Datang bersembah,
Diberi ruang di bumi bertuah,
Tuan rumah beralah,
"Biarlah, takpa, kita bantulah."
Diberi ruang di bumi bertuah,
Tuan rumah beralah,
"Biarlah, takpa, kita bantulah."
Bila kaya mereka bermegah,
Sikit-sikit mereka sanggah,
Tuan rumah masih beralah.
Sikit-sikit mereka sanggah,
Tuan rumah masih beralah.
Datang bersembah,
Kita kongsi bersama bumi bertuah,
Kita cuba jadi satu dalam semua masalah,
Kita masih lagi beralah.
Kita kongsi bersama bumi bertuah,
Kita cuba jadi satu dalam semua masalah,
Kita masih lagi beralah.
Mereka tolak sikit-sikit sampai nak rebah,
Kita senyum masih beralah,
Kita senyum masih beralah,
Beralah punya beralah,
Sampai kita tak cukup tanah,
Sampai kita tak cukup tanah,
Beralah punya beralah,
Sampai Jawi masuk tong sampah,
Sampai Jawi masuk tong sampah,
Beralah punya beralah,
Askar pula disuruh kait buah,
Askar pula disuruh kait buah,
Beralah punya beralah,
Warna bendera pula diubah,
Warna bendera pula diubah,
Beralah punya beralah,
Setiap hari makin bermasalah,
Setiap hari makin bermasalah,
Beralah punya beralah,
Jangan sampai rumah kita musnah,
Jangan sampai rumah kita musnah,
Beralah punya beralah,
Sakit hati makin bernanah,
Sakit hati makin bernanah,
Beralah punya beralah,
Mungkin tetamu bakal halau
tuan rumah?
Mungkin tetamu bakal halau
tuan rumah?
Entah sampai bila nak beralah?
Berkeras dituduh kita punca masalah,
Berlembut kita dipijak sampai ke tanah.
Berkeras dituduh kita punca masalah,
Berlembut kita dipijak sampai ke tanah.
(Kredit: Si FAKIR bin MISKIN)
No comments:
Post a Comment