PENGERTIAN ZIKIR DALAM TARIQAH . ke- 1.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…Sahabat-sahabat yang aku hormati semuanya, tidak kira di mana jua berada. Baik dari dunia nyata mahupun sahabat-sahabat dari dunia ghaib. Segala puji syukur kehadirat Allah swt. Selawat senantiasa dihaturkan keatas Junjungan Baginda Nabi Muhammad saw. Tiada setitik niat pun dihati ini untuk menggurui siapa, hanya mencari dan mengharap ridho Allah swt semata. Dan dengan kerendahan hati yang paling dalam, izinkan aku yang miskin ilmu lagi dhoif ini, berbagi sedikit ilmu dan pengalaman untuk dikongsi bersama sahabat-sahabat semua.... Insha Allah....
Seperti yang telah aku janjikan semalam, yaitu akan menulis sambungan artikal sebelumnya tentang amalan zikir dalam Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah. Mari kita sama-sama mentela'ah amal zikir Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah.
Zikir berasal dari kata dzakara yang bermakna :
Menyebut-nyebut (dengan mulut);
atau mengingat, mengenang, merasakan, menghayati (dengan qalbu). Hati.
atau mengingat, mengenang, merasakan, menghayati (dengan qalbu). Hati.
Zikir Jahri (nyata) dan Zikir Sirri (rahasia).
" Dan rahasiakanlah (sirri) perkataanmu atau nyatakanlah (jahri); sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada." (QS. 67:13)
Zikir Jahri dilakukan mulut dengan menyebut-nyebut bacaan (lafazh) :
* Istighfar.
* Tasbih.
* Tahmid.
* Tahlil.
* Takbir.
dan lain-lain ayat al-Quran atau wirid.
* Tasbih.
* Tahmid.
* Tahlil.
* Takbir.
dan lain-lain ayat al-Quran atau wirid.
Kerananya Zikir Jahri nyata terdengar suaranya dan nyata terlihat getar bibir mengucapkannya. Bila dilakukan berjamaah suara Zikir Jahri kadang menggemuruh menimbulkan rasa mencengkam dan rendah di hadapan Allah.
Sesungguhnya bergemuruhnya suara orang berzikir saat selesai sholat fardhu betul-betul terjadi di masa Rasulullah s.a.w. Aku dapat mengetahui orang sudah usai sholat (berjamaah di masjid Nabi) ketika kudengar suara dzikir itu. (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad).
Zikir Sirri tidak menggunakan mulut, melainkan dzawq (perasaan) dan syu'ur (kesadaran) yang ada di dalam qalbu. Kerananya zikir ini menjadi tersamar (khafi) dan hanya pelaku serta Allah s.w.t. saja yang dapat mengetahuinya.
Dalam Zikir Sirri orang mengingat Allah, merasakan kehadiran Allah, menyadari keberadaan Allah. Di dalam qalbunya tumbuh rasa cinta, rasa rindu kepada Allah, rasa dekat, bersahabat, seakan melihat Allah. Itulah ihsan, dimana dalam ibadahmu kamu merasa melihat Allah, atau setidaknya merasa sedang dilihat oleh Allah s.w.t. Inilah zikir yang hakiki, sebab hubungan manusia dengan Allah swt tidak terjadi dengan tubuh jasmaninya melainkan dengan qalbunya.
" Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berhubungan dengan manusia melalui qalbunya." (QS. 8:24)
Saat melakukan Zikir Sirri orang mengaktifkan qalbunya mengingat Allah sehingga dirinya on-line (tersambung, wushul) dengan Allah. Saat itulah terjadi penyerapan Nurr Ilahi (divine light) kedalam qalbu sehingga terjadi proses pencerahan (enlightenment).
Nur Ilahi yang menembus qalbu akan terpantulkan ke otak yang menjadi pusat kendali tubuh manusia. Mekanisme biokimia dan bioelektrik pada sel-sel otak akan dikendalikan oleh Nur Ilahi sehingga menimbulkan gelombang-gelombang Alpha yang menenteramkan saraf, membangkitkan kreativiti sekaligus rasa cinta ke sekujur tubuh ;
menepis rasa takut dan cemas ;
mengganti kekecewaan dengan harapan, kemarahan dengan kedamaian, malas dengan semangat.
menepis rasa takut dan cemas ;
mengganti kekecewaan dengan harapan, kemarahan dengan kedamaian, malas dengan semangat.
Tersingkaplah tirai Kasyasyaf (kebodohan), terbukalah wawasan baru, hadir di hadapan taman kehidupan taqwa yang penuh pelangi mahabbah diharumi semerbak ridha Ilahi.
NUR ILAHI MENGANDUNGI :
* Energi Maghfirah, yang membakar hangus dosa-dosa di qalbu, menepis sesal, menjungkal kecewa dan malas.
* Energi Himmah, kemahuan kuat yang mendorong orang bekerja keras (work hard) penuh semangat.
* Energi Hidayah, petunjuk dan inspirasi kreatif yang mendorong orang bekerja dengan cerdas (work smart).
* Energi Rahmah, energi cinta yang mendorong orang bekerja bersama dengan tulus ikhlas (work heart) tanpa balasan, terbebas dari nista moral.
* Energi Barakah, semangat kemulian dan harga diri, kemantapan pribadi yang tangguh mengendalikan hawa nafsu dan godaan iblis.
Maka jangan puas hanya dengan zikir mulut, tembuskan zikir ke dalam qalbu, getarkan qalbu dengan rasa rindu kepada Allah. Getaran yang juga menggoncang sel-sel kelenjar hormon untuk aktif menjaga keseimbangan hormon di dalam tubuh. Hormon adalah pengendali metabolisme tubuh. Dengan Zikir Sirri(hati) metabolisme akan berjalan lancar alamiah menimbulkan kehangatan dan daya tahan tubuh (immune) terhadap berbagai penyakit.
HIDUPKAN QALBU DENGAN DZIKIR SIRR.
ZIKIR UTAMA. ke- 2.
Ada banyak lafazh zikir seperti :
* Subhanallah.
* Alhamdulillah.
* Allahu Akbar dan lain-lain.
* Subhanallah.
* Alhamdulillah.
* Allahu Akbar dan lain-lain.
Namun menurut Rasulullah s.a.w.:
Zikir yang paling utama adalah :
LAA ILAHA ILLALLAH. (HR. Ahmad)
Zikir ini diawali dengan penafian (La Ilaha) :
*– tiada tuhan
*– tiada yang didamba
*– tiada yang diharap
*– tiada yang dicintai
*– tiada yang sembah
*– tiada yang dipuja
*– tiada yang dimuliakan
*– tiada yang dijadikan tempat bergantung
*– tiada yang disegala-galakan…
*– tiada yang didamba
*– tiada yang diharap
*– tiada yang dicintai
*– tiada yang sembah
*– tiada yang dipuja
*– tiada yang dimuliakan
*– tiada yang dijadikan tempat bergantung
*– tiada yang disegala-galakan…
Lalu disambung dengan peneguhan( Illallah ) :
*– kecuali Allah.
*– hanya Dia.
*– hanya Dia.
MENTODE ZIKIR. ke- 3.
Bagaimana cara menghidupkan qalbu...? Bagaimana cara menghujamkan zikir Jahri dari mulut agar tembus menjadi zikir Sirri di dalam qalbu...?
"…maka bertanyalah kepada ahli zikir (bukan ahli fikir.. pen.) jika kamu tidak mengetahui." (QS. 16:43)
Ada banyak metode (thariqah) yang digunakan para ahli zikir, diantaranya metode Qadiriyah Naqsyabandiyah Suryalaya di persantren Abah Anom :
Gunakan Dzikir Utama berulang-ulang.
Lewatkan titik-titik lathifah (sensor) untuk menghujam masuk ke dalam qalbu.
Sertakan hentakan/tekanan (dharban) yang kuat.
Rasakan jangan fikirkan.
Titik Sensor (Lathifah).
Lewatkan titik-titik lathifah (sensor) untuk menghujam masuk ke dalam qalbu.
Sertakan hentakan/tekanan (dharban) yang kuat.
Rasakan jangan fikirkan.
Titik Sensor (Lathifah).
Dzikir Jahri yang diucapkan dengan mulut harus ditembuskan ke pusat Ruh yaitu Qalbu. Kalau tidak ia hanya akan menjadi gelombang-gelombang suara yang lepas mengembara di angkasa tanpa menembus alam Lahut dan 'Arasy Allah. Untuk menembuskannya, saat mulut melafadzkan kalimat " La-Ilaha-Illallah " kita jalarkan kalimat tersebut pada titik-titik lathifah/sensor :
1.) Lathifah Qalbi.
2.) Lathifah Ruhi.
3.) Lathifah Sirri.
4.) Lathifah Khafi.
5.) Lathifah Akhfa.
6.) Lathifah Nafs.
7.) Lathifah Qalabi.
2.) Lathifah Ruhi.
3.) Lathifah Sirri.
4.) Lathifah Khafi.
5.) Lathifah Akhfa.
6.) Lathifah Nafs.
7.) Lathifah Qalabi.
Pengucapan kalimat " La-Ilaha-Illa-llah " dilakukan dengan suara tegas, dirasakan / dijalarkan dari bawah pusat(perut) ke atas hingga ubun-ubun. Lalu ke sebelah kanan dari titik 2 jari di atas puting susu, lalu ke sebelah kiri dari titik 2 jari di atas puting susu dihujamkan ke titik 2 jari di bawah puting susu kiri. Penjalaran zikir ini diarahkan dengan gerakan kepala ke atas, lalu ke kanan dan ke kiri.
Semua itu dilakukan dengan tekanan/ hentakan yang kuat (dharban) kedalam tubuh hingga terasakan kedalam ruh/jiwa orang yang melakukannya. Lakukan itu berulang-ulang, sebanyak-banyaknya, sehingga terbentuk apa yang disebut the magical power of repetition.
"…dzikirkan olehmu Allah sebanyak-banyaknya." (QS. 33:41)
Dalam melakukannya jangan gunakan fikiran, tapi gunakan rasa, kerana berzikir memang bukan berfikir. Allah swt tegas membedakan zikir dengan fikir di dalam QS. Ali Imran 3:191. Sekali lagi : rasakan, jangan fikirkan...!
Manakala Dzauq (rasa kelazatan) di dalam qalbu telah dapat merasakan iman tauhid maka Dzikir Jahri boleh dihentikan dan diganti dengan Dzikir Sirri.
Kadang orang masih penasaran bertanya, sebanyak-banyaknya itu berapa kali...? Para ulama zikir menyatakan sekurang-kurangnya 5 x 33 atau 165 kali. Orang sudah biasa berdzikir 33 kali, lakukanlah Dzikir Jahri ini 5 kali ganda/lipatnya sehingga menjadi 165x.
Apakah harus tepat sejumlah itu...? Tidak harus..! The more the better (makin banyak, ya makin baik). Ibarat orang mengaduk adonan kue/roti, adukan itu harus mencukupi hingga adonan mengembang, lalu dibakar di oven. Kalau adukan kurang memadai dan adonan belum mengembang lalu langsung dibakar dengan oven apa jadinya...? Bantut. Begitu pula zikir. Kalau Dzikir Jahri kurang kuat tekanannya, atau kurang banyak pengulangannya, maka ia belum sampai menembus dan menggetarkan qalbu. Kalau langsung dihentikan maka Dzikir Sirri belum terbentuk di qalbu, akibatnya qalbu belum terhubung ke Allah SWT, nikmat dan manfaat zikir pun tidak tercapai.
Muncul pula pertanyaan mengapa pengarahan jalaran zikir itu menggunakan gerakan kepala ke atas, ke kanan, lalu ke kiri...? Ulama zikir dalam istinbatnya menarik hikmah dari ayat :
Iblis :
" Lalu akan aku datangi manusia dari hadapan mereka, dan dari belakang mereka, dan dari kanan mereka, dan dari kiri mereka.." (QS. 7:17)
" Lalu akan aku datangi manusia dari hadapan mereka, dan dari belakang mereka, dan dari kanan mereka, dan dari kiri mereka.." (QS. 7:17)
Gerakan zikir ke atas maksudnya untuk menepiskan Iblis yang menyerang dari depan dan belakang, gerakan zikir ke kanan dan ke kiri untuk menepiskan Iblis yang ada di kanan dan kiri.
TAWAJJUH DAN TALKIN DZIKIR. ke- 4.
Tawajjuh (menghadapkan diri kepada Allah SWT) terjadi dalam Dzikir Sirri. Dzikir Sirri dilakukan dengan Allah ada 4 gerakkan.
1.) Menundukkan kepala dalam-dalam.
2.) Arahkan ke titik lathifah qalbi di bawah puting susu kiri.
3.) Memejamkan mata.
4.) Mengatupkan bibir (kalau perlu lidah pun dilipat ke langit-langit atas agar tak ikut bergetar).
2.) Arahkan ke titik lathifah qalbi di bawah puting susu kiri.
3.) Memejamkan mata.
4.) Mengatupkan bibir (kalau perlu lidah pun dilipat ke langit-langit atas agar tak ikut bergetar).
Lalu rasakan asma Allah menelusup masuk ke qalbu.
Apabila sebelumnya telah melakukan Dzikir Jahri dengan tepat maka pada saat Dzikir Sirri di qalbu akan ada rasa :
* Rasa terbakar.
* Kehangatan yang menjalar dari api cinta dan rindu kepada Allah SWT.
* Rasa tenggelam, terhanyut dalam lautan Rahmat Allah SWT, terengkuh dalam pelukkan qudrat-Nya dan tertimang dalam buaian iradat-Nya.
* Rasa terguncang, terguncangnya jiwa dan raga oleh getaran qalbu yang berdzikir mengingat Allah. (QS. Al-Anfal 8:2).
* Puncaknya adalah air mata kebahagiaan yang mengalir dari taman taqwa di dalam qalbu.
Burung terbang dengan dua sayap…
Ruh melayang dengan dua Dzikir Jahri dan Sirri
Ruh melayang dengan dua Dzikir Jahri dan Sirri
TALKIN DZIKIR.
Sebagai persiapan untuk dapat berdzikir dengan baik, qalbu dan lathifah-lathifah yang menjadi sensornya harus mengalami tune up atau initiation lebih dulu. Semua perangkat itu harus menjalani proses aktifasi lebih dulu. Itulah yang disebut dengan Talqin Dzikir.
Berasal dari kata laqqana (membelajarkan), maka talqinya (pembelajaran).Talqin Dzikir = Pembelajaran Dzikir :
* Proses Ruhaniyah.
* Menanamkan bibit dzikir ke dalam qalbu murid.
* Menghubungkan qalbu murid dengan qalbu mursyid agar masuk dalam pantauannya.
* Dilakukan oleh Wali Mursyid (wali pembimbing) yang:
Taqwa.
* Qalbunya dawam (istiqomah) dalam dzikrullah.
* Kuat dalam tauhid.
* Bercahaya oleh Nur Ilahi.
* Talqin Dzikir dapat Mursyid lakukan melalui wakil talqin.
* Cermin yang jernih tak perlu di lap.
* Menanamkan bibit dzikir ke dalam qalbu murid.
* Menghubungkan qalbu murid dengan qalbu mursyid agar masuk dalam pantauannya.
* Dilakukan oleh Wali Mursyid (wali pembimbing) yang:
Taqwa.
* Qalbunya dawam (istiqomah) dalam dzikrullah.
* Kuat dalam tauhid.
* Bercahaya oleh Nur Ilahi.
* Talqin Dzikir dapat Mursyid lakukan melalui wakil talqin.
* Cermin yang jernih tak perlu di lap.
Qalbu yang jernih tak peduli ucapan lafadz…
Kalau dzikir hanya sebatas mulut.
Bukankah burung Kakak Tua boleh meniru kata-kata.?
ALLAAA…HU, HUWA…, HU…
Bukankah burung Kakak Tua boleh meniru kata-kata.?
ALLAAA…HU, HUWA…, HU…
BERSAMBUNG...
SEKIAN...
Seperti biasa ambil sisi positif dari keilmuan ini. Yang negatif jangan di ambil. Kekuatan yang tak bisa ditandingi adalah kekuatan daripada Allah swt Sang Maha Pencipta.
Sekiranya ada tutur bahasa dan tingkah laku yang tak berkenan dihati para sahabat-sahabat semua, aku. Tok Penjejak Badai dengan merendahkan diri memohon maaf....
TERIMA KASIH....
OLEH :
TOK PENJEJAK BADAI.
No comments:
Post a Comment