Trending

Tuesday 31 July 2018

MAKNA TELINGA BERDESING ATAU BERDENGUNG



MAKNA TELINGA BERDESING ATAU BERDENGUNG.
Assalamualaikum wr wb...Sahabat-sahabat yang aku hormati semua, tidak kira dimana berada. Dari dunia nyata mahupun sahabat dari dunia ghaib. Segala puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan nikmat serta hidayahnya pada kita. Sholawat serta salam tidak lupa kita panjatkan pada junjungan Nabi agung Muhammad saw yang telah kita tunggu-tunggu syafaatnya di Yaumul akhir nanti.
Telinga Berdenging, Panggilan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam...?
Amalan dan Doa Ketika Telinga Berdenging
" TELINGA BERDENGING ". Adalah Panggilan Baginda Nabi MUHAMMAD Sholallahu Alaihi Wasallam.
Banyak orang bertanya kenapa terkadang telinga bersuara "Nging"...? Apa sebab musababnya, kerana musababnya ada yang mengatakan dengan tidak berpedoman, bertahayul dan sangkaan jelek terhadap hal itu...?
Sesungguhnya suara "NGING" dalam telinga, itu ialah Sayyidina Rasulullah SAW sedang menyebut orang yang telinganya bersuara "NGING" dalam perkumpulan yang tertinggi (malail a'laa) dan supaya ia ingat pada Sayyidina Rasulullah SAW dan membaca sholawat ke atasnya.
Hal ini berdasarkan keterangan dari kitab :
( AZIZI 'ALA JAMI'USH SHAGHIR).
" Jika telinga salah seorang dari kalian berdengung(nging) maka hendaklah ia mengingat aku (Sayyidina Rasulullah saw) dan membaca sholawat kepadaku. Serta mengucapkan " DZAKARALLAHU MAN DZAKARONII BIKHOIR."
Artinya :
" Allah ta'ala akan mengingat yang mengingatku dengan kebaikan."
Imam Nawawi berkata :
Sesungguhnya telinga itu berdengung hanya ketika datang berita baik ke Ruh. Bahawa Sayyidina Rasulullah saw telah menyebutkan orang ( pemilik telinga yang berdengung”Nging”) tersebut dengan kebaikan di al mala'al a'la (majlis tertinggi) di Alam Ruh.
KITAB AZIZI 'ALAL JAMIUSH SHAGIR.
إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي وَلْيُصَلِّ عَلَيَّ ، وَلْيَقُلْ : ذَكَرَ اللَّهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ
" Apabila telinga kalian berdenging, hendaklah dia mengingatku, dan membaca sholawat untukku, dan hendaknya dia mengucapkan : ' Semoga Allah mengingat orang yang mengingatkan dengan mendoakan kebaikan."
Ada beberapa catatan tentang riwayat di atas.
Pertama, tentang status keabsahan hadis.
Hadis ini disebutkan oleh al-Azizi dalam as-Siraj al-Munir atau yang dikenal dengan Azizi ‘Ala Jami’ush Shaghir, al-Kharaithi dalam Makarim al-Akkhlaq, al-Uqailli dalam al-Maudhu’at, dari jalur Muhammad bin Ubaidillah dari Ma’mar, dari bapaknya.
Al-Bukhari mengatakan :
معمر وأبوه كلاهما منكر الحديث
" Ma'mar dan bapanya, keduanya adalah munkarul hadist."
(al-Lali’ al-Mashnu’ah : 2/242).
Sementara ad-Daruquthni menyebut Muhammad bin Ubaidillah dengan ‘Matruk’ (perawi yang tidak diindahkan hadistnya).
Bahkan al-Uqaili mengomentari hadis ini dengan :
ليس له أصل، محمد بن عبيد الله بن أبي رافع قال البخاري: منكر الحديث
" Hadis yang tidak ada asalnya (tidak ada di kitab hadist). Sementara Muhammad bin Ubaidillah dinyatakan oleh Bukhari sebagai Munkarul hadis."
(ad-Dhu’afa’ 390, dinukil dari Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah, 6/138).
Kesimpulannya, hadis ini sama sekali tidak bisa dipertanggung jawabkan. Kerana itu, tidak perlu dihiraukan, apalagi dijadikan acuan/sandaran.
Kedua, dalam hadis di atas, sama sekali tidak ada keterangan bahwa telinga berdenging adalah tanda panggilan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadis di atas hanya berisi anjuran untuk membaca shalawat ketika telinga berdenging. Kerana itu, tambahan bahwa denging telinga adalah panggilan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, jelas tambahan dusta, mengada-ada, terlalu berlebihan dan memalukan.
Terlebih, jika hadist tersebut adalah hadis palsu. Menyebarkan pernyataan semacam ini tidak ubahnya menyebarkan kedustaan atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ حَدّثَ عَنِّي بِحَديثٍ يُــرَي أَنّه كَذِبٌ فَهو أَحَدُ الكَاذِبِين
" Barangsiapa yang menyampaikan suatu hadist dariku, sementara dia menyangka bahwasanya hadist tersebut dusta maka dia termasuk diantara salah satu pembohong."
(HR. Muslim dalam Muqaddimah Shahihnya : 1/7).
Imam Ibn Hibban dalam Al-Majruhin (1/9) mengatakan :
" Setiap orang yang ragu terhadap hadist yang dia riwayatkan, apakah hadist tersebut shahih ataukah dhaif, tercakup dalam ancaman hadist ini."
(Dinukil dari Ilmu Ushul Bida’, hlm : 160).
Mari kita renungkan, jika orang yang menyampaikan sebuah hadist, sementara dia ragu terhadap status hadist tersebut, shahih ataukah dhaif, dan dia tetap sampaikan hadis itu tanpa memberikan keterangan statusnya maka orang semacam ini termasuk dalam ancaman, disebut sebagai pendusta.
Ketiga, kita disyariatkan untuk banyak membaca shalawat. Namun bukan berarti kita boleh memotivasi masyarakat untuk bershalawat dengan membuat kedustaan atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dusta atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam justru merupakan bukti bahwa kita tidak menghormati beliau dan melanggar kehormatan beliau. Kita bisa bayangkan ketika ada orang yang memalsu tanda tangan kita untuk mendapatkan keuntungan. Tentu kita akan marah dan menganggap perbuatan ini sebagai tindakan kriminal.
Ini baru dalam masalah dunia. Sementara hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbicara masalah akhirat, yang itu urusannya jauh lebih besar. Kerana itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ancaman Neraka untuk setiap umatnya yang berdusta atas nama beliau. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَعَمَّدَ عَلَيَّ كَذِبًا، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
" Siapa yang secara sengaja berdusta atas namaku, hendaknya dia siapkan tempatnya di Neraka."
(HR. Bukhari 108 & Muslim 2)
Dalam riwayat lain, beliau bersabda :
مَنْ يَقُلْ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
" Siapa yang menyampaikan satu hadis atas namaku, yang belum pernah aku sampaikan, hendaknya dia siapkan tempatnya di Neraka." (HR. Bukhari 109).
Keempat, ada banyak kesempatan untuk bershalawat, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita. Dan kita sangat yakin, belum semuanya kita amalkan. Kerana itu, bukan sikap mukmin yang baik, ketika dia lancang mengikuti hadist palsu, sementara meninggalkan tuntunan yang jelas-jelas dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang jelas sesuai sunah belum mampu kita kerjakan semuanya, maka jangan sampai kita menambah kepada ajaran yang tidak ada dalilnya.
ALLAHU A'LAM..
* MAKNA JIKA TELINGA SEBELAH KANAN BERDESING.
BERMAKNA :
1.) Antara pada jam 06-07 pagi hari bermakna akan mendapat khabar buruk.
2.) Antara jam 07 - 08 pagi hari bermakna akan difitnahkan orang yang menjadikan gunjingan(umpatan) orang.
3.) Antara jam 08 - 09 pagi hari bermakna akan berencana pergi jauh dan entah itu sendiri atau bersama orang lain.
4.) Antara jam 09 - 10 pagi hari bermakna akan ada berita yang kurang menyenangkan tentang keluarga.
5.) Antara jam 10 - 11 pagi hari bermakna akan ada penghalang dari rencana perjalanan kita sebaiknya ditunda atau dibatalkan dulu.
6.) Antara jam 11 - 12 siang hari bermakna akan ada khabar yang kurang menyenangkan yang datangnya
bersamaan dengan surat yang akan diterima dalam waktu terdekat.
7.) Antara jam 12 - 1 siang hari bermakna akan ada saudara jauh yang datang dengan membawa cerita lama.
8.) Antara jam 1 - 2 petang hari bermakna akan ada ajakkan makan-makan.
9.) Antara jam 2 - 3 petang hari bermakna akan ada sesuatu yang membahayakan kita dalam waktu terdekat.
10.) Antara jam 3 - 4 petang hari bermakna akan ada berita dari keluarga yang menyenangkan atau menyedihkan.
11.) Antara jam 4 - 5 petang hari bermakna akan ada perjalanan jauh yang akan kita lakukan dalam waktu terdekat.
12.) Antara jam 5 - 6 petang hari bermakna kita sedang menjadi pembicaraan banyak orang.
13.) Antara jam 6 - 7 malam hari bermakna akan ada sesuatu yang berharga pergi meninggalkan kita.
14.) Antara jam 7 - 8 malam hari bermakna akan mendapat berita buruk dari kalangan sendiri.
15.) Antara jam 8 - 9 malam hari bermakna akan ada keberuntungan yang besar untuk kita.
16.) Antara jam 9- 10 malam hari bermakna akan ada yang mengancam kita.
17.) Antara jam 10 - 11 malam hari bermakna akan ada berita yang baik datang kepada kita.
18.) Antara jam 11 - 12 malam hari bermakna akan ada seseorang yang jatuh cinta.
19.) Antara jam 12 - 01 pagi hari bermakna akan ada sesuatu wejangan(pesan) yang diberikan oleh orang tua.
20.) Antara jam 01- 02 pagi hari bermakna akan ada perselisihan antara kerabat sendiri.
21.) Antara jam 02- 03 pagi hari bermakna segala perjalanan yang kita kerjakan akan selamat sampai tujuan.
22.) Antara jam 03- 04 pagi hari bermakna akan ada yang sesuatu yang hilang yang kita nilai sangat berharga.
23.) Antara jam 04- 05 pagi hari bermakna akan ada sesuatu yang merugikan kita. Jika kita seorang pekerja kita akan diberi peringatan dari atasan/pimpinan.
24.) Antara jam 05- 06 pagi hari bermakna akan ada orang yang akan mencelakakan kita.
* JIKA TELINGA KIRI BERDESING.
BERMAKNA :
1.) Antara jam 06-07 pagi bermakna akan ada tamu yang menguntungkan dalam waktu terdekat.
2.) Antara jam 07-08 pagi bermakna akan melakukan perjalan jauh dalam waktu dekat
3.) Antara jam 08-09 pagi bermakna akan kedatangan keluarga dekat.
4.) Antara jam 10-11 pagi bermakna akan selamat dalam perjalanan yang akan datang.
5.) Antara jam 11-12 siang bermakna akan kedatangan keluarga dari seberang lautan(luar negeri).
6.) Antara jam 12-1 petang bermakna akan terserang penyakit dalam waktu terdekat.
7.) Antara jam 1-2 petang bermakna akan kedatangan tamu.
8.) Antara jam 3- 4 petang bermakna akan bepergian jauh baik berurusan usaha atau urusan kerja, sendiri atau bersama-sama.
9.) Antara jam 5- 6 petang bermakna dalam waktu dekat akan mendapat keuntungan besar bagi usaha dagang yang dirintis dan dalam waktu terdekat akan naik pangkat bagi pekerjaan.
7.) Antara jam 7- 8 malam bermakna akan menerima pernyataan cinta dari seseorang dalam waktu terdekat ini.
8.) Antara jam 9- 10 malam bermakna akan menerima undangan perkimpoian(Bos wanita/mulia) dari teman dekat.
9.) Antara jam 10- 11 malam bermakna akan kedatangan pencuri.
10.) Antara jam 11- 12 malam bermakna akan menghadapi penghalang dalam mengurus perkara yang sedang dihadapi.
11.) Antara jam 00- 01 dini hari bermakna semua cita-cita yang direncanakan akan segera tercapai.
12.) Antara jam 01- 02 dini hari bermakna akan menerima khabar yang sangat menyenangkan.
13.) Antara jam 02- 03 dini hari bermakna akan ada perseturuan(perebutan) dalam keluarga.
14.) Antara jam 04- 05 pagi hari bermakna kita akan mendapat usaha pekerjaan baru.
15.) Antara jam 05- 06 pagi hari bermakna akan ada musyawarah dan muafakat dalam setiap persoalan yang dihadapi oleh kita sebagai jalan keluarnya.
* Tetapi sahabat harus ingat, sesuatu atas izin Allah swt. Hanya Allah sahaja yang Maha Mengetahui yang Ghaib ataupun yang Nyata.
LAA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINADZHOLIMIN. LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH.
SELESAI...
Seperti biasa, ambil sisi positif dari cerita ini yang negatif jangan diambil. Kekuatan yang tak bisa ditandingi adalah kekuatan daripada Allah swt. Sang Maha Pencipta.
Sekiranya ada tutur bahasa dan tingkah laku yang tak berkenan di hati para sahabat semua, aku. TOK PENJEJAK BADAI, dengan merendahkan diri memohon maaf.....
TERIMA KASIH.....
DI IJAZAHKAN OLEH :
TOK PENJEJAK BADAI.

Comments
0 Comments
Facebook Comments by Blogger Widgets

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts