MENGENAL SAYYIDINA ASIF BIN BARKHOYA.
Assalamualaikum wr wbt....sahabat-sahabat yang aku hormati semua. Tidak kira dimana jua berada, baik dari dunia nyata mahupun sahabat dari duia ghaib. Segala puji syukur kehadirat Allah swt. Sholawat dan salam senantiasa di hatur keatas Junjungan Baginda Nabi Muhammad saw. Dengan mengharap ridho Allah swt, dan dengan kerendahan hati yang paling dalam, izinkan aku yang miskin ilmu dan dhoif ini berbagi sedikit ilmu yang dititipkan serta secuil pengalaman untuk dikongsi bersama para sahabat-sahabat semua. Insya' Allah..
Suatu ketika Nabi Sulaiman mendapat kabar dari burung Hud-Hud ada kerajaan yang masih belum menyembah Allah. Maka Nabi Sulaiman atas izin Allah SWT diminta bertemu Ratu Balqis dengan menunjukkan kelebihannya.
Maka bertanyalah Nabi kepada pasukan Jinnya, siapakah diantara mereka yang sanggup mendatangkan tahta Ratu Balqis sebelum orangnya datang berserah diri. Ifrit dari golongan Jin berkata :
" Aku akan datangkan kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu. Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya."
Ada yang lebih cepat lagi menghadirkan Istana Ratu Balqis...? Tanya Nabi Sulaiman kepada jemaah yang hadir saat itu.
Datanglah Asif Bin Barkhoya, yang dikenal berilmu tinggi (ilmunya dari Kitab Allah) :
" Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip...!"
" Nah, silah buktikan ya Asif."
Seketika Nabi Sulaiman berkedip dan tiba-tiba singgasana Ratu Balqis sudah berada dihadapannya.
" Ini adalah salah satu kurnia Tuhan kepadaku apakah aku bersyukur atas kurnia-Nya itu atau mengingkari-Nya. Barang siapa bersyukur maka itu adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa mengingkari nikmat dan kurnia Allah, ia akan rugi di dunia dan di akhirat dan sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia." kata Nabi Sulaiman as.
SIAPAKAH SEBENARNYA ASIF BIN BARKHOYA..?
Konon, sejumlah sufi mengenal beliau bahkan mengamalkan wirid yang diamalkan oleh Ashif. Dia adalah murid (ada yang mengatakan menteri Nabi Sulaiman AS). Dia dikenal setelah memindahkan singgasana Ratu Balqis dengan singkat mengalahkan kecepatan dan kemampuan Jin Ifrit.
Inilah contoh nyata dan tak terbantahkan dari Al-Quran mengenai kebenaran akan kemampuan orang-orang yang mempunyai kelebihan atas izin Allah SWT.
Mereka ini ikhlas beribadah kepada Allah. Mereka ini mendalami al-Kitab yang Allah turunkan kepada kita sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa. Oleh sebab itu kenapa kita lebih suka minta tolong pada jin..?
Dari kisah Ashif Bin Barkhoya ini seharusnya menyadarkan kita bahwa kalau kita mahu mendalami kitab suci, maka insya' Allah kita diberikan Allah dengan sejumlah kelebihan yang tidak disangka-sangka.
Asif Bin Barkhoya bukanlah seorang ilmuwan dan saintis, tetapi beliau adalah ahli sufi, ahli tasawuf dan pengamal tarekat dengan ilmu-ilmu laduni yang tak terkira banyaknya.
Biografi Asif hanya dapat diperoleh melalui kitab-kitab pengajian tasawuf dan kelas-kelas tarekat sama ada di Timur Tengah, Pattani, Malaysia atau Indonesia. Bagi siapa yang pernah menyertai kumpulan-kumpulan tarekat Shatariyah atau Ahmadiah, sudah pasti guru-guru tarekat menceritakan tentang Asif ini. Bagaimana Asif memindahkan Istana Ratu Balqis...? Sebelum menjawab persoalan di atas adalah lebih baik kita renung semula ayat al-Quran berikut :
" Hai pembesar-pembesar siapakah di antara kamu sekelian yang sanggup membawa singgahsananya kepada ku sebelum mereka datang kepada ku sebagai orang-orang yang berserah diri."
" Berkata Ifrit (yang cerdik) itu dari golongan Jin ; " Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgahsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu, sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercayai."
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari al-Kitab ;
" Aku akan membawa singgahsana itu kepadamu sebelum matamu berkedip."
" Maka tatkala Sulaiman melihat singgahsana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata ;
" Ini termasuk kurniaan Tuhanku untuk menguji aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia." (An-Naml, ayat : 38-40)
Cara Asif memindahkan Istana Balqis cukup mudah iaitu dengan niat di dalam hati saja. Walaupun Asif hanya sekadar berniat, tetapi " niat " yang dicetuskan dalam hati Asif tidak sama dengan cara kita orang biasa. Niat yang ada di hati Asif sejenis doa yang berkaitan amalan-amalan tarekat dalam ilmu tasawuf. Dalam kitab Lum'atul Aurad karangan Wan Ali Bin Abdul Rahman Al-Kelantani menjelaskan ketika Asif berniat
' menghadirkan ' Istana Balqis, Asif telah berkata dalam niatnya kalimah : " YAA ZALJALAA LIWAL IKRAM...".
Ulama'-ulama' tasawuf keseluruhannya menyetujui bahwa martabat teknologi yang dimiliki Asif adalah antara tertinggi dikalangan manusia biasa (tidak termasuk Nabi dan Rasul). Teknologi Karomah Asif sudah berada di puncak teknologi tasawuf yang dinamakan capaian akhir " Kun Fayakun."
SEPUTAR DOA ASIF :
Jati diri Ashif ibnu Barkhiya banyak diceritakan dalam kitab-kitab klasik, salah satunya dalam Kitab Ihya Ulum al-Din karya sufi besar Imam Al-Ghazali. Ada yang mengatakan bahwa Ashif adalah sepupu Nabi Sulaiman AS, ada juga yang bilang bahwa dia adalah juru tulis Nabi Sulaiman.
Ashif, tulis Al-Ghazali, dahulunya adalah seorang pemboros. Dia sering melakukan maksiat namun kemudian bertaubat.
Diceritakan bahwa Allah berfirman kepada Nabi Sulaiman :
" Hai pemimpin ahli ibadah, sampai bila sepupumu akan berbuat maksiat kepada-Ku sedangkan Aku sangat mengasihinya...? Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, jika ia sampai terkena tiupan badai-Ku maka akan aku tinggalkan dirinya agar menjadi contoh bagi orang-orang yang semasanya dan yang bagi umat sesudahnya."
Ketika Ashif dan Nabi Sulaiman bertemu, Nabi Sulaiman menyampaikan apa yang diwahyukan Allah tentang dirinya. Mendengar penjelasan tersebut Ashif keluar dan menaiki Bukit Pasir, di sana ia menengadahkan kepala ke langit dan berseru :
" Tuhanku junjunganku, Engkau ya Engkau, aku ya aku, bagaimana aku akan bertaubat sedangkan Engkau tidak menerima taubatku...? Bagaimana aku akan meminta perlindungan dari dosa sedangkan Engkau tidak menjagaku...? Aku pasti kembali."
Kemudian Allah berfirman :
" Engkau benar hai Ashif, engkau ya engkau, Aku ya Aku. Aku menerima taubatmu dan Aku telah mengampunimu kerana sesungguhnya Aku Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang."
Al-Ghazali berkata, sebetulnya perkataan Ashif tersebut adalah bentuk ungkapan rayuan kepada Allah. Kadang seorang hamba seolah memberitahukan kepada Allah padahal sebenarnya dia menginginkan sesuatu untuk dirinya, kadang seolah dia menjauh dari Allah padahal sebenarnya dia ingin menuju Allah. Hal semacam ini sering terjadi pada hamba-hamba-Nya sejak dahulu hingga masa yang akan datang, sesuai dengan apa yang ditentukan-Nya sejak masa azali.
Demikianlah akhirnya Ashif mahu menerima pertolongan dari Allah sehingga dirinya berubah drastik, dari seorang yang selalu melakukan maksiat menjadi orang yang taat, hidupnya yang selama ini jauh dari jalan Allah, kini selalu patuh kepada perintah-Nya. Allah pun selalu membantunya dalam melakukan ibadah, ketaatan, pengakuan terhadap dosanya, serta taubatnya.
Dan setelah kesungguhannya kembali kepada-Nya itulah Allah mengajarkan Al-Ismullah Al-A'zhom (kalimat keagungan) yang jika digunakan untuk berdoa maka akan dikabulkan.
Sebagian penafsir Al-Quran dalam sejumlah kitab klasik disebutkan bahwa Ashif lah yang menghadirkan singgasana Ratu Balqis di Yaman untuk Nabi Sulaiman di Baitul Maqdis, Palestina. Dalam tafsir al-Thabari dijelaskan sebagai berikut :
Ibnu Humaid telah bercerita kepada kami, beliau berkata, Salamah telah bercerita kepada kami dari Ibnu Ishaq dari sebagian ahli ilmu dari Wahab ibn Munabah, beliau berkata, mereka mengatakan bahwa Ashif Ibnu Barkhiya berwudhu kemudian dia melakukan sholat sunah dua rakaat, setelah itu dia berkata kepada Nabi Sulaiman :
" Wahai Nabi Allah, arahkan pandanganmu ke arah yang jauh..!" Nabi Sulaiman pun mengarahkan pandangannya ke arah Yaman.
Setelah itu Ashif berdoa memohon bantuan Allah, maka tiba-tiba singgasana Ratu Balqis yang berada di Yaman muncul di hadapan Nabi Sulaiman dan ketika melihat kejadian tersebut beliau berkata (firman Allah) :
" Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku." (QS Al-Naml : 40)
Dalam ayat lain Allah juga berfirman :
Berkata Sulaiman :
" Hai pembesar- pembesar, siapakah diantara kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri. Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan Jin ; " Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu, sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercaya."
Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu dari Alkitab :
" Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak dihadapannya, ia pun berkata : " Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia." (QS.Al-Naml : 38-40).
Berkenaan dengan firman Allah :
" Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu dari Alkitab."
Ibnu Katsir mengatakan sebagai berikut :
Orang itu adalah Ashif seorang juru tulis Nabi Sulaiman.
Demikian pula dengan yang diriwayatkan oleh Muhammad ibn Ishaq dari Yazid ibn Ruman bahwa orang itu adalah Ashif ibn Barkhiya. Dia adalah seorang yang jujur dan mengetahui Al-Ismullah Al- A'zhom.
Qatadah berkata, dia adalah seorang mukmin dari golongan manusia, dia bernama Ashif. Demikian pula dengan apa yang dikatakan oleh Abu Shalih, Dlahak dan Qatadah, dia (Ashif) itu dari golongan manusia. Qatadah menambahkan, (tepatnya) dari kaum Bani Israil.
Sedangkan Imam Al- Qurthubi mengatakan dalam tafsirnya sebagai berikut :
Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa orang yang diberikan Al-Ismul Al-A'zhom itu adalah Ashif ibn Barkhiya dari kaum Bani Israil, dia adalah seorang yang jujur dan selalu menjaga Ismullah Al-A`zhom yang jika digunakan untuk meminta maka akan diberikan dan jika digunakan untuk berdoa maka akan dikabulkan.
Siti Aisyah berkata, Nabi bersabda :
" Sesungguhnya Ismullah Al-A'zhom yang digunakan oleh Ashif ibn Barkhiya yaitu : " Ya Hayyu Ya Qayyum."
(Wahai Dzat Yang Maha Hidup, Wahai Dzat Yang Maha Berdiri Sendiri).
Ada satu pendapat yang mengatakan (bahwa Ismullah Al-A`zhom) itu adalah :
" Ya Ilahana Ilahu kulli Syay`in Ilahan Wahidan, La Ilaha Illa Anta (Ya Tuhan Kami, Tuhan segala tiap-tiap sesuatu, Tuhan Yang Esa, tiada tuhan melainkan Engkau) datangkanlah singgasananya kepadaku." Maka singgasana itu muncul di hadapannya.
Mujahid berkata, Kemudian dia berdoa :
" Ya Ilahana Ilahu Kulli Syai-in Ya Dzal Jalali Waal-Ikram." (Wahai Tuhan kami, Tuhan segala sesuatu, Engkaulah pemilik keagungan dan kemuliaan).
Al- Suhaili berkata, orang yang diberikan pengetahuan tentang kitab adalah Ashif ibnu Barkhiya putra dari pakcik Nabi Sulaiman dan dia dikaruniai Ismullah Al-A`zhom dari salah satu nama-nama Allah.
Dan menurut pendapat kebanyakan orang, dia adalah seorang yang shalih dari golongan Bani Israil bernama Ashif ibnu Barkhiya. Diceritakan bahwa dia melaksanakan sholat sunah dua rakaat kemudian berkata kepada Nabi Sulaiman :
" Wahai Nabi Allah, arahkan pandanganmu." Kemudian beliau mengarahkan pandangannya ke arah Yaman, tiba-tiba singgasana Ratu Balqis terlihat jelas dan belum sempat beliau mengalihkan pandangannya kembali, singgasana itu sudah berada di hadapannya.
Al-Kalabi mengatakan :
" Ashif bersujud dan berdoa dengan Ismullah Al-A`zhom, maka tiba-tiba singgasana Ratu Balqis itu hilang dari tempatnya dan masuk kedalam bumi dan muncul di sisi singgasana Nabi Sulaiman. Dikatakan bahwa jarak antara kedua tempat tersebut sekitar dua bulan perjalanan."
Banyak orang yang berbeda pendapat tentang doa yang dibaca Ashif. Mujahid dan Muqatil berkata, doa yang dibaca adalah :
" Ya Dzal Jalali Waal-Ikram."
(Wahai Dzat Yang Agung dan Mulia).
Al-Kalabi mengatakan bahwa doa yang dibaca adalah :
" Ya Hayyu Ya Qayyum."
(Wahai Dzat Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya).
Diriwayatkan dari Siti Aisyah, diriwayatkan dari Al-Zuhri beliau berkata :
" Ya Ilahana Wa Ilahu Kulli Syai-in Ilahan Wahidan. Laa Ilaha Illa Anta."
(Wahai Tuhan kami, Tuhan segala sesuatu. Tuhan Yang Esa Tiada Tuhan melainkan Engkau).
Nah, terlepas dari mana yang benar-benar dibaca Ashif, maka aku memiliki keyakinan bahwa inilah wirid doa asma' yang diamalkan oleh Ashif Bin Barkhoya.
BISMILLAHIRAHMANIRAHIM.
ALLAHUMMA INNI AS ALUKA BI ANNAKA ANTAALLAH LAA ILAHA ILLAA ANTAL HAYYUL QOYYUM ATHTHOOHHIRUL MUTHOHHIR NUURUSSAMAWAATI WAL ARDH. ALLAHUMMA INNI ASALUKA ROBBAS SAMAWAATI WAL ARDHIIN ALIMUL GHOIBI WASY SYAHAADATIL KABIIRIL MUTA'AL AL HANNANUL MANNAAN DZAL JALAALI WAL IKROM AN TAF'AL BII KADZAA WAL KADZAA FA INNAHU YUSTAJAABU LAKA INSYAALLAHU TAALA BAAROKALLAHU FIKUM. AHYAN SYAROOHIYAN ADUUNAY ASHBAAUT ALI SYADAAY. 17x.
Dibaca 17x usai sholat fardhu selama 40 hari.
Berikut ini salah satu cuplikan isi dari Kitab AL AJNAS.
Kitab Al- Ajnas merupakan salah satu Kitab Ilmu Hikmah tertua di dunia yang berusia sekitar 5000 tahun, kitab ini disusun oleh wazir / menteri Nabi Sulaiman A.S yang bernama Sayyidina Asif Bin Barkhoya. Isi kitab ini terdiri dari 188 bab ilmu hikmah yang sangat langka sekali. Inilah bab pertama dari kitab Al- Ajnas, mudah- mudahan memberikan manfaat bagi para sahabat-sahabat ahli Kampus Tok Badai. Inilah terjemah Al-Ajnas :
1.) LATIFATUL ULA.
( Latifah Awwal )
Dengan nama Allah SWT, Yang Maha Kuat dan Agung, Awal nya makhluk yang taat pada Allah SWT, adalah taatnya Malaikat pembawa Arasy. Dan inilah Asma' Malaikat Pembawa Arasy :
BIHAMYAFAHIN BAJMATIN YAGHFARIN MAYHAQARIN MASYALIN SYAHWANIN SYAHUUNIN BAJAHUUNIN MALYAHUUNIN.
Tafsirnya dengan bahasa Arab adalah :
Ya Allahu Antal Wahidu Anta As-Samadhu Antal Qadiru Antal Hayyul Qayyumu Rabba Kulla Syai-In Wa Ilaha Kulli Syai-In Wa 'Alima Bikulli Syai-In Qaadirun 'Ala Kulli Syai-In La Ya'zibu Anka Mistqala Dzarrati Syai-In Ta'alayta Pala Tura.
ARTINYA :
Wahai Allah Engkau yang Maha Tunggal. Engkau yang maha tempat bersandar. Engkau yang Maha Kuasa. Engkau yang Maha Hidup berdiri dengan sendirinya. Tuhan yang mengurus segala sesuatu dan Tuhan segala sesuatu dan Engkau mengetahui pada segala sesuatu, Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau maha tidak tercela sekecil apapun. Engkau yang Maha Tinggi dan tidak terlihat.
Ketahuilah oleh sahabat-sahabatku semua, Allah SWT telah menjanjikan pada kita, bahwa sesungguhnya Asma'- Asma' ini apabila kita membaca dengan Asma'- Asma' di atas, membacanya dalam keadaan suci dari najis, suci pakaian dan tempat, Hati ikhlas maka akan turun kepada kita beberapa Malaikat yang berwujud cahaya. Maka bergetarlah Langit dan Bumi dan bergetar juga semua yang ada di Langit dan di Bumi. Para Malaikat tersebut dapat melakukan untuk menghadirkan Malaikat golongan Ruhani untuk kita, menjadikan haybah / wibawa si pembaca asma' tersebut di hadapan para pembesar, dapat di terima di semua kalangan serta si pembaca dapat mengikat lidah lawan bicaranya
( kalau bisnis kata si pengamal jadi maka lawan bicaranya akan taat serta patuh kerana apa yang dia katakan ). Dilaksanakan semua hajatnya, dapat digunakan sebagai tameng/pagar ghaib dan zahir dari semua gangguan makhluk. Dapat digunakan sebagai senjata ghaib untuk merusak, menghukum, membinasakan musuh yang tidak diridhoi Allah swt.
2.) LATIFATUST TSANIYYAH.
( Latifah kedua )
Asma’ atau bacaan Latifah yang ke-2 Allah swt telah ciptakan dari Asma' Latifah ke-2 ini para Malaikat yang menempati Suradiqatil 'Udzma' ( Tempat / Tenda yang sangat besar ). Dan dengan Asma' inilah Allah SWT menerima taubatnya Nabi Adam A.S. Dan dengan Asma' Latifah ke-2 inilah Nabi Isa A.S, menghidupkan orang mati, menyembuhkan penyakit, menyembuhkan buta mata. Maka apabila kita membacanya dalam keadaan suci baik badan, tempat serta pakaian maka akan bergetarlah gunung-gunung kerana agungnya Asma' ini.
Dan inilah Asma' yang dimaksud :
ANNI BAYROKHIN BAYRUUKHIN BARKHUWA SYAIROKHIN SYAARUUKHIN YATMAKHIN SYAKHOOYAA MUUKHIN FAASIKHIN SYAMUUKHIN SYAMIIKHOO MAKHIKHO ARIIKHO BAYRUUKHO BAHIYA YA BUUMA HUUROYAAWAMAHIN MAHAARUUTIN YA HUUHIN SYAIMUU MALSAYAMIIMIN MAQNAANAN BISYAFHARAZIN BAARUUKHIN SYARFAYUUKHIN BAALUUKHOO ANTA ANTA BADI’US SAMAWATI WAL ARDI.
Tafsirnya dalam bahasa Arab adalah :
Anta Allahu Alladzi Laa Ilaha Illa Anta Ajalla Man Dzukira Wa Ahaqqa Man Humida Wa Ajwada Man Suila Wa Awsa'a Man 'Utiya La Ilaha Illa Anta 'Alama Man Ullima Wa 'Arafa Man Malaka Wa Ansara Man Istaghiitsa La Ilaha Illa Anta Ihtajabta Anil Kholqi Wa Atsbatal Fadla Ila Nafsika Wakhtasasta Bil Asmail Husna Wa Ahatta Jami'al Asyya-i Bil Ilmi Wal Qudrati Tud'a Fatujiiba Wa Tusalu Fatu’tiya Katabtal Atsara Wa Ahsoytal 'Amara Anta Antal Malikul Jabbarul Wahidul Qohharu La Ilaha Illa Anta Tudzillu Bilqudrati Man Syi'ta Wa Tarfa'u Bil 'Izzati Man Syi'ta Anta Anta Allahu la Maaliku Quluubal Kholaaiqi Biyadika Taqollabuha Kayfa Syi'ta Alqaulu Ma Qulta Wal Qodha-u Ma Qodhayta Walhukmu Ma Hakamta La Radda Liamrika Wa Laa Daafi'a Liqodhaaika Wa Antal Hayyul Qayyumu.
ARTINYA :
" Engkau Allah yang tidak Tuhan selain Engkau. Engkau memuliakan orang yang mengingat-Mu, dan Engkau telah membenarkan orang yang menyembah-Mu. Dan Engkau mengutamakan orang yang telah memuji-Mu. Dan Engkau telah meluluskan orang yang meminta-Mu. Dan Engkau telah meluaskan orang yang telah Kau beri. Tiada Tuhan selain Engkau. Engkau lebih mengetahui dari makhluk yang telah Kau beri ilmu, dan Engkau lebih mengetahui dari diri raja yang telah Engkau beri pengetahuan. Dan Engkau telah menolong pada orang-orang yang memohon pertolongan-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menutup dzat-Mu dari ciptaan Engkau. Dan Engkau telah menetapkan keutamaan pada diri-Mu, dan Engkau telah mengkhususkan dzat-Mu dengan asmaul husna. Dan Engkau telah melindungi segala sesuatu dengan ilmu dan qudrat-Mu. Engkau dipanggil maka Engkau menjawab, dan Engkau diminta maka Engkau memberi. Engkau telah menulis atsar dan Engkau telah menjaga umur- umur makhluk, Engkau. Engkau yang Maha Raja, yang Maha Memaksa, yang Maha Tunggal. Tiada Tuhan selain Engkau. Engkau hinakan dengan kekuasaan-Mu orang yang Engkau kehendaki. Dan Engkau telah mengangkat derajat dengan keagungan-Mu orang yang Engkau kehendaki. Engkau yang maha memiliki hati- hatinya semua makhluk yang berada dalam kekuasaan-Mu. Engkau yang merubah hati tersebut sekehendak Engkau. Maha benar firman yang Engkau firmankan, dan maha benar rencana ( Qadha ) yang telah Engkau rencanakan. Dan maha benar hukum yang telah Engkau gariskan. Tiada yang dapat menolak terhadap perintah-Mu, dan tiada seseorang pun yang dapat membentengi dari rencana-Mu ( qadha ). Dan Engkau Maha Hidup dan Berdiri dengan sendirinya."
Ketahuilah wahai sahabatku, sesungguhnya Asma'-Asma' diatas berpencar mengelilingi tongkat Nabi Musa A.S, dan didalam tongkat Nabi Musa terdapat 31 Asma' pada setiap 1 Asma' mempunyai 10 keutamaan yang luar biasa di antara nya :
- Dapat mengeluarkan berbagai macam Mukjizat.
- Membuka kunci- kunci.
- Membatalkan semua jenis sihir.
- mengikat lidah musuh.
- Menghancurkan musuh.
- Membinasakan raja- raja yang sombong.
- Dan asma' di atas dapat digunakan untuk memanggil golongan Ruhani Bumi.
- Dapat digunakan mencuri secara ghaib, benteng, tameng, pagar ghaib.
- Menghukum orang yang zalim, pengasihan / pelet, menarik ghaib / orang yang hilang/lari/ jauh.
- Dan dapat digunakan untuk semua hajat dengan kekuasaan Allah yang Allah telah letakkan kuasanya pada Asma' diatas tersebut. Dan Asma' tersebut dapat digunakan pada semua pekerjaan- pekerjaan mulia.
Dan dari sebagian kekhususan Asma' Latifah ke-2 di atas adalah :
- Apabila kita menulisnya pada kaca cermin yang terbuat dari batu kemudian dihadapkan pada bintang selama 7 hari, maka golongan Ruh apapun yang kita panggil akan hadir menjawab panggilan kita dan mereka tidak akan berpaling dari perintah kita.
- Dan asma' ini dapat kita pergunakan untuk menarik pencuri, mengeluarkan segala jenis harta terpendam.
- Apabila kita membaca Asma' ini, maka akan turun pada kita para Malaikat yang akan membawa para Raja Ruhani dari yang kita kehendaki. Dan bagi Asma' Latifah ke-2 ini mempunyai berbagai macam kegunaan yang sangat langka/kuno dan tidak terbilang manfaatnya.
3.) LATIFATUTS TSALISATH.
( Latifah ketiga )
Asma' Latifah ke-3 ini di khususkan kepada para Malaikat Rahmat. Asma' ini mempunyai ketaatan luar biasa bagi mereka. Dan Asma'- Asma' Latifah ke-3 ini lebih- lebih dikhususkan bagi Malaikat Israfil A.S dan Asma'-Asma' ini di tulis pula pada dahinya Malaikat Israfil A.S yang mendiami Alam Qudrat sebelah kanan. Dia Israfil A.S menunggu untuk di perintah meniup Sangkakala / terompet. Akan berkumpul dengan Asma' ini semua golongan Ruh.
Dan inilah Asma' Latifah ke-3 yang dimaksud :
TSAHIITSIN MAATAYTIN SAMAN SAMAN SAYMIIMAN BITAYAN YAMQOYAN HAATUULIN YAMUUKHIN HUUHIN MAAYUKHIN.
Tafsir dengan bahasa Arabnya adalah :
Antal Mutajabbiru Aynal Mutajabbruuna. Antal Mutakabbiru Aynal Mutakabbiruuna Antal Hayyul Qoyyuumu. Ajibuu Ya Ma'syaral 'Awani Bi Idznillahi.
ARTINYA :
Engkau yang Maha Gagah mana mereka para yang gagah, Engkau Maha Sombong mana mereka yang sombong. Engkau yang Maha Hidup dan Maha Berdiri dengan Sendirinya. Wahai kalian sekumpulan 'Awan hadirlah dengan izin Allah swt.
Ketahuilah wahai sahabatku semua, sesungguhnya Asma'-Asma' yang suci ini, jika kita mengucapkannya akan bergetarlah 7 lapis Bumi dan Gunung- gunungnya kerana begitu agungnya asma' tersebut. Dan akan cepat secepat-cepatnya datang pada kita semua Malaikat golongan Ruhanny dan semua Arwah dan golongan Jin untuk hadir dihadapan kita. Khodam dari asma' ini merupakan para Malaikat serba putih dan tangan- tangan mereka memegang tombak yang berbendera terbuat dari cahaya putih bersinar terang.
FADHILAHNYA :
- Apabila kita membacakan Asma' tersebut di hadapan para pembesar yang gagah, maka tercengang dan heran kepada kita serta bisu lidah- lidah mereka.
- Dan begitu juga jika asma' ini kita bacakan di hadapan musuh-musuh, orang dengki penghasud serta orang yang akan menganiaya mereka akan terpaku serta terkunci lidahnya.
- Asma' ini dapat kita gunakan / bacakan untuk mengikat lidah ( tidak bisa berbicara ).
- Benteng / Tameng Dzahir mahupun ghaib.
- Pada semua jenis kesehatan.
- Membahayakan/Mencelakakan musuh / lawan.
- dan asma' ini dapat kita gunakan untuk menarik hadir semua Malaikat yang Allah swt tempatkan di semua penjuru dunia, mereka tidak akan menentang terhadap semua perintah kita.
* Tidaklah sahabat bacakan Asma' ini kecuali kita dalam keadaan suci baik tempat, pakaian dan badan. Dan tidaklah kita baca Asma' ini kecuali pada perkara- perkara yang diridhoi Allah swt.
4.) LATIFATUR RABI'AH.
( Latifah ke-empat )
Asma' Latifah ke-empat ini tertulis pada dahinya Malaikat Jibril A.S yang menempati Alam Qudrat sebelah kiri. Dia menunggu untuk diperintahkan menurunkan wahyu Ilahi pada orang-orang yang terpilih. Dan Asma' ini Allah swt khususkan pula untuk para Malaikat yang bertugas di Lauhul Mahfuz, mereka lah yang menjaga keseimbangan semua Alam dan Ilmu- ilmu yang tinggi. Tatkala mereka dipanggil dengan Asma' ini maka mereka akan menjawab memenuhi panggilan kita dengan mendengar dan taat. Dan asma' ini juga yang sering dibacakan oleh Nabi Isa A.S ketika mendapatkan masalah- masalah yang pelik dan rumit.
Dan inilah Asma' Latifah ke-empat yang dimaksud :
THOSYIN THOSYIN THOSYATIN THOSYAHIN YUHANIITIN HUUMAYAATIN HUUTSAWATIN JALLALLAHU 'AZZA WA JALLA WAHUWA 'ALA KULLI SYAI-IN QODIR.
Tafsirnya dengan bahasa Arab :
Subhanaka Ya Hayyu Subhanaka Ya Qoyyumu Subhanaka Ya ‘Amadu Subhanaka Ya Man Lam Yalidu Walam Yuladu Walam Yakun Lahu Kufuwan Ahadu. Laa Ilaha Illa Anta Wala Qodira Ghairuka Wala Ma'buuda Siwaaka.
ARTINYA :
Maha suci Engkau wahai Dzat yang Maha Hidup. Maha Suci Engkau wahai Dzat yang Maha Berdiri dengan Sendirinya. Maha Suci Engkau wahai Dzat tempat Bersandar. Maha Suci Engkau wahai Dzat yang tidak Beranak dan diperanakan dan yang tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah. Dan tidak ada yang berkuasa kecuali Engkau serta tiada yang disembah selain Engkau ya Allah.
FADHILAHNYA :
Asma' di atas ini mempunyai ketaatan yang luar biasa bagi semua para Malaikat. Tatkala kita bacakan dan memanggil mereka, maka mereka akan menjawab dengan kehadirannya di hadapan kita. Asma' ini dapat kita bacakan / gunakan pada semua amal- amal yang baik dan taqwa. ( keterangan serta kafiat asma' ini memang singkat sesuai kitab aslinya ).
5.) LATIFATUL KHOMISAH.
( Latifah kelima )
Asma' Latifah ke-lima ini mempunyai 7 asma' yang telah Allah swt ajarkan kepada Malaikat Mikail A.S. Asma' Latifah ke-lima ini senantiasa ditasbihkan oleh para Malaikat yang mendiami Alam Rafi' ke-7, yaitu suatu alam yang berlokasi di antara Alam Lauhul Mahfuz dan Alam 'Arsy. Allah SWT menempatkan para Khodam Malaikat yang terbuat dari cahaya pada asma' ini, mereka para Khodam asma' ini yang senantiasa membantu seluruh para Nabi. Pada tangan-tangan Khodam Malaikat ini terdapat berbagai macam senjata perang yang terbuat dari cahaya, mereka akan pergi sekejap mata untuk menghukum para golongan Ruhanny Langit dan Bumi yang membangkang.
Tatkala kita bacakan Asma' ini untuk memanggil mereka, maka mereka akan menjawabnya dengan hadir dihadapan kita. Para khodam dari asma' ini dapat kita gunakan pada segala sesuatu dari berbagai macam perbuatan yang baik dan taqwa. Juga dapat kita perintahkan untuk menurunkan para Malaikat Tsaqufah (yang diwakilkan pada setiap arah mata angin dan musim). Asma' ini merupakan asma' yang suci serta mulia. Asma' ini tertulis pula pada keningnya Malaikat Mikail A.S. Inilah 7 Asma' dari Asma' Latifah ke-5 yang di maksud :
SYAAHAN SYAWIININ KANUUPASYIN LAWNAYMIN KAYLAYMIN YA'THAYSYIN BAALAHIN.
Tafsir nya dengan bahasa Arab :
Subhanaka Ya Allahu Ya Jabbaru. Subhanaka Ya Allahu Ya Qahhar. Subhanaka Ya man Ya’lamu Maa Yatasaqitu Min Waraqin. Subhanaka Ya Man Tarada Bil Kibriya-I Wal Waqaari. Subhanaka Man Ahsa Jamial 'Amaari. Ta'alayta Rabbi 'Amma Yaquludz Dzolimuuna Uluwwan Kabiira.
ARTINYA :
Maha Suci Engkau ya Allah wahai Dzat yang Maha Gagah. Maha suci Engkau ya Allah yang Maha Memaksa. Maha suci Engkau wahai Dzat yang mengetahui apa- apa daun yang jatuh dari pohonnya. Maha suci Engkau wahai Dzat yang diliputi ke-Besaran dan ke-Agungan. Maha suci Engkau wahai Dzat yang menghitung semua umur. Engkau sangat Maha Tinggi wahai Tuhanku dari apa- apa yang diucapkan oleh orang- orang yang zalim. Engkau Maha Tinggi serta Maha Besar.
FADHILAHNYA :
Ketahuilah wahai sahabat-sahabat ahli kampusku mudah-mudahan Allah SWT memberikan Taufiq-Nya kepada kamu. Sesungguhnya jika kita bacakan Asma' tersebut, maka akan turun para Malaikat yang bersinar di hadapan kita. Pada tangan mereka terdapat pedang- pedang yang terbuat dari cahaya yang menunggangi pasukan kuda yang juga terbuat dari cahaya. Mereka merupakan pasukan pelempar lembing / tombak yang dapat kita perintahkan pada segala sesuatu seperti, mengusir makhluk halus/ghaib, Jin, Syaitan serta Ifrit-Ifrit yang mengganggu. Juga dapat kita perintahkan untuk membuat hijab / benteng lahir mahupun ghaib, membakar, Menyambar, Mengikat lidah, dan menyuruh malaikat golongan ruhany dan bumi, dan juga dapat kita perintahkan pada segala sesuatu dengan izin Allah SWT.
6.) LATIFATUS SADISAH.
( Latifah ke-enam )
Latifah ke-enam terdiri dari 7 Asma' yang Allah SWT telah ajarkan kepada Malaikat Izrail A.S. Dengan 7 Asma' inilah Malaikat Izrail A.S dapat mencabut nyawa. Inilah Asma' Latifah ke-enam yang dimaksud :
KASYLA'IN YA'LASIN YA'KALAMIN SYATYAKAALIN JAM'AHUM.( Jam’ahum bukan termasuk asma' ), MAKAAYA NUN KULUWAN.
Tafsirnya dengan bahasa Arab :
Ana Alhaliqu. Ana Al-Baari-u. Ana Al-Mubdi-u. Ana Al Fa’aalu Lima Uridu Ana Al Muhyi Wal Mumiitu Ana Al Jabbaru Wal Mutakabbiru Ana Al-Ghaffaru Al Mutafarridu Bir Rahmati. Ukhrujii Ayyatuhar Ruuha Sami'atan Muti'atan Li Amrillahi.
ARTINYA :
Aku yang Maha Menciptakan. Aku yang Maha Memulai. Aku yang Maha Tempat Kembali. Aku yang Maha Membuat pada apa yang Aku Kehendaki. Aku yang Maha Menghidupkan dan yang Maha Mematikan. Aku yang Maha Gagah dan Maha Besar. Aku yang Maha Mengampuni, yang Maha Tunggal dengan Rahmat. Keluar lah wahai Ruh dengan mendengar dan taat pada perintah Allah SWT.
Ketahuilah wahai sahabat-sahabatku, Allah swt telah menolong kita. Sesungguhnya 7 Asma' yang agung ini senantiasa dibaca oleh para pemilik kesucian yang luhur dan para pembesar yang senantiasa menjaga segala sesuatu dengan taqwa pada Allah SWT. 7 Asma' diatas ini dita'ati yang luar biasa oleh semua Aflak ( Alam Semesta ). Dan juga dita’ati oleh semua para Malaikat yang bertasbih di alam semesta ini.
FADHILAHNYA :
Ketahuilah jika kita membaca ke-7 Asma' ini ketika kita akan masuk pada seorang pembesar / pejabat atau raja yang aniaya serta melampaui batas, atau kita bacakan ketika berhadapan dengan musuh yang ingin kita kalahkan. Atau orang hasud yang ingin kita kembalikan segala tipu dayanya, maka bacalah ke-7 Asma' ini niscaya mereka bingung, kaget, heran, tercengang serta bisu kaku lidahnya, janganlah kita baca asma' tersebut kecuali ketika kita sedang menghadapi masalah atau perkara yang penting. Dan Asma' inilah yang mampu mengalahkan semua golongan Ruhanny Langit dan Bumi. Asma' ini sangat bermanfaat dengan izin Allah SWT untuk mengikat lidah, masuk pada para Raja, Pembesar, Pejabat, Melihat dalam mimpi hal- hal yang tersembunyi, membuat perjanjian dengan para Raja- Raja Malaikat Ruhanny.
- Memahami khabar- khabar ghaib di seluruh penjuru Bumi.
- Benteng / tameng / pagar yang sangat agung.
- Panah ghaib yang sangat panas dan besar bagi mereka para pengganggu dari golongan Jin, Syaitan dan Manusia.
Demikian pembahasan 6 Asma' Latifah yang terkenal dengan sebutan Asma' Bilathah. 6 Asma' Latifah ini yang ada pada Nabi Sulaiman A.S, yang merupakan Haikal Agung. Asma' 6 Latifah inilah yang membuat Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Izrail Alaihimus salam duduk bersimpuh pada hari perjanjian Arwah.
Semoga bermanfaat dunia akhirat. Aamiin..
SELESAI....
SEKIAN DULU...
QUL HU ALLAHU AHAD. LAA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINAZ ZALIMIN. LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH...
Seperti biasa ambil sisi positif dari keilmuan dan cerita ini, yang negatif jangan diambil. Kekuatan yang tidak bisa ditandingi adalah, kekuatan daripada Allah s.w.t. Sang Maha Pencipta.
Sekiranya ada tutur bahasa dan tingkah laku yang tidak berkenan di hati para sahabat-sahabat semua, aku. TOK PENJEJAK BADAI, dengan merendahkan diri memohon maaf....
TERIMA KASIH...
OLEH :
TOK PENJEJAK BADAI.