Trending

Saturday, 4 August 2018

SATU KALI DZIKIR SIRR SEBANDING DGN 35 JUTA DZIKIR


....." SATU KALI DZIKIR SIRR SEBANDING DGN 35 JUTA DZIKIR ".......
Assalam sahabat2 yg aku hormati semua, tak kira dimana jua berada. Baik dari dunia nyata mahu pun sahabat dari dunia ghaib. Segala puji syukur kehadirat Allah swt. Selawat senantiasa dihatur keatas Junjungan Baginda Nabi Muhammad saw. Dgn mengharapkan Ridho Allah dan dgn kerendahan hati yg paling dalam. Izinkan aku yg miskin ilmu lagi doif ini,berbagi sedikit ilmu dan pengalaman untuk dikongsi bersama para sahabat2 semua. Insya Allah..
Jika Asma Allah diucapkan sekali saja dengan lisan, itu disebut dzikir (mengingat) lisan, namun jika Nama Allah diingat dengan hati, maka itu akan sebanding dengan tiga puluh lima juta ucapan-ucapan (dzikir) lisan. Itulah dzikir hati atau dzikir sirr.
Ada 35 juta pembuluh darah dalam tubuh, dan semua terhubung ke jantung. Jika Nama Allah diucapkan bahkan sekali saja (dengan hati) maka semua yang mengalir mengucapkan juga.
Rasulullah saw bersabda:
" Wahai Abu Dzarr..! Berzikirlah kepada Allah dengan zikir khamilan..!” Abu Dzarr bertanya:
" Apa itu khamilan ?"
Sabda Rasul:
" Khafi (dalam hati)." (Mizan al-Hikmah 3 : 435)
TAHAP pertama zikir adalah zikir lisan. Kemudian zikir kalbu yang cenderung diupayakan dan dipaksakan. Selanjutnya, zikir kalbu yang berlangsung secara lugas, tanpa perlu dipaksakan. Serta yang terakhir adalah ketika Allah sudah berkuasa di dalam kalbu disertai sirnanya zikir itu sendiri.
Inilah rahasia dari sabda Nabi saw :
" Siapa ingin bersenang – senang di taman surga, perbanyaklah mengingat Allah."
TANDA bahwa sebuah zikir sampai pada sir (nurani yang terdalam yang menjadi tempat cahaya penyaksian) adalah ketika pelaku zikir dan objek zikirnya lenyap tersembunyi. Zikir Sir terwujud ketika seseorang telah terliputi dan tenggelam di dalamnya. Tandanya, apabila engkau meninggalkan zikir tersebut, ia takkan meninggalkanmu.
Zikir tersebut terbang masuk ke dalam dirimu untuk menyadarkanmu dari kondisi tidak sadar kepada kondisi hudhur (hadirnya kalbu). Salah satu tandanya, zikir itu akan menarik kepalamu dan seluruh organ tubuhmu sehingga seolah–olah tertarik oleh rantai. Indikasinya, zikir tersebut tak pernah padam dan cahayanya tak pernah redup.
Namun, engkau menyaksikan cahayanya selalu naik turun, sementara api yang ada di sekitarmu senantiasa bersih menyala. Zikir yang masuk ke dalam sir terwujud dalam bentuk diamnya si pelaku zikir seolah–olah lisannya tertusuk jarum. Atau, semua wajahnya adalah lisan yang sedang berzikir dengan cahaya yang mengalir darinya.
KETAHUILAH, setiap zikir yang disadari oleh kalbumu didengar oleh para malaikat penjaga. Sebab, perasaan mereka beserta perasaanmu. Di dalamnya ada sir sampai saat zikirmu sudah gaib dari perasaanmu karena engkau sudah sirna bersama Tuhan, zikirmu juga gaib dari perasaan mereka.
Kesimpulannya, berzikir dengan ungkapan kata–kata tanpa rasa hudhur (kehadiran hati) disebut zikir lisan, berzikir dengan merasakan kehadiran kalbu bersama Allah disebut zikir kalbu, sementara berzikir tanpa menyadari kehadiran segala sesuatu selain Allah disebut Zikir Sir. Itulah yang disebut dengan Zikir Khafiy.
Allah SWT berfirman:
" Dan berzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu (nafsika) dengan merendahkan dirimu dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai." (QS 7 : 205)
REZEKI lahiriah terwujud dengan gerakan badan, rezeki batiniah terwujud dengan gerakan kalbu, rezeki sir terwujud dengan diam, sementara rezeki akal terwujud dengan fana dari diam sehingga seorang hamba tinggal dengan tenang untuk Allah dan bersama Allah.
Nutrisi dan makanan bukanlah konsumsi rohani, melainkan komsumsi badan. Adapun yang menjadi konsumsi rohani dan kalbu adalah mengingat Allah Zat Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.
Allah SWT berfirman:
" Orang–orang beriman dan kalbu mereka tenteram dengan mengingat (zikir kepada) Allah."
Semua makhluk yang mendengarmu sebenarnya juga ikut berzikir bersamamu. Sebab, engkau berzikir dengan lisanmu, lalu dengan kalbumu, kemudian dengan nafs–mu , kemudian dengan rohmu, selanjutnya dengan akalmu, dan setelah itu dengan sirmu.
Bila engkau berzikir dengan lisan, pada saat yang sama semua benda mati akan berzikir bersamamu. Bila engkau berzikir dengan kalbu, pada saat yang sama alam beserta isinya ikut berzikir bersama kalbumu. Bila engkau berzikir dengan nafs–mu, pada saat yang sama seluruh langit beserta isinya juga turut berzikir bersamamu.
Bila engkau berzikir dengan rohmu, pada saat yang sama singgasana Allah (‘Arsy) beserta seluruh isinya ikut berzikir bersamamu. Bila engkau berzikir dengan akalmu, para malaikat pembawa Arsy dan roh orang–orang yang memiliki kedekatan dengan Allah juga ikut berzikir bersamamu. Bila engkau berzikir dengan sirmu, Arsy beserta seluruh isinya turut berzikir hingga zikir tersebut bersambung dengan zat–Nya.
Imam al-Baqir dan Imam ash-Shadiq as berkata:
" Para malaikat tidak mencatat amal shalih seseorang kecuali apa-apa yang didengarnya."
Maka ketika Allah berfirman:
" Berzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu (nafsika), tidak ada seorang pun yang tahu seberapa besar pahala zikir di dalam hati dari seorang hamba-Nya kecuali Allah Ta’ala sendiri." [ 58]
Di dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
" Zikir diam (khafiy) 70 kali lebih utama daripada zikir yang terdengar oleh para malaikat pencatat amal." (Al-Hadits)
Bila sang hamba mampu melanggengkan Zikir Khafi serta meyakini bahwa semua Alam Lahir dan Alam Batin merupakan pengejewantahan dari nama-nama-Nya maka ia akan merasakan kehadiran-Nya di semua tempat dan merasakan pengawasan-Nya dan jutaan nikmat-nikmat-Nya.
Perasaan akan kehadiran-Nya ini akan mencegah sang hamba dari berbuat dosa dan maksiat. Jika di hadapan anak yang sudah akil baligh saja manusia malu untuk berbuat dosa dan membuka auratnya, maka bagaimana ia tidak malu untuk membuka auratnya dihadapan Sang Khaliq ?
Mengapa kita tidak merasa sungkan dan malu berbuat hal-hal yang tidak layak di hadapan Sang Khaliq ?. Itu karena keyakinan kita atas kehadiran-Nya di setiap eksistensi tidak sebagaimana keyakinan kita ketika kita melihat kehadiran sang anak yang akil baligh tersebut.
Apabila kita ingin mencapai keyakinan seperti ini kita mesti mempersiapkan latihan-latihan untuk melaksanakan Zikir Khafi sampai pada suatu tahapan di mana hati kita berzikir secara otomatis seperti gerak detak jantung dan tarikan-tarikan nafas kita (yang tidak kita kendalikan)
Imam Ali Zainal ‘Abidin as di dalam do’anya :
" Ilahi, Ilhamkanlah kepada kami Zikir kepada-Mu di kesendirian maupun di keramaian, di malam hari maupun di siang hari, secara terang-terangan, maupun secara rahasia (sembunyi), di saat gembira maupun di saat kesusahan, jadikanlah hati kami menjadi senang dengan berzikir al-khafi."
(Bihar al-Anwar 94 : 151)
Dzikir Syariat :
" LAA ILAHA ILLALLAH."
Diucapkan berulang2 dgn lisan sampai masuk kedalam hati sehingga lisan/mulut tak berucap lagi, rahasia dzikir ini terdiri dari 12 huruf yg sama maknanya dengan waktu 12 jam.
Dzikir ini selalu dikumandangkan oleh para malaikat bumi (Malaikatul Ahyar) ketika ALLAH SWT menciptakan setiap makhluk-NYA di muka bumi.
Dzikir Tarekat :
" ALLAAH...ALLAAH...ALLAAH."
Diucapkan berulang2 di dalam hati saja dengan pengosongan fikiran fana (hampa) lalu fokus pada nama tadi sehingga nama ALLAAH tadi membuat & menciptakan alam bayangan hidup didepan mata kita sendiri, jangan kaget & takut oleh fenomena tersebut karena para jin syetan selalu mengintai kita tetapi berlindunglah kepada ALLAAH SWT yang Maha Menjaga hambanya yg beriman dgn ayat & doa :
AUDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR ROJIM…
LAA ILLAHA ILLALLAH ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINAZ ZHALIMIN….lalu lafazkan…
ALLAHU SALAMUN HAFIZHUN WALIYYUN WA MUHAIMIN.
( Allah Yang Maha Sejahtera, Maha Memelihara, Maha Melindungi lagi Maha Menjaga Hambanya yg beriman).
AWALUDDIN MA’RIFATULLAH.
Artinya : Awal-awal agama adalah mengenal Allah.
Sebelum mengenal Allah terlebih dahulu kita disuruh mengenal diri, seperti Hadist : " MAN’ARA FANAF SAHU FADAD’ARA FARABBAHU”
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya, mengenal ia akan Tuhannya.
" KHALAK TUKA YA MUHAMMAD WAKHALAK TUKA ASY YA ILA ZALIK."
Artinya : Aku jadikan Engkau kerana Aku dan Aku jadikan Alam dengan segala isinya kerana Engkau Ya Muhammad.
Firman Allah :
" AL INSAN SIRRU WA ANA SIRRUHU."
Artinya : Insan itu Rahsia Ku dan Aku Rahsia Insan.
" WA AMBATNAL ABRU RABBUN AU ZAHIRU RABBUN ABBUN."
Artinya : Adapun bathin hamba itu Tuhan dan Zahir dan Tuhan itu hamba
" LAHIN HUWA WALAHIN GHAIRUH."
Artinya : Tiada ia tetap dan tiada ia lain dari ia.
Firman Allah Ta’ala didalam Al-quran :
" FAHUWA MA’AKUM AINAMA KUNTUM."
Artinya : Di mana saja Engkau berada (pergi) Aku serta kamu.
" HUWAL AWWALU WAL AKHIRU WALBATHINU WAZZAHIRU.”
Artinya : Ia jua Tuhan yang awal tiada permulaannya, dan Ia jua Tuhan yang akhir tiada kesesudahannya, Ia jua bathin dan Ia jua Zahir.
Dalam pandangan Ma’rifat kita kepada Zat Allah Ta’ala itu:
" LAISA KAMIS LIHI SYAIUN."
Tiada seumpamanya bagi sesuatu, dan bukan bertempat.
Adapun Ma’rifat kita atau pengenalan kita akan diri diperikan "AF'ALULLAH." adapun Ma’rifat kita akan " AF ‘ALULLAH."
" LAHAU LAWALA KUWWATA ILLAH BILLAHHIL’ALI YIL’AZIM."
Artinya : Datang daripada Allah dan kembalinya kepada Allah jua segala sesuatu.
Sesuai dengan hadist Nabi yang berbunyi demikian :
" MUTU ANTAL KABLAL MAUTU."
Artinya : Matikan diri kamu sebelum kamu mati.
Adapun mati ini ada dua makna, maka apa bila Roh bercerai dengan jasad itu mati isi namanya, atau mati yang sebenarnya. Adapun mati yang dimaksud hadis Nabi yang di atas tadi, adalah mati Ma’nawi, artinya mati dalam pengenalan mata hati.
Mahasuci Allah Subhanahu wata’ala Tuhan Rabbil’izzati dari upayamu, wujudmu, supaya Aku terang sempurna, upaya Allah dan kuat Allah, dan wujudnya Allah " BILLAHI LAYARILLAH " tiada yang mempunyai dan menyembah Allah hanya Allah.
Bagitu sekalian Arifbillah mengerjakan ibadat kepada Allah Ta’ala. Adapun yang bernama Rahsia itu " Sirrullah."
Inilah salah satu kuliah subuh yg di sampaikan oleh Guru aku, Abah Anom di Pondok Persantren di Tasik Malaya. Semoga Allah mencucuri rahmat ke atas roh nya,amiin ya Allah...
Seperti biasa,ambil sisi positif dari cerita ini. Yg negetif jgn diambil. Kekuatan yg tak bisa ditandingi adalah kekuatan daripada Allah swt,Sang Maha Pencipta.
Sekiranya ada tutur bahasa dan tingkah laku yg tak berkenan di hati para sahabat2 semua,aku. TOK PENJEJAK BADAI,dgn merendahkan diri memohon maaf......
TERIMA KASIH.....
OLEH:
TOK PENJEJAK BADAI.







Comments
0 Comments
Facebook Comments by Blogger Widgets

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts