Buana, begitu gelapnya kerana aliran elektrik padam akibat hujan lebat yg sejak petang telah membasahi daerah Trusmi dan sekitarnya. Malam itu tanpa sedar aku terlelap tidur di serambi pintu ukir yg sudah berabad2 tahun lamanya tidak pernah direnovasi oleh masyarakat setempat. Dan entah sudah berapa jam aku tertidur di tempat itu, tetapi yg jelas aku baru terbangun kerana terkejut, tubuh aku di lempar/campak oleh seseorang.
Belum lagi rasa terkejut hilang, tiba2 dari dalam pintu ukir keluar sinar yg amat terang benderang. Sinar itu lalu berputar mengelilingi tubuh aku sampai lima putaran dan seterusnya sinar itu redup lalu jatuh dihadapan aku.
Dgn di bantu cahaya lampu suluh yg selalu aku bawa, benda itu lalu aku ambil dan perhatikan secara seksama.
" Aneh.. !" fikir aku.
Benda ini terbuat dari bahan tulang dgn bentuk tujuh tangkai saling menyatu dan semuanya bergerigi seperti bentuk padi. Tetapi bila diperhatikan lagi, benda ini mirip bentuk tombak yg lepas dari gangangnya. Sungguh sangat unik dan belum pernah aku lihat sebelumnya. Malam itu juga, aku sudahi tirakat/ritual aku dgn membawa sebuah kenang2an dari bangsa ghaib, iaitu berupa pusaka aneh, menurut pendapat aku.
Walaupun dalam suatu kegunaannya dan manfaat dari benda ini sama sekali belum aku ketahui kunci pembukanya. Namun aku patut bersyukur. Sebab, sejak adanya benda ini di rumah sewa aku, lambat laun aku mulai kedatangan rezeki dari berbagai tamu yg memerlukan bantuan spiritual yg aku ada. Bahkan tak sangka2, para pengusaha dan koporat datang dgn berbagai persoalan dan masalah yg tentunya sangat priversi. Ini tentu sekali sangat membantu aku yg baru mula bertapak di negeri orang. Namun, sepuluh bulan setelah memiliki benda aneh tersebut, pada suatu hari benda itu aku buang kerana suatu alasan. Lantas, apa yg terjadi setelah itu....?
Bahawa pusaka aneh yg berasal dari posaroan, Raden Mas Kuncung Anggah Buana, yg tak lain adalah pusaka no.1,Trisula Karara Reksa, pada akhirnya setelah 10 bulan ikut bersama aku, pusaka ini aku buang kerana suatu alasan yg memaksa.
Kisah aku buang pusaka ini, bermula dari suatu hasutan dari salah satu masyarakat yg satu profesi dgn aku. Dgn adanya aku, banyak tamu yg datang dari berbagai daerah meminta bantuan. Orang yg satu ini langsung menunjukkan mimic ketidak sukaannya. Lewat hasutannya, satu persatu dari masyarakat sekitar mulai terpedaya dan mencemoh aku sebagai paranormal sesat/ahli santet, adat perantau, hehehe..
Bahkan, ucapan gila seperti ini selalu aku dengar acapkali ada orang sakit atau terkena musibah, semua akan dikembalikan kepada aku dgn tuduhan, akulah penyebabnya.
Berbulan2 hasutan ini terus terdengar ditelingga aku. Namun, para tamu bukan berkurang tetapi terus bertambah sepuluh kali lipat dari sebelumnya. Melihat kenyataan seperti ini, aku dihasut lagi dgn cara yg lain. Iaitu, aku dianggap memelihara toyol, macam ni pun ada.
Pada suatu hari, seiring merebaknya fitnah yg terus terdengar sampai ditelinga guru aku. Malam harinya, aku bermimpi didatangi empat orang. Dua laki2 bersorban dan dua perempuan cantik dgn memakai mahkota ratu. Dalam mimpi aku, salah satu ratu tadi berkata :
" Anakku...! Jgn kau putus asa kerana suatu masalah. Terimalah dgn senang hati dgn datangnya masalah ini. Sesungguhnya sabar dalam menghadapi segala masalah, adalah suatu derajat termulia dihadapan-Nya."
Lalu orang tua bersorban meneruskannya :
"Jika kau tak mampu menahan rasa sakit, jgn kau curahkan sakit itu dgn perlawanan, kerana sesungguhnya mengalah demi suatu kebaikan itu lebih mulia dari pada kau melawannya."
" Diam dan tenang itu lebih mulia daripada gerak membawa malapetaka. Sesungguhnya semuanya adalah permainan rasa (hati) yg mana dalamnya, apabila hati kita menerima adanya masalah. Maka, masalah itu seolah tidak ada. Tapi apabila hati kita tidak menerima segala hal yg berbentuk masalah, nescaya rasa senang pun akan dibuat masalah sendiri." tambahnya.
Sejak kejadian mimpi itu, aku mulai banyak intropeksi diri dgn jalan tirakat dan puasa diberbagai tempat posarean/makom para Waliyullah. Aku dah jarang di rumah dan selalu bepergian dari satu makam Wali ke makam yg lainnya.
Hingga pada suatu malam, disaat aku pulang dari makam seorang Wali, Syekh Abdul Lathif, bilik aku digeledah orang dan pusaka Trisula Karera Reksa sendiri hilang dari tempatnya. Dgn penasaran, gundah- gulandah, rasa marah, malam itu juga aku mulai mempersiapkan sarana ritual untuk menarik kembali pusaka itu, yg baru saja dicuri. Namun dalam suatu kontemplasi yg aku lakukan, para Abdul Jumud dan para lelembut bangsa laut datang ke kamar dgn membawa pesan :
" Relakanlah kepergian pusaka tatal raja. Mungkin sudah waktunya dia berpisah dgn dirimu. Hanya saja ada satu hal yg harus engkau ketahui, buanglah sejauh mungkin sarung/tempat pusaka tatal raja. Sesungguhnya pusaka itu tidak akan berkaromah apabila tidak disatukan dgn warangkanya/sarungnya."
Demi menghormati amanat para ghaib untuk menyelamatkan karomah yg ada pada pusaka itu. Pagi harinya, aku langsung membuang warangkanya di suatu sungai yg bernama, Kali Telgung.
Dua hari kemudian, dari pembuangan warangka pusaka, aku langsung pindah rumah dan ikut ke salah satu pengusaha cina di Semarang, menjadi supranaturalis pribadinya. Satu tahun aku dikontraknya dan setelah itu aku lebih kearah dunia spiritualis lewat keberbagai tempat makam keramat para sesepuh zaman dahulu.
Diantara tempat keramat yg pernah aku singgah selama tiga tahun bertualang, iaitu makam :
1) Syekh Tolha (Kalisapu).
2) Poserean Kajeng Sunan Kali Jaga (Cirebon).
3) Pangeran Papak (Garut).
4) Sunan Godong (Garut).
5) Syekh Muhyi (Pamijahan).
6) Syekh Lathif dan Syekh Qobul (Kajen).
7) Ki Ageng Sapu Jagat (Cuci Manah).
8) Syekh Manshur (Banten).
9) Pangeran Topak (Matangaji).
10) Habib Keling (Indramayu).
11) Syekh Majagung (Situmpuk).
12) Tempat pertapaan Sunan Gunung Jati dan Mbah Kuwu Cakra Buana (istana pukuwati,Cirebon) dan lain2.
Dari kisah perjalanan spiritualis aku, tentu banyak fenomena ghaib yg membuat aku mengenal akan kebesaran Allah s.w.t., lewat beberapa makhluk lain, seperti bangsa jin dan lainnya. Bahkan dalam kebesaran Af'al yg diciptakan-Nya, aku banyak dihadapkan dalam fenomena alam, kehidupan makhluk kasat mata.Ternyata,
tidak hanya bangsa manusia saja yg merasakan nikmatnya keindahan alam yg diciptakan dan keasrian alam yg ada didalamnya.
Melalui kesaksian yg pernah aku alami. Pada suatu hari, guru aku bercerita tentang kehebatan pusaka yg mengandung tujuh unsur ilmu, bumi, langit, api, angin, cahaya, rasa dan sinar.
Beliau mengibaratkan pusaka ini sebagai sosok ahli ma'rifatullah. Iaitu, satu badan namun menguasai tujuh ilmu Allah s.w.t. Secara keseluruhan, sang guru menambahkan lagi :
" Pusaka ini hanya ada lima dialam jagat raya dan semuanya telah dipegang oleh bangsa ahli laut. Diantaranya, Nabiyullah Khidir a.s (Sulthonul Bahri).
Raja Lautan (Sulthonul Ma').
Raja Maimun (Sulthonul Jin).
Dewi Cempaka Arum (Ibu Ratu).
Dewi Nawang Wulan (Kajeng Ibu Ratu Kidul)."
Disaat guru aku bercerita tentang bentuk dan ciri2 yg menjadi ciri khas pusaka yg luar biasa ini, aku sangat terkejut mendengarnya. Sebab, bentuk pusaka yg diceritakan tadi persis seperti pusaka yg dulu aku miliki.
Ya, dari cerita sang guru, akhirnya aku ceritakan padanya tentang kejadian 4 tahun yg lalu. Dimana aku pernah memiliki pusaka yg baru saja diceritakan. Dari perjalanan cerita aku, sang guru berkali2 geleng kepala dan terus menyimak cerita aku sampai akhir. Lalu dgn suara lirih, sang guru berkali2 menyebut nama " Karara Reksa ".
Setelah suasana tenang kembali, sang guru mulai melanjutkan ceritanya. Namun tentunya setelah aku bercerita tadi. Sang Guru lebih fokus bercerita yg diarahkan kepada aku. Diantara cerita beliau tentang pusaka Karara Reksa.
Karera Reksa adalah pusaka pilih tanding yg didalamnya mengandungi tujuh kesempurnaan ilmu. Dari tujuh kesempurnaan ini dibagi tiga bahgian, iaitu : raga, sifat dan keyakinan.
RAGA :
Ilmu yg mempunyai pondasi " bumi sebagai akhlak mulia ", rendah diri, sabar dan bertawaqkal, mengikuti jejak dari Rasulullah s.a.w.
SIFAT :
Ilmu yg mengarah ke sifat baburrahmat (kehormatan) disini mempunyai tiga unsur, iaitu; langit, api dan angin.
a.) LANGIT : ilmu yg bersifat menengadah dalam suatu doa dari makhluk terhadap Tuhannya.
b.) API : ilmu yg mengarah ke sifat sidadah (semangat) baik dalam mencari sebuah ilmu, duniawiah mahupun yg bersifat batin.
c.) ANGIM : ilmu yg mengarah ke sifat derajat, dimana didalamnya telah terkandung keluasan akal yg mengarah keberbagai tujuan hidup yg positif.
d.) KEYAKINAN : ilmu yg bersumber dari keyakinan hati lewat suatu pemahaman, keluasan dan penghayatan diri. Lewat karomah pusaka Trisula Karara Reksa, semua ilmu ini ada didalamnya.
Nah, keyakinan disini mencakup 3 unsur, diantaranya ; cahaya, rasa dan sinar.
CAHAYA - penerimaan ilmu bersifat Robbani (ketuhanan).
RASA - penghayatan arti hidup menuju derajat mulia.
SINAR - mengenal bangsa malaikat lewat ke-sidiq kan/kejujuran hati.
Dari tujuh sumber ilmu yg ada di pusaka Trisula Karara Reksa, akan menyatu dgn pemilikinya seiring satu persatu khodam yg menjaganya memberi kunci pembuka.
Nah, kata sang guru yg langsung menatap aku. Sungguh sangat disayangkan pusaka yg seharusnya dijaga sebagai alat bantu menuju ilmu yg lebih tinggi, disia2kan begitu saja.
Dari penuturan sang guru, aku merasa sangat bersalah bila teringat kejadian 4 tahun yg lalu. Ya, nasi sudah menjadi bubur, mungkin inilah pepatah terakhir yg boleh aku ucapkan.
Sejak penuturan sang guru tentang cerita, pusaka Trisula Karera Reksa, aku jadi malu untuk bertemu dgn guru aku. Ya, aku benar2 bersalah yg tidak boleh menjaga pemberian bangsa ghaib. Namun, seminggu kemudiannya, guru memanggil dan memerintahkan aku untuk meminta maaf kepada Nyimas Ratu Ayu Dewi Nawang Wulan, sebagai hak waris pusaka Trisula Karera Reksa, yg pernah diberikan kepada aku. Guru aku berkata :
" Datanglah ke Pelabuhan Ratu. Bawalah sarana yg diperlukan, berzikirlah disana dgn tujuan meminta maaf. Sesungguhnya, Ratu Ayu Dewi Nawang Wulan, seorang yg dipilih oleh Nabiyullah Khidir a.s. Jgn sampai terkena marahnya bila hidupmu ingin tenteram."
Setelah aku diajari tentang cara bertemu dgnnya oleh guru aku, esoknya aku berangkat menuju Pelabuhan Ratu,Sukabumi.....
BERSAMBUNG.....
Seperti biasa, ambil sisi positif dari cerita ini, yg negetif jgn diambil. Kekuatan yg tak bisa ditandingi adalah, kekuatan daripada Allah s.w.t. Sang Maha Pencipta.
Sekiranya ada tutur bahasa dan tingkah laku yg tak berkenan di hati para sahabat2 semua, aku. TOK PENJEJAK BADAI, dgn merendahkan diri memohon maaf daripada sahabat2 semua......
CARA UNTUK BERTEMU IBU RATU DIDALAM TIDUR.
BISMILLAH......
ASYADU ALLA ILAHA ILALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH.
BI'ITSMIN DZAT DALIMA PUTIH. GUMILANG CAHYANING SUCI ING WISESA.
PATIH SANG WULUNG YA KANJENG RATU SANGYANING HAJAD DATENG NYAI RORO KIDUL.
RAWUNG KA'AJENG GUSTI WALI TUNGGAL LALUHUR WAYANA SYECH KUDRATULLAH
SUMEREP ING GENURUWAH SAKING LAUT KIDUL DUPE CIRI WALI PURWA TANPA WEKASAN ING IMPENKU TUSTA USTMANINGAL TUTUPING ATUR KERSANING ALLAH TA'ALA.
TATA CARANYA :
Ambil wudhu kemudian baca mantra tadi sebanyak 99x sebelum tidur. Pakailah wangi2an minyak non acohol. Kemudian menepuk bantal 3x sambil niat untuk memanggil Ibu Ratu Kidul hadir dalam mimpi.
Selamat beramal, semoga berhasil......
TERIMA KASIH.....
OLEH :
TOK PENJEJAK BADAI.


1 comment:

  1. Dengan minimal deposit 10.000, kalian bisa mencoba keberuntungannya bersama dengan kami
    segera add pin bb kami D87604A1, ditunggu ya di D3W4PK**

    ReplyDelete

About

Popular Posts