Trending

Saturday 4 August 2018

BERSAHABAT DGN MANUSIA KEMBAR BUAYA


.............. " BERSAHABAT DGN MANUSIA KEMBAR BUAYA "..........
Assalam...Sahabat2 yg aku hormati semua, tidak kira di mana jua berada. Baik dari dunia nyata mahu pun sahabat dari dunia ghaib. Segala puji syukur ke hadirat Allah swt. Selawat senantiasa di hatur keatas Junjungan Baginda Nabi Muhammad saw. Dgn mengharap Ridho dari Allah, dan dgn kerendahan hati yg paling dalam. Izinkan aku yg miskin ilmu lagi dhoif ini berbagi sedikit ilmu dan pengalaman untuk di kongsi bersama para sahabat2 sekalian. Insya Allah..
Sudah lama benar aku rasakan di Terengganu, rumah keluarga angkat aku di Kampung Pasir Panjang, Kuala Terengganu. Sudah satu bulan aku di sana,rasa seronok juga mengikuti orang2 kampung menimba ikan di sawah ketika musim turun ke sawah.
Tiga hari selepas itu, Nasir Anglir telifon aku mengajak ke Asia Paranormal Club di Jakarta. Katanya ada hal sedikit, tetapi hal apa dia tidak beritahu pula. Aku pun setuju ke sana, lagi pun dah lama aku tak ke sana bertemu sahabat2 di 'APC'.
Sahabat2 nak tahu tak, hal apa saja yg Nasir Anglir katakan tadi. Ok, mari sahabat2 ikut aku ke Indonesia, kita ke Jarkata bertemu mereka.....
Sahabat2 percaya ke tentang adanya manusia kembar buaya. Ya, kembar buaya.? Bukan Ninja Turtles mahu pun Keluang Man, ini kembar buaya.? Kalau aku memang tak percaya? Tetapi setelah aku sendiri yg lihat dan merasai sendiri penggalaman tentang 'manusia yg bersahabat dgn buaya', barulah aku percaya. Ok....Mari ikut aku, macam manakah ceritanya...
Sahabat2 masih ingat tentang Nasir sahabat aku di Perguruan Cakra Alam,yg mengguasai ' Ilmu Anglir ' yg aku cerita di tajuk,(Puaka dan Hantu Air).
Setelah kami tamat di Cakra Alam, aku ajak Nasir ke Jakarta,
Indonesia untuk join (Asia Paranormal Club), dia setuju. Maka pada thn 2005, kami pun berangkat ke sana dan berkumpul bersama ahli2 yg lain. Setelah bertanya khabar dan beramah mesra, Andi
(teman APC group) mengajak kami ke kampongnya. Aku setuju, bila aku lihat Nasir, dia pun anguk kepala tanda setuju.
Hari Sabtu pagi kami bertiga berangkat ke Kabupaten Indramayu,
Jawa Tengah. Dalam perjalanan Andi ajak kami singgah dahulu di permakaman bersejarah yg telah di jadikan Cagar Budaya. Kami ke sana hanya berniat untuk menziarah dan sekadar ingin tahu siapa saja nama Raja2 yg di makamkan di situ.
Pada dinding luar complex, terpampang daftar nama2 yg di makam di area situ.
Entah kenapa, aku merasa ada energi2 yg menarik aku ke sebelah kiri depan di mana ada sebuah kuncup(pondok yg di atas di taruk atap) yg besar. Namun ternyata bukan di situ kaki aku berhenti, tapi di makam yg di bagian kiri yg ada kuncup yg lebih kecil tapi lebih tinggi.
Di sana ada tangga kayu dgn 3 trap, kasut pun aku lepaskan bergitu juga Nasir dan Andi lalu menaiki tangga. Entah itu makam siapa, tapi tangan aku masih menangkap energi2(Aura) yg sangat kuat. Aku percaya Nasir dan Andi juga merasa seperti apa yg aku rasa. Setelah mengucapkan uluk salam dan menggirimkan doa untuk seluruh arwah yg ada di situ, aku lihat Nasir menuang air botol yg di bawa sebelumnya untuk menghilangkan dahaga. Saat Nasir menuang air, aku tenguk dia menggalirkan air mata. Entah menggapa Nasir menangis hingga di iringi isak tangis yg amat sangat.
Setelah air botol habis di tuang semangkin kuat bergungcang tangisnya. Malu juga pada penggujung2 yg ada di sekitar makam.
Untuk meredakan tangisnya, aku suruh dia membaca ayatul Qursi dan 3 Qul berulang kali untuk membenteng diri supaya tidak kesurupan, kerana keadaannya bergitu mudah makhluk2 ghaib memasuki tubuhnya.
Aku dan Nasir sudah biasa menziarah makam2, tapi mengapa makam ini dia menangis? Setelah reda tangisannya Andi bertanya kepada Bapak Darni(juru kunci) "Balai Kambang" sudah 23 thn ia menjadi juru kunci di situ. Lalu Andi katakan padanya.
" Bapak ini makam siapa?" kata Andi.
" Beliau adalah Raja dari 'manusia kembar buaya' dan kemungkinan kamu(Nasir) masih keturunan tertua kamu, sehingga kamu menjadi "duta" leluhur yg hidup di negeri bawah air. Sambungkanlah tali silaturrahim yg sudah terputus lama, kunjungilah mereka di tempat masing2." kata sang juru kunci.
Begitulah yg di katakan oleh Bapak Darni. Beliau juga memberi kami info tentang masih ada 'manusia kembar buaya' yg bermukim di Desa Ujung Gebang, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu yg bernama Agus Abdullah. (panjang betul namanya kena bukak 'dairy book' aku nak ingat nama2 ni).
Ziarah ke kerajaan 'manusia kembar buaya' itu mungkin sesuatu yg aneh atau gila bagi orang lain. Tidak jarang orang menggagapnya sebagai 'musyrik', kerana memberi makan pada sesuatu yg tidak pasti keberadaannya. Apa lagi kunjungan ke tempat yg telah di percayai ada kerajaan kembar buaya yg di landasi dgn sesuatu niat atau keinginan seperti mengharapkan sesuatu, atau hajat tertentu.
Serperti meminta agar bertemu jodoh, agar usaha perniagaan lancar dan yg lain2. Jika kelak tercapai hajat2 yg di minta, mereka akan datang lagi sambil membawa sejumlah makanan sesuai yg di niatkan sebelumnya dan di letakan lalu di hanyutkan ke sungai di berikan kepada kembar buaya yg mereka yakini di situ terletaknya kerajaan kembar buaya.
Aku secara peribadi dgn tegas mengatakan perbuatan ini adalah salah dan berdosa besar yg meminta selain ALLAH SWT. Hari tu juga kami berangkat ke Desa Ujung Gebang. Sampai di sana,
setelah mencari dan bertanya di mana rumah Agus Abdullah. Semua orang Desa Ujung Gebang tahu di mana rumah Agus Abdullah dan mereka tahu beliau adalah manusia kembar buaya.
Sampai saja di tunjukan, Agus Abdullah sudah menunggu di pintu rumahnya. Dia terus berlari dan memeluk Nasir Anglir sambil tak putus2 ia sebut "Alhamdulillah" sambil mengalir air mata.
" Shukur2...adik sampai kemari." katanya.
" Mari dik naik rumah Akang, semua sudah nunggu di atas." katanya lagi.
Aku lihat di ruang tengah rumah di pojok sebelah kiri ada tilam dgn cadar berwarna kuning dan bantal juga berwarna kuning. Di tengahnya ada seekor buaya ber size sederhana yg sedang rilek di atas tilam itu dan di sisinya duduk seorang kanak2 berumur sekitar 10 thn yg namanya Sidik Jamal. Dan dia adalah kembar buaya yg ada di sisinya yg di beri nama Sidik Jamil.
Hari itu Pak Agus meminta kami tinggal di rumahnya untuk beberapa hari. Kami setuju. Setelah berbual2 lama, Pak Agus berkata yg beliau adalah keturunan kembar buaya keturunan yg ke 10. Dan anaknya Sidik Jamal keturunan yg ke11. Pak Agus juga ada kembar buaya yg sama umur dgnnya iaitu 42 thn dan dilepaskan ke sungai kerana terlalu besar dan dgn kemahuannya sendiri untuk di lepaskan ke sungai.
Di kawasan sungai itu memang ada Kerajaan Siluman Buaya yg ganas, dan selalu memangsa manusia. Di daerah situ Siluman Buaya ini tersebar di berbagai tempat (kawasan berair) seperti sungai, laut, danau, bendungan, rawa2 dan kawasan perairan lainnya. Di kawasan inilah kerajaan Siluman Buaya paling besar. Diantara sekian banyak jenis Siluman Air yg bermukim di kawasan perairan di wilayah Kabupaten Indramayu, siluman buayalah yg suka merengggut korban jiwa.
Asal usul Siluman Buaya yg tersebar di seluruh sungai2 di Kabupaten Indramayu itu menjadi ganas dan dendam kepada orang2 Jawa Tengah, konon pada sekitar thn 1971 ada salah seorang warga dari masyarakat Kabupaten Boyolali Jawa Tengah telah meracuni buaya2 yg ada di sungai Sewo,akhirnya buaya2 ini berdendam dgn manusia,terutama orang2 Jawa Tengah.Ceritanya bergini.
Pada zaman dulu di sungai Sewo belum ada jembatan seperti sekarang, orang2 yg ingin menyeberang sungai Sewo pada waktu itu menggunakan 'getek'(bahasa Jawa:rakit.) Yg bernama Karuhun Getek yg kononnya berkeramat. Kerana kekeramatannya rakit ini, orang2 yg menggunakan rakit ini untuk menyeberang sungai Sewo di larang berbicara apa2, apalagi bergurau lebih2 lagi meludahi di air Sungai Sewo. Pada waktu itu Karuhun Boyolali dari Jawa Tengah menggunakan racun Waluh Ireng untuk membunuh Karuhun Getek.
Konon sebelum meniggal dunia, Karuhun Getek ini bersumpah:,
" Besok anak cucu Karuhun Boyalali tidak boleh menyeberangi sungai Sewo." sumpah Karuhun Boyalali.
Konon walaupun selamat menyeberangi sungai(jembatan Sewo) tetapi ditempat lainnya belum tentu selamat. Kutukan Karuhun
Getek memang menjadi kenyataan. Hingga kini, entah sudah tidak terhitung lagi berapa ratus nyawa orang2 asal dari daerah wetan
(seluruh aliran sungai) yg meninggal dunia di sungai atau jembatan Sungai Sewo ini.
Umumnya korban di ambil dgn cara kecelakaan. Peristiwa yg cukup memilukan pernah terjadi serombongan asal Jawa Tengah pada thn 1974. Rombongan dari Sumatra ini mengalami kecelakaan di jembatan Sungai Sewo. Hanya 3 orang yg selamat 1 bus driver dan 2 kanak2 lelaki yg jatuh terjunam ke bawah Jembatan Sewo, semua berasal dari Sumatra, Jawa Tengah.
Sungai Sewo sendiri terletak diperbatasan dua Kabupaten...(panjang sangat nak tulis nama tempat ini, aku shortcut aje).
Oleh kerana ada semacam ikatan persaudaraan yg erat diantara Siluman2 Buaya ini, maka para Siluman Buaya ini sepakat agar para Siluman2 buaya yg ada di seluruh sungai2 di wilayah Kabupaten Indramayu dan sekitarnya, jika ada orang asal dari daerah itu akan dimangsanya. Dendam ini disebabkan ulah Karuhun Boyalali.
Sehingga kini dendam Siluman Buaya di seluruh sungai di wilayah Kabupaten Indramayu masih terjadi sampai 7 keturunan.
Sekiranya ada mangsa dari siluman2 buaya, para kerabat akan menjemput Pak Agus Abdullah untuk mencari korban yg hilang diterkam buaya. Entah kebetulan atau apa, pada hari ke 4 kami di rumah Pak Agus ada terjadi orang hilang di mangsa buaya. Pak Agus mengajak kami mengikutnya ke sungai di mana isteri Pak Saman yg di yakini di baham oleh buaya. Pak Agus memang di hormati dan juga disegani oleh masyarakatnya. Lebih2 lagi siluman2 yg ada di sungai2 disitu.
Dulu pada 4 thn yg lalu, kata Pak Agus, ada sepasang suami isteri yg di kebunnya berdekatan sungai. Di situ ada sepasang siluman buaya, yg bertinanya hamil maka seringkali membuat riak atau dentuman di air. Kerana isteri petani ini takut kalau mahu ke kebunnya, si suami kemudian membeli racun," Furadan ", sejenis racun yg mematikan yg biasa di gunakan para petani. Racun ini kemudian di sebarkan pada lokasi yg sering terdengar riak air di sungai itu.
Tak berapa lama kemudian siluman buaya yg hamil mati. Melihat isterinya mati kerana di racun, dia pun mencari siapa yg membunuh isterinya. Dia(siluman buaya) lalu naik ke darat dalam wujud manusia.
Rumah pertama yg di datangi adalah rumah pemilik 'Ilmu Anglir' atau Manusia Kembar Buaya iaitu Pak Agus untuk meminta izin mencari pembunuh isterinya. Permintaannya di bolehkan asal yg di carinya benar2 orang yg telah membunuh isterinya. Pak Agus kemudian berpesan kepada penduduk khususnya yg memiliki sawah atau kebun yg berdekatan dgn sungai agar berhati2, lebih2 lagi kepada petani yg telah membubuh racun di sungai agar sementara jgn keluar rumah atau ke sungai.
Setelah beberapa lama mencari, akhirnya dapat juga isteri Pak Saman lalu di tarik dan di tangkap. Risau isterinya di tarik siluman buaya, terus dia mendatangi rumah Pak Agus meminta pertolongan.
Sampai saje di sungai Pak Agus pun membuat ritual di situ sambil menabur beras yg sudah di jampi. Sambil menepuk2 tanah, Pak Agus pun memanggil satu persatu buaya2 yg ada di sungai itu.
Beberapa minit kemudian, satu persatu buaya naik ke darat(bukan buaya darat) menuju ke arah Pak Agus, bila di tanya apakah kamu yg melakukan ini. Buaya itu menggeleng2 kepala lalu pergi menyelam ke sungai semula. Bergitulah seterusnya, buaya2 itu datang dan pergi, ada sekitar 30 buaya yg datang ketika di panggil.
Tetapi, tiada satu pun yg mengaku melakukannya. Pak Agus berkata dahulu pada Pak Saman, nanti kalau apa pun yg kamu lihat, katakan 'iya', itu isteri kamu.
" Mari kita bersiap2 ke tempat mereka." kata Pak Agus.
" Kamu Nasir, gunakan ilmu 'Anglir' dan adik Badai, jika mahu ikut, marilah kita ke sana." kata Pak Agus lagi.
Sebenarnya aku ni takut(fobia) dgn sungai atau laut. Aku selalu takut sekiranya aku sedang berenang2 di sungai atau pun di laut, lalu ada makhluk tarik kaki aku hingga aku lemas. Itulah yg selalu bermain di fikiran aku, setiap kali turun ke sungai atau pun laut, hihihi
Aku tak gunakan ilmu 'Meraga Sukma' hanya menggunakan ilmu 'Anglir' yg Nasir ijazahkan pada aku tempoh hari kerana ilmu ini tidak sama dgn ilmu meraga sukma. Ilmu Meraga Sukma pergi dgn sukma dan jasad di tinggalkan, berbeza dgn Ilmu Anglir ia pergi dgn jasad sekali bukan sukma sahaja. Aku ni takut sikit dgn air, aku tak kisah suruh tangkap hantu ker..Jin ker.. apa ker.., asalkan jgn ajak aku berenang sudahlah.
Lebih2 lagi di laut, oooh..no..no..no, seraaam !! Terima kasih sahaja lah,hihihi..
Setengah jam kemudian, lorong ghaib menuju ke kerajaan Siluman Buaya pun terbuka perlahan2. Ketika kami sampai di gerbang masuk, mereka(siluman) menyambut Pak Agus seperti raja, penuh hormat. Kami di bawa menghadap Raja Siluman Buaya. Dalam perjalanan, sekali lagi Pak Agus memberitahu Pak Saman, apa saje yg di tanya oleh Raja Siluman Buaya, katakan "iya".
Sampai sahaje di hadapan Raja Siluman Buaya, dia menyambut Pak Agus dgn rasa penuh hormat. Aku berbisik pada Nasir:,
" Nasir dia tak nampak kita ker.." Kata aku perlahan.
Baru aku cakap bergitu, Raja Siluman Buaya pun berkata:.
" Haa...Tok Penjejak Badai pun ada bersama kemari." Kata raja buaya.
Aku tak jawab pertanyaan darinya. Pak Agus pun bertanya kepadanya:,
"Wahai...Raja Tonengka, aku ke mari untuk membawa pulang isteri Pak Saman yg di ragut oleh salah seorang dari Siluman Buaya yg ada di bawah kekuasaan kamu Raja Tonengka." kata Pak Agus tegas.
Bila ia mendengar apa yg di cakapkan oleh Pak Agus padanya, raja pun murka lalu memanggil Penggawa yg menjaga kawasan di mana isteri Pak Saman hilang.
" Kamu kan tahu Pak Agus, kami tidak menangkap atau membunuh manusia." katanya.
Setelah di tanyakan, apakah betul yg di katakan oleh Pak Agus sebentar tadi, kepada Pengawa nya?
" Hari ini tidak ada manusia yg di tangkap atau di bunuh, tapi ada seekor kambing yg meragut di kebun seorang penduduk, lalu di tangkap dan di serahkan kepada hamba." kata Pengawanya.
Raja Tonengka pun menyuruh penggawal membawa kambing itu.
Raja Tonengka pun berkata kepada Pak Saman:,
" Apakah ini yg di maksudkan oleh Pak Saman." kata raja Tonengka.
" Ini bukan isteri aku, isteri aku manusia bukan ' kambing'. kata Pak Saman binggung.
Aku lihat Pak Agus, dia hanya mengeleng2 kepala. Dia sudah berpesan pada Pak Saman, apa saja yg di ajukan kepadanya,
katakan" iya " itu saja.
" Maaf Pak Agus dan Pak Saman, tiada lagi tahanan di sini. Hanya yg ini saje." kata Raja Tonengka.
Setelah apa yg di katakan Pak Saman tadi, bahwa itu bukan isterinya. Maka Pak Agus tidak dapat membantu apa2 lagi. Padahal yg aku lihat itu adalah seorang wanita separuh baya yg di ikat lehernya dgn tali. Apakan daya, kami tak dapat membantu setelah Pak Saman sendiri yg berkata itu bukan isterinya. Tetapi kalau ikutkan hati aku, aku hancurkan saje kawasan itu, kasi hangus terbakar Istana nya, selagi tidak di lepaskan isteri Pak Saman. Tapi apakan daya aku tidak mewakili Pak Saman.
Pak Agus pun meminta izin untuk pulang pada Raja Tonengka(Raja Siluman Buaya). Sebelum kami berangkat balik, Raja Tonengka berkata pada Pak Agus:,
" Apakah ada sesuatu yg Pak Agus minta." katanya pada Pak Agus.
Pak Agus menjawab:," Ya ada." katanya ringkas.
" Apakah itu Pak Agus?" katanya.
" Aku akan mencari siapa yg memangsa isteri Pak Saman." kata Pak Agus.
" Baiklah Pak Agus, silakan." katanya.
Kami pun naik, balik ke darat semula. Setelah sampai di darat, Pak Agus memarahi Pak Saman:
"Kan udah aku katakan pada kamu, apa saje yg di kata pada kamu, katakan " iya." itu saje.
" Tapi itu bukan isteri aku Pak Agus, itu kambing." katanya, tak faham tentang alam siluman.
Pak Agus pun berkata padanya:,
" Pak Saman, di alam Siluman, mereka melihat manusia seperti haiwan, tak kiralah haiwan apa pun, sudah aku pesan kamu jika mereka berkata kepada kamu, aku suruh kamu katakan "iya"itu isteri aku. Tapi kamu kata sebaliknya."
" Lalu apakah yg patut aku buat Pak Agus?"
(buat bodoh sudah)...sorry2....aku gurau aje.
" Tidak ada apa2 yg dapat aku bantu saat ini, isteri kamu akan di sembelih dan di simpan hingga busuk baru mereka makan." kata Pak Agus padanya.
" Esok kita ikhtiar lagi, macam mana nak ambil mayat isteri kamu."
" Mayat." katanya terperanjat.
" Sekarang ini kita balik saje ke rumah." kata Pak Agus.
Malamnya Aku, Nasir, Andi dan Pak Agus berbual2 panjang dgn kami. Di tanya macam mana kami boleh berkawan, sedangkan kami semua dari berlainan negeri. Dan juga macam mana Nasir tahu dia adalah keturunan manusia kembar buaya. Dan juga kenapa Raja Tonengka panggil aku Tok Penjejak Badai. Aku tak dapat nak kata apa2, hanya menggeleng2 tanda tidak tahu. Tetapi aku rasa dia tahu, dia hanya mahu mendengar dari mulut aku sendiri. Dia pun tak memaksa. Di rumahnya aku lihat anaknya sangat sayang dgn kembar buayanya, Sidik Jamil. Tidur, makan dan bermain sama2.
Paginya sekitar jam 10.30 pagi, kami pun pergi ke tebeng sungai sekali lagi. Pak Saman pun sudah berada di situ. Setelah di bakar kemenyan dan di tabur bertih segenggam, lalu memanggil kembarnya, yg bernama " Sidik Bujang."
Tak sampai satu minit, naik seekor buaya yg amat2 besar menghampiri Pak Agus. Di tepuknya kepala buaya itu 3 kali. Mengganguk2 kepala buaya itu bila di tepauk oleh Pak Agus beberapa kali, sambil menunggang buaya itu, dia berkata kepada kami:,
" Kamu semua tunggu di situ, sehingga aku balik."
Terus dia menyelam bersama kembar buayanya. Di atas tebeng kami boleh melihat bayangan hitam saling mengejar di antara satu sama yg lain. Jadi berombak besar di kawasan sungai itu.
(Panjang sangat lah cerita ni, aku shortcut saje lah.)
Setelah satu jam lebih, barulah Pak Agus naik ke atas bersama Sidik Bujang dan di ikuti seekor buaya yg agak besar seperti Sidik Bujang dari belakang, lalu naik ke darat. Buaya itu tidak bergerak di situ,
kepala di tundukan ke tanah, patuh.
Pak Agus pun bertanya kepadanya:,
" Kamu kah yg memangsa isteri Pak Saman?" ia menggaguk.
" Kamu didapati bersalah kerana memangsa isteri Pak Saman, dari itu aku " Raja Manusia Kembar Buaya ", menjatuhkan hukuman mati terhadap kamu." kata Pak Agus kepada buaya itu.
Dia cuba melawan dgn melibas2 ekornya, tetapi Sidik Bujang menghampirinya sambil membuka mulut, menujukkan giginya yg tajam. Tidak berani dia hendak melawan Sidik Bujang.
Maka dia pun di ikat tangan dan kaki kebelakang badannya. Dia di tinggalkan di situ selama 3 hari tanpa di beri makan atau minum.
Setelah 3 hari, dia pun di bunuh oleh Pak Agus. Di potong badannya dan ternyata mayat isteri Pak Saman ada di dalamnya. Lalu di serahkan mayat itu kepada Pak Saman untuk di kebumikan. Bergitu juga mayat buaya siluman tadi, ia juga di kafankan dan di tanam seperti mayat manusia juga.
Ini lah kisahnya aku bersahabat dgn "Manusia Kembar Buaya". Tetapi cerita ini boreing sikitlah sahabat, sebab tak ada 'action'.
Takkan aku nak tambah2 ceritenya agar ada 'action' hanya ingin menyedapkan jalan cerita. Itu bermakna aku sudah membohongi diri aku sendiri, apalagi pada sahabat2 yg aku hormati. Aku tulis apa seadanya. Biarlah tiada 'action', terpulang pada sahabat2 mahu membacanya atau tidak asalkan aku jujur dgn diri aku sendiri sudah. Fuuuh, lega sudah selesai...panjang betul cerita ini.
Seperti biasa ambil sisi positif dari cerita ini, dan yg negetif jgn di ambil. Kekuatan yg tak bisa di tandingi adalah kekuatan daripada ALLAH swt. Sang Maha Pencipta.
Sekiranya ada tutur bahasa dan tingkah laku yg tak berkenan di hati sahabat2 semua,aku. TOK PENJEJAK BADAI, dgn merendahkan diri memohon maaf pada sahabat2 yg aku hormati......
TERIMA KASIH.........
OLEH :
TOK PENJEJAK BADAI.





Comments
0 Comments
Facebook Comments by Blogger Widgets

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts