Trending

Saturday, 13 October 2018

PERBURUAN DAMPHAR PASIR INTAN DENGAN NAGA SILUMAN



PERBURUAN DAMPHAR PASIR INTAN DENGAN NAGA SILUMAN.
ILMU SHAHADAT MAZMAL.
ILMU ASMA' QUTHO QOSHOT.
ASMA AL WADUD.
Assalam....sahabat2 yg aku hormati semuanya, tidak kira di mana jua berada. Baik di dunia nyata mahu pun sahabat dari dunia ghaib. Segala puji syukur kehadirat Allah s.w.t. Selawat senantiasa dihatur ke atas Junjungan Baginda Nabi Muhammad saw. Dgn mengharap ridho Allah swt. Dan dgn kerendahan hati yg paling dalam, izinkan aku yg miskin ilmu lagi doif ini berbagi sedikit ilmu dan pengalaman untuk dikongsi bersama sahabat2 semua. Insha Allah.....
Kisah ini terjadi pada tahun 2000 bulan 7, ketika aku masih berada di Pondok Persantren Jam'ul Ijazah, Cirebon. Di antara paling banyak pengalaman, aku rasa pengalaman ini lah diantara yg paling mencengkam pernah aku hadapi. Khodam Naga penjaga Damphar Pasir Intan, iaitu naga siluman yg bernama Ki Klower tak mengizinkan Damphar Pasir Intan diangkat dari alam ghaib. Maka terjadilah perang tanding untuk memperebutkan harta pusaka sebagai benda peninggalan Puteri Ong Tien ini. Bagaimana kisah lengkapnya....? Mari sahabat-sahabat ikut aku ke sana.....
Sebelum aku memulakan kisah ini lebih jauh, kisah ghaib tentang pengangkatan apa yg disebut sebagai Damphar Pasir Intan dari alam ghaib, sehingga dapat diwujudkan dalam bentuk fizik/nyata, maka izinkanlah dahulu aku beberkan salsilah asal usul mengenai pusaka ini.
ASAL USUL DAMPHAR PASIR INTAN.
Diberitakan, pada tahun 1471 Syarif Hidayatullah@Sunan Gunung Jati melakukan perjalanan muhibah ke China, menghadap Kaisar pada waktu itu yg bernama Hong Gie Putra dari Yung Lo, yg masih dalam garis keturunan Dinasti Ming (1368-1642). Muhibah Syarif Hidayatullah ini dapat terjadi berkat hubungan baiknya dgn Laksamana Cheng Ho dan sekertarisnya yg bernama Ma Huan, serta seorang pujangga China terkenal bernama Fhei Hsin. Ketiganya telah berkunjung ke Cirebon dan telah memeluk Islam.
Di Istana Kaisar China, Syarif Hidayatullah bertemu dgn Puteri Ong Tien atau yg bernama asli Lie A Nyon Tien. Mereka ternyata saling mencintai. Malangnya, hubungan cinta mereka tidak disetujui oleh Kaisar. Kerana itulah Syarif Hidayatullah dipulangkan atau istilah masa kini dideportasi ke Cirebon.
Hubungan asmara yg sekian waktu lamanya telah terputus itu akhirnya kembali bersemi.
Kerana kuatnya kecintaan Puteri Ong Tien kepada kekasihnya, Syarif Hidayatullah, maka Kaisar Hong Gie meluluskan permintaan puterinya untuk berkunjung ke Cirebon. Dengan sebuah kapal besar yg dinakhodai oleh Loi Guan Hien dan dikawal oleh Panglima Guan Chang, rombongan Puteri Ong Tien tiba di pelabuhan Cirebon. Kedatangan rombongan dari China ini dgn membawa berbagai macam barang bernilai seni tinggi, seperti seramik, porcelain dan sebagainya yg akan dihadiahkan kepada Syarif Hidayatullah yg ketika itu telah diangkat sebagai Tumenggung dengan gelar Sunan Gunung Jati. Pengangkatan ini dilakukan oleh Pangeran Walang Sungsang @ Cakra Buana Sri Mangana Kuwu Cirebon empunya ilmu ASR.
Barang-barang persembahan Puteri Ong Tien itu sebagaian besar masih boleh dilihat hingga saat ini di Istana Gunung Jati Cirebon. Antara lain berupa piring-piring panjang yg terbuat dari seramik dan porcilain dan lain-lain. Namun, ada satu barang yg terlupakan oleh sejarah. Barang dimaksud berupa damphar atau alas tempat duduk yg terbuat dari batu marmar atau Jade yg disebut dalam tulisan ini sebagai Damphar Pasir Intan.
Dinamakan Pasir Intan adalah kerana lempengan marmar ini memiliki citra aneh mirip dengan gemerlapnya ribuan intan bila disorot dengan lampu atau bila terkena cahaya.
Menurut infomasi ghaib yg aku perolehi, damphar ini dulunya digunakan oleh Puteri Ong Tien sebagai alas duduknya, sehingga dia memiliki aura kecantikan yg sangat luar biasa.
Setelah dinikah oleh Syarif Hidayatullah pada tahun 1480, Puteri Ong Tien kemudian berganti nama menjadi Ratu Mas Sumanding. Cucu Raja Yung Lo dari Dinasti Ming ini kemudian wafat pada tahun 1485.
Berita ghaib menyebutkan, sepeninggalan Puteri Ong Tien @ Ratu Mas Sumanding, Dampar Pasir Intan menjadi salah satu benda kesayangan Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Kajeng Sunan menjadikan damphar ini sebagai alas tempat duduknya. Konon, khasiat dari damphar ini juga yg salah satunya membuat usia Sunan Gunung Jati menjadi amat panjang, yakni meninggal dalam usia 120 tahun. Beliau wafat persis malam Jumaat Kliwon pada tahun 1586. Lantas, bagaimana nasib Damphar Pasir Intan ini sepeninggalan Sunan Gunung Jati @ Sayyid Kamil @ Syeihk Maulana Jati....?
Infomasi ghaib menyebutkan bahwa benda keramat tersebut diwarisi oleh Pangeran Adipati Kuningan. Dia adalah anak angkat Puteri Ong Tien dan Syarif Hidayatullah, sebab dari pernikahannya mereka tidak diberi keturunan. Pangeran Adipati Kuningan sendiri anak Ki Gedheng Kemuning Kuningan Raja Lur Agung.
Dalam perkembangan selanjutnya, Damphar Pasir Intan jatuh ke tangan salah seorang pembesar Belanda, setelah berhasil merebutnya dari tangan keluarga Pangeran Adipati Kuningan. Seperti diketahui, pada masa itu dapat dikatakan Cirebon dan seluruh Tanah Jawa memang sudah berada dalam kekuasaan dan kendali penjajah Belanda. Ditangan pembesar Belanda ini Damphar Pasir Intan kemudian diubah fungsinya menjadi sebuah meja.
Demikian sekilas infomasi yg dapat aku sampaikan mengenai asal usul Damphar Pasir Intan. Memang, silsilah infomasi yg aku beberkan di atas bukanlah berasal dari sumber-sumber sejarah resmi, seperti babab atau buku-buku tentang sejarah lainnya, khususnya yg bertalian dengan Sejarah Kerajaan Cirebon dan tokoh-tokoh yg berpengaruh di dalamnya. Apa yg aku tuliskan mengenai riwayat Damphar Pasir Intan ini semata-mata hanya bersumber dari riyadhoh dan kontemplasi ghaib yg aku lakukan. Maka dari itu sudah barang tentu infomasi ini tak sepenuhnya valid/benar. Kerana itulah, jika seandainya ada sahabat-sahabat atau pihak-pihak tertentu yg memiliki sumber literatur mengenai sejarah Damphar Pasir Intan, maka amat berguna untuk menjadikannya sebagai bahan koreksi dari tulisan ini.
Pengetahuan aku tentang keberadaan benda kuno ini sesungguhnya berawal dari diskusi perbincangan dengan Habib Syeikh Husein bin Syekh Ahyad al Adzomatulkhon. Sang guru yg sangat aku hormati menyebutkan bahwa dirinya telah mendapatkan wangsit(bisikan ghaib) mengenai keberadaan suatu pusaka yg belum diketahui berupa apa jenisnya itu berada di sebuah areal yg masih ada hubungannya dengan sejarah pendudukan Belanda di kota Cirebon dan sekitarnya.
" Coba Andika Badai telusuri di mana keberadaan pusaka itu sekarang.... !" demikian amanat sang guru.
Demi melaksanakan amanat tersebut, aku pun segera mencari infomasi. Dari beberapa rakan yg biasa berkecimpung dengan masalah ghaib, akhirnya aku memperolehi kabar tentang keberadaan bekas tangsi atau mungkin juga markas Belanda yg ada di daerah Blok Ciledug, Cirebon. Di tempat itu khabarnya banyak sekali pusaka-pusaka yg terpendam dan sudah dikuasai makhluk ghaib. Beberapa orang telah mencoba untuk melakukan pengangkatan, tapi hasilnya selalu nihil zero. Mereka tak kuat menghadapi perlawanan para penunggu ghaib tempat itu.
Demikian sepenggal infomasi yg dibeberkan seorang teman-teman aku. Dengan informasi tersebut, aku yakin mengatakan bahwa tempat itu sangat mungkin adalah tempat yg dimaksudkan oleh Habib Husien, sang guru sesuai dengan wangsit yg diterimanya. Untuk membuktikannya, aku pun langsung melakukan pengecekan secara langsung. Iya ini dengan mendatangi lokasi bekas markas Belanda itu. Ternyata, letak tempat ini persis di tengah-tengah areal persawahan, dengan keluasan yg diperkirakan lebih dari satu hektar. Yg tersisa memang hanya tinggal puing-puing bangunan yg telah luluh lantak, kecuali sebuah bangunan kecil yg masih utuh atapnya. Boleh jadi bangunan ini dulunya merupakan pos penjagaan. Menurut keterangan Pak Kasman, 63 tahun warga desa setempat.
" Sejak zaman dulu tak ada orang yg berani mendekati puing-puing bekas tangsi Belanda itu. Tempatnya angker sekali, Mas...! Waktu saya kecil, kalau ada hewan ternak yg masuk ke situ pasti akan mati. Katanya dimangsa ular siluman." katanya.
Keterangan tersebut memang tidaklah berlebihan. Berdasarkan sumber-sumber lain yg aku perolehi, sudah beberapa kali pihak pemerintah dari lembaga rehabilitasi bangunan akan dilakukan, selalu saja terjadi keanehan. Kabar ada yg menyebutkan bahwa sering kali muncul gangguan ghaib berupa penampakan ular siluman dengan ukuran yg sangat besar. Kerana itulah akhirnya bangunan tersebut dibiarkan saja terbengkalai.
" Katanya ular siluman itu berupa naga yg kepalanya sebesar kereta." tegas Pak Kasman sambil bergedik.
Cerita yg sulit diterima akal ini, setelah dilakukan penerawangan ghaib, memang bukalah hal yg berlebihan. Saat aku melakukan kontemplasi, memang terlihat gambaran kelam bangunan tersebut di masa lalu. Rupanya, selain menjadi markas Belanda, bangunan ini juga kerap menjadi tempat eksekusi mati bagi warga pribumi yg dianggap membangkang oleh Kompeni. Areal bekas tangsi Belanda itu memang telah menjadi semacam komunitas bangsa ghaib. Apa yg disebutkan Pak Kasman tentang Naga itu juga benar adanya.
Berdasarkan penerawangan aku, ada dua dedengkut siluman itu yg satu bernama Ki Klower, berwujud seekor naga bertubuh hitam legam. Sedangkan yg satunya bernama Pangeran Ki Ageng Pasopati, berujud seekor naga bertubuh biru. Sesungguhnya, kedua makhluk inilah yg menguasai secara absolute pusaka-pusaka yg terpendam di tempat itu.
Setelah berhasil menghimpun segenap infomasi, baik yg berasal dari sumber alam nyata mahupun hasil penerawangan ghaib, maka aku kembali menemui Habib Syekh Husien. Setelah menyimak semua infomasi yg aku berikan, sang guru barulah memberikan petunjuk-petunjuk penting untuk melakukan penyedutan. Di antaranya sang guru mengajarkan apa yg disebut sebagai Syahadat Mazmal, sebuah ilmu kesaktian yg hanya dimiliki oleh Pangeran Sutawijaya Gebang @Ki Gede Gebang. Dgn ilmu warisan Mbah Kuwu Cakrabuana inilah Ki Gede dikenali sebagai tokoh sakti yg sanggup menaklukan bangsa makhluk halus.
" Jadikan Syahadah Mazmal ini sebagai jurus pamungkas. Ingat, jika tidak diperlukan jangan sekali-kali Badai gunakan....!." pesan sang guru.
Sesuai waktu yg ditentukan, maka ritual penarikan pusaka pun siap dimulai. Sebelumnya, aku telah menyiapkan berbagai sarana media yg diperlukan, iya ini :
1.) 2 botol Minyak Jakfaron Turki yg sebotol seharga 5 juta rupiah($540 dollars).
2.) Minyak Apel Jin daun 5.
3.) 7 macam kuih Jajanan Pasar yg manis rasanya.
4.) Kayu, daun dan getah Cendana.
5.) Bunga 7 jenis.
Semua sarana tersebut harus diletakkan pada wadah berupa nyiru yg terbuat dari anyaman bambu, untuk barter trade.
Pada malam Selasa Kliwon, sekitar pukul 11:00 malam dengan secara sembunyi-sembunyi, aku mendatangi lokasi angker bekas tangsi Belanda itu. Kebetulan, malam itu udara sangat cerah dan bulan sedang purnama. Meskipun suasana begitu senyap dengan kesenyapan yg sanggup menghentikan aliran darah, namun aku telah tekad untuk tidak gentar menghadapi tantangan apapun. Berharap tidak ada seorang pun tahu ritual yg akan dilakukan oleh aku. Maka aku sengaja mengambil lokasi di dalam bangunan kecil yg diduga kuat sebagai bekas pos penjagaan. Letak bangunan kecil ini mungkin berjarak sekitar 7 meter dari bangunan induk.
Setelah menunaikan sholat Hajat 2 rakaat dan tawasul kepada Nabi Muhammad saw dan para sahabat, para malaikat, para wali, para Rijalul ghaib dan para karuhun(leluhur) Cirebon, aku pun mulai mengamalkan apa yg disebut sebagai Asma Qutho Qoshot warisan Mbah Kuwu Cakrabuana. Wirid Asma Qutho Qoshot ini aku lakukan sampai pukul 02:00 dinihari. Seusai itu aku kembali meninggalkan areal perburuan pusaka dengan cara sembunyi-sembunyi, sebab ritual ini salah satu pantangnya memang tidak boleh diketahui orang lain.
Demikian terus aku lakukan sampai tujuh malam berturut-turut. Selama itu aku harus melakukan Puasa Mutih. Jika pada malam pertama ritual dilakukan pada pukul 11:00 hingga pukul 02:00 dinihari, maka malam seterusnya dilakukan pada pukul 09:00 hingga pukul 02:00 dinihari.
Perjalanan ritual ini pada awalnya seperti berlangsung lancar, meski hasil yg diharapkan tidak kunjung tiba. Ya, sejak malam pertama hingga malam keenam, aku tidak menemui keanehan yg bererti. Yang menghampiri aku hanyalah siluman-siluman kelas rendah, yg menggoda dengan berbagai adengan menyeramkan, yg mungkin boleh saja membuat orang yg tidak terbiasa melakukan ritual ghaib akan kocar kacir dibuatnya. Tetapi aku sudah terlampau kebal dengan hal-hal semacam itu.
Memang, pada malam ke lima, aku dapat melihat penampakan sebuah batu menyerupai altar berwarna putih kecoklatan. Batu ini menyembul dari dalam tanah dengan gerakan sedemikian rupa dan begitu sampai dipermukaan terlihat sangat jelas bahwa pada altar batu itu terdapat gambar macan/harimau loreng atau macan lodaya yg tengah mengaum. Sayang, saat aku bermaksud menangkapnya dengan energi/ power ghaib, batu pipih ini langsung menghilang, seolah disambar kekuatan yg tak kasat mata.
Di malam ke enam sebuah keadaan yg sangat menegangkan berlangsung. Sekitar 3 jam setelah aku mengamalkan Asma Qutho Qoshot, tanah di sekitar tempat aku berada tiba-tiba bergoncang dengan hebat. Sebelum sadar dengan apa yg terjadi, terdengar satu suara yg membentak.
" Anak manusia kurang ajar, berani-beraninya kau mengusik ketenanganku....!"
Perlahan aku membuka mata, untuk melihat siapa gerangan milik suara keras itu.
" Astaghfirullahal 'azim...!"
Sekitar tujuh meter dihadapan aku, mungkin persisnya di bangunan induk bekas markas Belanda itu, terconggol makhluk yg amat menyeramkan. Wujudnya berupa seekor naga berwarna hitam legam dengan mata dan lidahnya merah menyala. Benar kata Pak Kasman tempoh hari. Kepala naga ini sebesarnya mungkin sama dengan truk atau bus, sedangkan bahgian tubuhnya yg lain tidak begitu jelas terlihat.
" Maafkanlah jika kedatangan aku ini mengusik ketenangan Andika. Bukan itu yg menjadi tujuan aku. Maksud aku mengamalkan Asma Qutho Qoshot warisan Mbah Kuwu Cakrabuana ditempat ini hanyalah kerana ingin mengambil warisan leluhur yg ada di sini, sebab aku ditugaskan untuk mengambilnya." jawab aku sambil terus mengamalkan (membaca) Asma Qutho Qoshot dengan zikir Qolbi.
Sang Naga yg bernama Ki Klower itu mendengus, sehingga hawa panas tubuhnya seakan-akan membakar seluruh alam di sekitar tempat itu.
" Jika itu yg menjadi tujuanmu, maka terlebih dahulu kau harus perang tanding denganku....!" kata Naga Ki Klower.
Sunggutnya dengan suara keras membahang, sehingga tanah kembali bergetar.
" Bukan tujuanku untuk menebar kebencian dan angkara murka di antara sesama makhluk Allah. Namun, jika kau menghalangi niatku untuk mengambil harta pusaka peninggalan leluhur, maka perang tanding pun terpaksa harus aku jalani."
Aku cuba memujuknya dgn cara barter trade, tapi nampaknya jalan itu sudah tertutup rapat dan terpaksa menggunakan cara paksa.
Persis seperti dalam film-filem fantasy. Demi mendengar ucapan aku yg demikian, sang naga mendengus sambil menyemburkan api dari dalam mulut dan hidungnya. Syukur Alhamdulillah, berkat karomah dan kesaktian Asma Qutho Qoshot, tak sedikit pun api itu dapat menyentuh tubuh aku. Kenyataan inilah yg akhirnya membuat Ki Klower menghilang. Kepalanya yg sebesar truk itu seperti amblas ke dalam tanah. Demikianlah andengan menyeramkan yg aku alami di malam keenam.
Dan di malam selanjutnya, yakni malam ketujuh, Ki Klower benar-benar mewujudkan ancamannya. Dia kembali muncul dengan kemarahan yg sepertinya tak dapat ditahan lagi.
" Semua bangsa siluman yg menetap di tempat ini telah pergi kerana tak kuat menahan serbuan hawa panas dari wirid yg kau amalkan. Kerajaan kami telah porak poranda. Kerana itulah, aku ingin melakukan perang tanding denganmu, sebelum ku berikan harta pusaka yg menjadi hakmu....!" bentak Ki Klower dengan suara keras membahang bagai petir memecah angkasa.
Tanpa menunggu jawaban aku, dengan gerakan yg sulit diceritakan lewat kata-kata, Ki Klower langsung menyerbu. Aku yg telah dibentengi oleh ghaib sudah barang tentu dapat mengantisipasi serangan itu. Semuanya dapat terjadi kerana bantuan Khodam dari Asma Qutho Qoshot, sebuah ilmu warisan Mbah Kuwu Cakrabuana yg sangat langka pemiliknya. Jika saja malam itu ada orang lain yg menyaksikan pertarungan antara aku dengan Ki Klower, entah pemandangan apa yg akan disaksikannya. Yang jelas, aku benar-benar merasakan pertarungan ini dalam dimensi fizik, bukan dalam dimensi astral/ghaib atau meraga sukma.
Tetapi amat sulit bagi aku untuk menceritakannya dengan untaian kalimat dan kata-kata, sebab pertarungan tersebut memang tidak sepenuhnya berada dalam kesadaran aku. Dalam artian lain, ada kekuatan lain yg sifatnya ghaib, yg membantu setiap gerakan aku baik saat menghindar mahupun saat melakukan penyerangan.
Ya..., itulah yg terjadi, sampai pertarungan sengit itu berlangsung selama berjam-jam lamanya. Buktinya, hampir semua tenaga aku terkuras habis. Dan di saat-saat yg teramat genting, aku mendengar bisikan ghaib agar segera merapal apa yg disebut sebagai ' Syahadat Mazmal '.
Ajaib....! Saat aku merapal ilmu yg amat dirahsiakan ini, tiba-tiba Ki Klower menjerit setinggi langit. Dia seperti terbakar oleh semburan api yg bersuhu sangat panas. Sekejap kemudian tubuhnya yg besar itu seperti tersedut masuk ke dalam tanah, lalu menghilang bersama dengan suara jeritannya yg semangkin tenggelam.
Apa yg terjadi setelah itu....?
Aku merasakan keadaan alam di sekeliling menjadi gelap gulita. Seluruh persendian bagai telah tercabut dari tempatnya. Walau sekuat tenaga berusaha untuk tetap berdiri, namun akhirnya aku roboh dan tak sadarkan diri.
Hujan gerimis sekitar pukul 6:45 pagi itu seperti sentuhan seorang ibu yg membangunkan anaknya dari tidur lelap. Ya, aku terjaga dengan tubuh tertindih oleh sebuah lempengan batu berwarna putih kecoklatan. Di sekeliling aku nampak juga benda-benda lain berupa batang-batang kuningan dengan bentuk yg amat artistik. Subhanallah...! Mungkin inilah benda-benda pusaka yg di maksudkan itu. Dihari-hari yg selanjutnya, aku akhirnya tahu bahwa lempengan batu putih kecoklatan yg menindih aku itu tak lain dan tak bukan adalah apa yg disebut sebagai Damphar Pasir Intan, yg diduga sebagai batu Marmar atau Jade dari kerajaan China.
Benda bernilai tinggi ini diduga boleh berada di tanah Jawa adalah kerana dibawa oleh Puteri Ong Tien dalam perjalanannya ke Cirebon ketika bertemu Syeikh Syarif Hidayatullah, kekasihnya. Sementara, wadah-wadah kuningan yg antik itu juga diperkirakan berasal dari negeri China.
Demikianlah sebuah pengalaman cukup menegangkan yg aku lalui. Tentu semua ini dapat aku jalani kerana izin dan kehendak Allah semata, sebab sesungguhnya aku al fakir hanyalah seorang hamba yg lemah, miskin ilmu lagi doif, yg penuh dengan kekurangan. Tanpa izin Sang Maha Pencipta, aku ini tiada apa-apa nya.
Hampir dua tahun lamanya Damphar Pasir Intan menjadi koleksi pusaka kesayangan aku. Namun, sesuai dengan petunjuk ghaib yg aku terima, sudah saatnya pusaka ini aku serahkan kepada sang guru. Dengan alasan itulah aku menuliskan kisah perburuan Damphar Pasir Intan untuk tatapan sahabat-sahabat semua.
Sekadar infomasi, Damphar Pasir Intan menyimpan kekuatan ghaib untuk menyedot rezeki, kewibawaan, pengasihan dan lain sebagainya.
Insha Allah, dengan izin guru akan aku ijazahkan Ilmu Shahadat Mazmal kepada sahabat-sahabat yg ingin mengamalkannya, terutama sekali ahli Kampus Tok Badai. Tetapi, harus minta izin dulu pada aku, kerana ilmu ini perlu di ijazahkan. Jika copy paste ilmu ini, sampai mati pun tak dapat digunakan, kharomah nya tiada, tidak bermanfaat.
Aku juga akan mengijazahkan Ilmu Qutho Qoshot, tapi aku rasa sahabat-sahabat tidak mampu melakukannya. Tetapi tidak mengapa, aku akan ijazahkan juga Ilmu Qutho Qoshot. Semoga bermanfaat di dunia dan akhirat bagi sahabat-sahabat pencinta ilmu-ilmu hikmah yg ingin mengamalkannya atau menambahkan lagi khazanah ilmu-ilmu hikmah untuk anak cucu. Aamiin..
Seperti biasa, ambil sisi positif dari cerita ini. Yang negatif jangan diambil. Kekuatan yg tak bisa ditandingi adalah kekuatan daripada Allah swt. Sang Maha Pencipta.
Sekiranya ada tutur bahasa dan tingkah laku yg tak berkenan di hati para sahabat-sahabat semua, aku. Tok Penjejak Badai, dengan merendahkan diri memohon maaf..
Tiada setitis niat dihati ini untuk menggurui sesiapa, hanya mengharapkan redho Allah swt semata. Jauh sekali untuk menyombong atau bongkak...
TERIMA KASIH.....
ILMU SHAHADAT MAZMAL.
ILMU ASMA QUTHO QOSHOT.
Sesuai dgn janji aku tadi, iaitu untuk mengijazahkan Ilmu Shahadat Mazmal dan Ilmu Asma Qutho Qoshot kepada sahabat-sahabat yg berminat. Tetapi, harus ditebus dahulu. Untuk Ahli Kampus Tok Badai, boleh langsung mengamalkannya, kerana sudah di ijazahkan dengan sempurna.
Jika ada para sahabat-sahabat yg berminat/sudi untuk menjadi ahli Kampus Tok Penjejak Badai, bolehlah Inbox aku sahaja.
Terima Kasih....
1.) SAHADAT MAZMAL.
BISMILLAHI ALLAH KANG MAHA AGUNG.
ALLAH KANG MAHA LUHUR.
ALLAH KANG MAHA SUCI.
QULHUALLAHU AHAD. ALLAHUS SHOMAD. LAM YALID WALAM YULAD. WALAM YAKULAHU KUFUAN AHAD.
YA SAYIDINA IMAM PENGERAN MUHAMMAD SHAHIBULAHSAN ANGKIS DINILLAH.
YA HU ALLAH.. YA HU RASA MULYAD.
YA HU ALLAH.. YA HU RASA MULYAD.
YA ALLAH SIFAT INGSUN YA ALLAH RUPA INGSUN.
YA ALLAH PENGERAN INGSUN.
RASA TUNGGAL YA HU HAQ.
ALLAHUMMA TAQOBBAL DU'AAI.
DZAT SARE' AT DZAT TAREKAT HAKEKAT DZAT MA'RIFAT.
DZAT KESUCIYANE MANUSA.
DZAT KAMULYAANE MANUSA.
ALLAHUMMA SIR SIDAYIDANA DZAT AGUNG.
DZAT KALUHURANE ADAM.
YA HADI YA WALI SAHADAT MAZMAL@MAJMAL.
SAPE ARANE JUJULUK MANDARAPI.
SARAWUHE GUSTI RASULULLAH SAW.
DATENGE SAHADAT KANG DADI PANCERE URIP.
URIP PANGANDIKANE ALLAH.
LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADURRASULULLAH.
2.) ILMU QUTHO QOSHOT.
" BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. SAKETI SYAITHON KORED. MBAH KUWU SANGKAN, SEJATINENG MBAH KUWU CIREBON. YA KULO NYUWUN QUTHO QOSHOT."
TATA CARANYA :
1.) Puasa 41 hari Bila Ruhin (buka dan sahur tidak boleh makan yg bernyawa, telur).
2.) Setiap malamnya amalkan Ilmu Qutho Qoshot, wajib 333x sambil sediakan, satu sesajen/makanan berupa :
a.) Satu singkong bakar@ubi bakar.
b.) Satu genggam gula merah.
c.) Satu batang cerut.
d.) Tujuh jajan manis (gula2 atau kuih2 manis).
e.) Tiga ketan warna (pulut tiga warna).
f.) Satu gelas air putih.
Sesajen/ sarana ini harus selalu diganti dengan yang baru setiap malamnya.
3.) Tepat pada hari ke 37 berpuasa, diwajibkan Puasa Ngebleng selama 4 hari lamanya atau sampai berakhirnya puasa yang ke 41 hari.
Puasa Ngebleng itu adalah puasa 24 jam. Iaitu berbuka dan sahur pada waktu Maghrib. Itulah buka, itulah sahur.
(bermakna. 4 hari tidak boleh buka dan sahur atau makan secuil pun) seperti puasanya Sunan Kalijaga.
Intinya 4 hari tidak makan ini untuk menyatukan sifat kekuatan alam dengan tubuh kita, kerana sesakti apapun manusia tanpa pernah menjalankan tirakat lepas, menurut sebagian ahli hikmah mengatakan.
" Mereka bukan golongan ahli bathin/pembohong."
Tetapi jika sahabat tidak kuat untuk menjalani puasa 4 hari tanpa makan minum, bolehlah puasa Ngebleng 24 jam sahur/ buka. Dan lakukan/ selesaikan puasa ni selama 4 hari terakhir.
Pada waktu itu, sahabat sudah boleh melihat ghaib atau alam ghaib.
Sebagai pemahaman dasar, tirakat ini sebenarnya belum sempurna, kerana masih banyak prasarana yg harus disiapkan, seperti bantuan madat/candu, buhur, pusaka derajat dan lainnya. Namun sebagai tingkatan pemula, tirakat di atas sudah mengikut standard ahli bathin dan cara seperti ini yg dewan guru lakukan ketika pengijazahan, untuk pemula.
3.) ILMU AL WADUD.
Rasulullah saw ada bersabda :
" Sesungguhnya doa Al Wadud, bagian dari badan Malaikat Jibril as, siapa pun yang membacakannya(mengamalkan) secara ikhlas, maka diwaktu yang diharapkan(waktu kesulitan atau terdesak), seluruh Malaikat langit akan turun membantu."
Nah....jadi wajar apabila ilmu ini menduduki salah satu ilmu tertinggi yang sulit dikalahkan ilmu lainnya yang setanding dengan Asma Sunge Rajeh dan Asma Sirr.
TATA CARANYA :
1.) Puasa mutih 21 hari.
2.) Setiap malam Asma Al Wadud, wajib dibaca sebanyak 551x.
3.) Hari ke 21 terakhir puasa Pati Geni.(tidak boleh makan, tidak boleh tidur 24 jam)
Tapi bagi ahli Kampus Tok Badai yang sudah menguasai Asma Sunge Rajeh, cukup sehari semalam kedua Asma tadi hanya dibaca paling banyak 33x.
" YA WADUDU." 3x.
YA DZAL ARSYIL ADZIM. YA MUBDI'U YA MU'ID. YA FA'ALUL LIMA YURID. AS 'ALUKA BINURI WAJHIKAL LADZI MALA'A ARKANA 'ARSYIK.
WA 'ASALUKA BIQODROTIKAL LATI QODARTA BIHI 'ALA KHOLKIKA WABIROHMATIKAL LATI WASI'AT KULLA SYAIK.
LAILAHA ILLA ANTA YAMUGIST...AGISNI. 3x.
Asma ini di sebut dengan Ilmu Al Wadud atau Ilmu Kebesaran bangsa Malaikat.
Hakikat ilmu adalah segala pengetahuan yang membuat kita semakin dekat dengan Allah swt, bukan pengetahuan yang membuat kita SOMBONG dan BONGKAK. Hanya Allah yang berhak tegak.
PERHATIAN....!
Tidak boleh diamalkan ilmu-ilmu ini, sebelum mendapatkan ijazah dari Tok Penjejak Badai atau guru atau orang yang ahli dengan ilmu-ilmu ini.
TERIMA KASIH.....
DI IJAZAHKAN OLEH :
TOK PENJEJAK BADAI.

Comments
0 Comments
Facebook Comments by Blogger Widgets

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts