MENGENAL MUSTIKA, MAHKOTA DAN GELIGA.
Assalam.....sahabat2 yg aku hormati semuanya, tidak kira di mana jua berada. Baik dari dunia nyata mahu pun sahabat dari dunia ghaib. Segala puji syukur kehadirat Allah swt. Selawat senantiasa dihatur keatas Junjungan Baginda Nabi Muhammad saw. Dgn mengharap ridho Allah swt. Dan dgn kerendahan hati yg paling dalam, izinkan aku yg miskin ilmu ini berbagi sedikit ilmu dan pengalaman untuk dikongsi bersama sahabat2 semua. Insha Allah....
Masih ramai sahabat-sahabat di luar sana yang salah anggap mengenai Mustika, Mahkota, Geliga, Buntat dan batu-batu alam. Mereka percaya mustika atau buntat mahupun geliga itu bersumber dari batu-batu alam atau pun crystal. Sebenarnya bukan...?
Mustika bukan berjenis batu permata karena bukan berasal dari bahan dasar batu seperti struktur zat mineral Besi, Aluminium, Oksida, Sedimen, Kapur, Carbon, Titanium, Krominium yang memberi warna, Fiber, Sodium, Silicon, oxygen, Sulfur, Chloride dan bahan dasar lainnya.
Proses terjadinya Mustika atau Geliga hampir sama dengan Mutiara. Mutiara terbentuk di bagian dalam cangkang kerang, yang seakan-akan tumbuh dan membesar dari bagian dalam cangkangnya. Sedangkan Mustika ditemukan di luar dan bagian dalam tubuh binatang, boleh berada di bagian kepala, daging, perut atau didalam anggota tubuh lainnya.
Keberadaan mustika dapat ditemukan di semua jenis binatang seperti Ular, Buaya, Harimau, Badak, Burung, Ikan dan binatang lainnya. Malah tumbuh-tumbuhan dan alam juga memiliki Mustika, Geliga ataupun Buntat. Namun tidak semua binatang mempunyai mustika. Mustika dapat juga berasal dari dalam batang tumbuh-tumbuhan atau buah-buahan.
Mustika sendiri sebenarnya merupakan kristalisasi dari energi positif yang dihasilkan oleh anti-body binatang, yang biasanya berbentuk lendir yang kemudian dalam beberapa waktu yang cukup lama menjadi keras dan membatu. Proses terjadinya relatif singkat jika dibanding terjadinya batu permata yang memerlukan waktu jutaan tahun.
Kata " Mustika " selama ini dikenal hanya sebagai istilah atau perumpamaan bagi sesuatu yang paling disayangi, indah dan berharga. Seperti "mustika hati " sebagai sebutan bagi anak yang baik dan yang disayangi. Atau sebutan bagi sesuatu yang mempunyai kekuatan seperti " pedang/keris mustika" dan lain sebagainya. Kadang-kadang bila kita menyebut mustika saja, kita akan langsung membayangkan pada sebuah benda semacam batu permata.
Mustika dikenal oleh beberapa penduduk benua Asia Tenggara. Di Malaysia, Singapura dan Brunei orang menyebutnya Geliga atau Buntat, di Filipina disebut Mutya. Orang-orang India juga tidak asing dengan benda-benda ini, demikian pula orang-orang Asia lainnya seperti Cina, Korea, Jepun, Muangthai/ Thailand dan orang Asia lainnya. Bahkan orang-orang di beberapa negara Afrika pun tidak asing dengan batu yang ditemukan di dalam tubuh binatang.
BENTUK DAN TEKSTUR MUSTIKA.
Bentuk mustika pada umumnya bulat, oval dan beberapa berbentuk tak beraturan, sedangkan tekstur mustika pada umumnya kasar dengan motif dan warna yang sangat bervariasi.
Kecuali bentuknya yang kadang mirip, namun sifat mustika berbeda dengan batu permata. Kalau diperhatikan lebih teliti, bentuk dan tekstur mustika sangat unik dan seakan-akan "hidup", segar, seperti berminyak dan basah, padahal kering, khususnya yang "kristal". Ada juga beberapa seakan-akan terbuat dari bahan jelly dengan warna-warna yang hidup seperti kuning, orange, merah, ungu, biru, hijau dan warna putih bening seperti air. Hampir sebahgian besar mustika mempunyai permukaan tidak rata namun masih tetap halus alami dan mengkilat, berbeda dengan batu permata yang harus dilakukan proses penggosokan/polish terlebih dahulu agar halus dan mengkilat, mustika tidak demikian. Tetapi ada juga beberapa memang mempunyai permukaan kasar dan tidak mengkilat. Banyak mustika berbentuk bulat atau lonjong, sebagian lagi berbentuk tak beraturan, demikian pun ukurannya sangat bervariasi, mulai dari sebesar biji kacang hijau, sebesar beras sampai sebesar bola tenis. Jika sebesar buah kelapa, itu bukan mustika, itu bola bowling. hehehe...
Bentuk-bentuk bulat dan oval biasanya ditemukan pada bagian daging pada tubuh binatang. Sedangkan bentuk-bentuk tak beraturan biasanya ditemukan pada bagian perut dan pada bagian-bagian lembut di anggota tubuh seperti jantung, hati dan bagian organ dalam lainnya.
Kerana keistimewaan dan kelebihan sifat dasar mustika yaitu menetralis energi negatif, maka banyak paranormal menganggap bahwa mustika dapat digunakan sebagai media (azimat).
MUSTIKA DARI JENIS MAHKOTA.
Disebut Mahkota karena ditemukan melekat pada tulang dahi tengkorak binatang dengan bentuk dan teksturnya lain dengan mustika. Pada umumnya berbentuk mirip gunung(seperti batu Pusar Bumi) dengan tekstur berlapis-lapis dengan warna relatif tidak mencolok. Tidak cantik..
Demikianpun dengan bahan, sangat berbeza dengan mustika. Bahan yang terbentuk seperti berasal dari zat kapur/tulang bercampur lendir yang mengeras. Dapat dibayangkan apabila Mahkota tersebut masih melekat pada binatangnya sendiri semasa masih hidup, pasti tidak berbeda dengan Mahkota atau semacam topi berbentuk gunungan pada bagian atas kepalanya.
Berdasarkan pengamatan supernatural, energi yang dihasilkan oleh Mahkota rata-rata relatif masih lebih kecil/rendah dibanding Mustika. Hal tersebut dapat dimaklumi, karena secara biologis walau letak mahkota dikepala bagian atas tepat diatas otak binatang dan langsung dapat terlihat seakan-akan merupakan senjata, namun dari proses kejadiannya, Mahkota bukan merupakan kristalisasi dari energi binatang tersebut.
Secara fisik letak Mahkota sangat mempengaruhi penampilan serta psikologis binatang tersebut.
DIBAHGIAN ASAL MUSTIKA.
Umumnya berasal dari daerah-daerah dimana binatang dapat hidup bebas, liar dan alami, seperti hutan-hutan belantara termasuk sungai, rawa dan danau serta lautan di seluruh kepulauan Indonesia dan Malaysia.
Mustika ular, babi hutan, burung, biawak dan binatang lainnya banyak ditemukan di Irian Jaya dan Kalimantan.Seperti Mustika Ikan banyak ditemukan di kepulauan Sumatera, seperti di Mentawai, Nias dan kepulauan Riau. Sedangkan mustika Badak, Harimau, Ular dan beberapa mustika binatang berkaki empat banyak ditemukan di Pulau Jawa, Sumatera. Mustika atau geliga Lipan, Kalajengking, dan binatang-binatang melata berbisa banyak ditemukan di Sulawesi, Maluku, Kalimantan,Sumatera dan Malaysia.
MUSTIKA NAGA. (Dragon Ball)
Disebut Mustika Naga (Dragon Ball) mengingatkan kita pada cerita anak-anak Jepun yang sangat populer yang berjudul " Dragon Ball ".
Mustika Ular dijuluki Dragon Ball karena baik bentuk, ukuran dan warna-warnanya mirip sekali dengan bola-bola ajaib dalam cerita Dragon Ball (Bola Naga).
Mustika Naga (Dragon Ball) berasal dari binatang ular yang sangat besar, yang pernah hidup ribuan tahun lalu. Ukuran tubuh ular ini kira-kira sebesar drum atau berdiameter 50 cm, mungkin lebih. Binatangnya sendiri sudah mati dan hancur, sedangkan mustikanya tertinggal di alam bebas. Hanya Paranormal tertentu, iaitu Pawang Mustika yang dapat mengetahui keberadaan mustika ini, demikian juga dengan cara mengambilnya. Diameter Mustika Naga adalah sebesar 5,5 cm lebih.
MEMSPESIFIKASI MUSTIKA DAN MAHKOTA.
MUSTIKA ULAR.
Bentuk Mustika Ular pada umumnya adalah bulat mirip bola ataupun oval. Sedangkan tekstur mereka sebagian besar dengan motif sisik, permukaan kasar, dan sebagian besar kristal. Beberapa memang ada yang padat dan dengan permukaan rata, dengan warna pudar serta tidak mengkilat.
Warna-warna merah, hitam, hijau dan bahkan biru banyak mendominasi sebagian besar Mustika Ular.
Warna-warna merah, hitam, hijau dan bahkan biru banyak mendominasi sebagian besar Mustika Ular.
Mustika ini banyak ditemukan pada bagian leher, badan dan dekat ekor ular. Semua jenis ular, baik jenis ular berbisa maupun tidak, kemungkinan besar mempunyai mustika, terutamanya yang berukuran ular besar.
Ukuran mustika merefleksikan ukuran binatangnya. Sebagai ilustrasi, jika ukuran mustika sebesar 5 cm lebih, maka dapat diperkirakan ukuran dari ular pemiliknya, kira-kira 10 kali ganda yaitu sekitar diameter 50 cm. Percaya atau tidak, di belantara hutan tropika di Indonesia seperti di Kalimantan, Sumatera, Papua dan Sulawesi dan mungkin di Jawa, masih hidup ular seukuran itu.
Sebagian besar daerah di Indonesia terdapat ular phyton yang cukup besar, menyebar di seluruh pelosok dan hutan belantara. Masih sejenis ular phyton ini di pulau Jawa dikenal antara lain ular Sanca, ular Sawah, Puspakajang, Puspamacan dan Puspakembang. Beberapa ular hanya dikenal di Sumatera seperti ular Buro dan ular Tikar.
Sebagian besar daerah di Indonesia terdapat ular phyton yang cukup besar, menyebar di seluruh pelosok dan hutan belantara. Masih sejenis ular phyton ini di pulau Jawa dikenal antara lain ular Sanca, ular Sawah, Puspakajang, Puspamacan dan Puspakembang. Beberapa ular hanya dikenal di Sumatera seperti ular Buro dan ular Tikar.
MUSTIKA / GELIGA LIPAN.(Kelabang)
Sebagian besar orang akan mengatakan bahwa lipan terbesar yang pernah mereka lihat paling-paling tidak sampai sebesar jari kelingking mereka yang kira-kira berukuran 1cm.
Aku sendiri pernah melihat Lipan/Kelabang yang panjang nya lebih dari 1 meter dengan lebar tubuh tanpa diukur kakinya sekitar 10cm. Aku yakin benar bahwa binatang itu adalah jenis Lipan terbesar di dunia. Tapi tidak heran, mungkin beberapa ribu tahun silam pernah terdapat binatang sejenis Lipan, yang mempunyai mustika dan walau binatangnya sudah musnah tapi mustikanya masih tertinggal di alam ini.
Warna asli Mustika Lipan adalah orange tua dengan tekstur tertentu dan umumnya transparan (kristal) dan beberapa padat. Ada juga warna lain seperti putih bening, putih, hitam, merah dan kuning. Mustika lipan yang paling istimewa dan paling populer adalah yang berasal dari bagian kepala dengan rata-rata berukuran sangat kecil, sekitar 1,5 – 2 mm berwarna putih bening.
Keenam mustika dalam foto di bawah sebelah kiri ini adalah mustika paling istimewa, berasal dari bagian kepala yaitu empat (warna bening) biasanya berada dimulut, sedangkan yang berwarna hitam berada di pangkal sesunggut.
Mustika pada bagian mulut dipercayai mempunyai energi atau kekuatan khusus untuk bertarung dalam memperebutkan Lipan betina. Dengan sendirinya hanya Lipan-Lipan jantan saja yang memiliki mustika di mulut atau di sesunggut.
MUSTIKA HARIMAU DAN BERUANG.
Mustika Harimau ini mempunyai warna merah dengan motif semacam bintang. Mustika binatang ini pada umumnya tumbuh pada bagian tubuh dan beberapa yang lain berasal dari bagian jantung dan perut.
Mustika Beruang biasanya mempunyai bentuk tidak beraturan dengan warna kechoklat-choklatan. Seperti halnya Mustika Harimau, mustika binatang ini juga pada umumnya tumbuh pada bagian tubuh.
Ukuran rata-rata mustika yang ditemukan adalah 2,5cm, tidak jauh berbeda antara mustika yang ditemukan di tubuh Harimau mahupun Beruang. Tekstur pada umumnya padat dan kristal, dengan permukaan yang tidak rata dan bentuk umum bulat, oval dan sebagian tidak beraturan.
MUSTIKA BUAYA.
Di Indonesia, buaya banyak ditemukan hidup di pulau Kalimantan, Papua dan Sumatera. Semua mustika berasal dari pulau-pulau tersebut.
Bentuk dan tekstur Mustika Buaya tidak jauh berbeda dengan Mustika Harimau maupun Beruang. Selain ditemukan pada bagian tubuh juga ditemukan pada bagian perut.
MUSTIKA IKAN LAUT.
Pada dasarnya Mustika Ikan banyak ditemukan, namun hanya ikan-ikan besar saja yang banyak ditemukan mustikanya, seperti ikan Paus, Hiu, Dugong dan lainnya seperti Ikan Pari dan ikan Merah.
Menariknya, Mustika Ikan ternyata mempunyai tekstur yang spesifik, berbeda dengan tekstur binatang darat, demikian juga dengan warna-warnanya. Mustika Ikan ditemukan pada bagian tubuh dan kepala. Mustika Ikan Paus boleh mencapai sebesar 4-5cm. Bentuk umum Mustika Ikan laut adalah tidak beraturan.
MAHKOTA.
Semua mahkota mempunyai bentuk dan tekstur yang sama kecuali mahkota Harimau dan mahkota Burung atau Kucing Hutan. Bentuk Mahkota rata-rata seperti gunung dengan tekstur berlapis-lapis dan kasar.
Kalau diperhatikan lebih mendalam, mustika-mustika ini sepertinya terdiri dari bahan kapur, bahan yang sama dengan tulang, berbeda dengan bahan hasil terbentuknya mustika.
Dapat difahami kerana Mahkota selalu ditemukan melekat pada tengkorak binatang. Mahkota-mahkota yang hampir mirip bentuk dan teksturnya adalah Mahkota Ular, Lipan, Biawak dan Buaya. Kecuali berbeda pada ukuran, perbezaaan lain nyaris tidak terlihat.
Karakter Mahkota tidak jauh berbeda dengan karakter Mustika dari binatang yang sama, kecuali kelebihan lain yang mencolok yaitu pengaruhnya, karena ternyata energi pada mahkota lebih bertujuan untuk pertahanan diri, sehingga kekuatan energi yang ditimbulkan lebih bersifat untuk pertahanan dan penolak energi negative yang kuat. Biasanya untuk kekebalan senjata dan anti sihir jika didaya gunakan oleh manusia.
KARAKTER MUSTIKA DAN PENGARUHNYA.
Pada dasarnya Mustika mempunyai sifat menolak energi negatif, baik melumpuhkan energi negatif yang berasal dari luar maupun energi negatif yang keluar dari dalam. Misalnya disebabkan oleh gangguan metabolisme tubuh akibat makanan. Sifat-sifat menolak dan bertahan secara alami dan dengan sendirinya inilah yang sangat membezakan antara Mustika dengan amulet/tangkal dan lainnya. Energi-energi positif tersebut akan berpengaruh terhadap lingkungan khususnya bagi pembawa/pemilik Mustika. Karena energi yang dipancarkan adalah alami energi positif, maka pengaruhnya juga bersifat positif seperti meningkatkan kewibawaan, percaya diri, keberuntungan, pemagaran, menambah kepekaan, menenangkan, mendamaikan dan lainnya yang bersifat positif.
MUSTIKA DAN LAMBANG ULAR.
Ular tinggal di berbagai tempat, iklim dan lingkungan, ada dalam berbagai warna, bentuk dan ukuran sehingga makhluk ini dapat dikatakan salah satu yang paling serbaguna dari semua.
Memang ular menghadirkan berbagai kepandaian, transmutasi dan perubahan, kecenderungan alami mereka untuk " melepaskan kulit mereka" meninggalkan yang tua, dan mengadaptasikan kepada yang baru.
Ular sepanjang zaman telah melahirkan berbagai pandangan kontroversi dalam banyak hal. Beberapa orang melihat ular sebagai pembawa kejahatan atau berita tidak baik, tetapi kebanyakan orang melihat ular sebagai penyembuh dan ikon spiritual. Perdebatan diantara kaum Kristen selalu terjadi mengenai apakah ular adalah pengejawantahan kejahatan atau suatu ikon spiritual dan kudus. Terdapat banyak referensi mengenai ular di dalam kitab Injil, beberapa melukiskan makhluk ini sebagai pembawa kejahatan, tetapi sebagian besar mengacu pada perannya sebagai penyembuh dan perenungan spiritual.
Tidak ada dimanapun di Kitab yang mengatakan ular itu jahat, bagaimanapun, seperti umumnya makhluk, manusia atau binatang, mereka menguasai kedua-duanya, kualiti yang mulia dan dipertanyakan. Beberapa orang takut akan mereka dan banyak lagi yang lain terpesona olehnya. Sebagaimana semua orang tahu dicampakkannya Adam ke dunia fana ini akibat godaan setan (berbentuk ular) untuk memakan Kuldi si buah larangan di Surga.
Nabi Muhammad sendiri berpesan agar membunuh ular yang masuk ke rumah kita, setelah diberi peringatan 3 kali terlebih dahulu. Kerana itu adalah makhluk Jin jahil yang berwujud ular.
Kebanyakan dari kita mengenali ular digunakan sebagai simbol(logo) kedokteran atau pengobatan, dengan penggambaran dua ular membelit/melingkar sebuah tongkat. Ini juga mendukung reputasi lambang mereka sebagai penyembuh. Di India, ular sangat dihormati dan menjadikannya sebagai cerita rakyat dalam budaya mereka ;
Vitana, ibu ular, adalah lambang air dan dunia bawah tanah dan Dewi Shiva selalu menggunakan ular pada badannya sebagai perhiasan yang melambangkan kekuatan sexualitas. Orang Indian Amerika juga melihat ular sebagai lambang kesuburan dan penyembuhan yang representatif.
Mereka yang dikatakan memiliki kualiti seperti ular mempunyai kendali atas emosi mereka, intuisi yang sangat baik dan kemampuan untuk sembuh dengan cepat. Mereka tidak cepat marah tetapi mempunyai tenaga sangat besar yang tersembunyi dan akan menggunakannya saat menyerang dengan kendali dan ketepatan yang akurat. Mereka dan binatang melata sejenisnya, akan memberi peringatan terlebih dahulu kepada lawannya sebelum menyerang, sedangkan binatang yang lain akan menyerang dengan kuat dan tanpa peringatan. Sekiranya menyerang, ular jarang menyerang kecuali jika diprovokasi. Hal ini menjadi suatu pelajaran sempurna untuk kita semua. Yang lain harus berjaga-jaga ketika berada di wilayah ular dan harus menghormati daerah ular tersebut.
Mereka yang dikatakan memiliki kualiti seperti ular mempunyai kendali atas emosi mereka, intuisi yang sangat baik dan kemampuan untuk sembuh dengan cepat. Mereka tidak cepat marah tetapi mempunyai tenaga sangat besar yang tersembunyi dan akan menggunakannya saat menyerang dengan kendali dan ketepatan yang akurat. Mereka dan binatang melata sejenisnya, akan memberi peringatan terlebih dahulu kepada lawannya sebelum menyerang, sedangkan binatang yang lain akan menyerang dengan kuat dan tanpa peringatan. Sekiranya menyerang, ular jarang menyerang kecuali jika diprovokasi. Hal ini menjadi suatu pelajaran sempurna untuk kita semua. Yang lain harus berjaga-jaga ketika berada di wilayah ular dan harus menghormati daerah ular tersebut.
Ular membangkitkan intuisi gaib dan rohani pada orang yang memilih lambang ini atau terpilih olehnya. Ular dihubungkan dengan kekuatan kreativitas yang tak terlihat pada pekerjaan. Dengan lambang ular, kemampuan intuisi dan pengamatan menjadi lebih teliti dan lebih akurat. Ketika ular menghadirkan perubahan dan intuisi akan menghadirkan perkembangan baru yang besar dalam hidup dan naluri yang sesuai untuk memutuskan perubahan, dan menghasilkan efektifitas yang tinggi. Seperti langit yang terbuka luas, mereka menghadirkan keterbukaan terhadap pengalaman baru.
Ular di alam liar biasanya mempengaruhi sekitarnya untuk menjadi tenang dan damai. Mereka berburu makanan ketika lapar dan dapat bertahan dalam periode yang lama tanpa makan lagi. Mereka berjemur pada batu yang hangat dan pada umumnya tidak akan menyerang kecuali jika terpaksa. Mengganggu atau memprovokasi ular seperti yang sering dilakukan orang adalah perbuatan yang keliru dan sangat tidak bijaksana. Karena sifat alami mereka yang tenang dan sedikit malu. Banyak yang percaya bahwa mereka terlalu pendiam untuk melakukan kejahatan dan tampak seolah-olah diam dan tidak sadar akan sekitarnya, sementara jika tertekan mereka dapat dan akan melakukan pukulan atau gigitan yang sangat berbahaya, kadang-kadang tanpa peringatan, itu dapat meninggalkan kerusakan permanen atau bahkan dapat menyebabkan kematian pada korbannya.
Ular adalah lambang kekuatan, menandakan keabadian, kebijaksanaan, transformasi dan intuisi. Kebijaksanaan mereka diekspresikan sebagai penyembuh dan ular telah digunakan sebagai lambang ini selama berabad-abad.
MUSTIKA ULAR SARAT KEBAIKAN.
Kebijaksanaan, penyembuhan, intuisi, menumbuhkan tenaga kreatif, kemampuan untuk menangani perubahan tanpa perlawanan, kesempatan baru untuk perubahan, vitalitas material, intelektuality, material vitality, intelek, kekuatan mengendalikan dalam perkataan dan pikiran, kendali emosional, peningkatan kepekaan kepada lingkungan, peningkatan kepekaan terhadap bau, transmutasi, dan peningkatan kekuatan pengamatan.
MUSTIKA ULAR JENIS BERBISA.
Mustika Ular Cobra pada umumnya mempunyai tekstur dan warna yang sangat unik. Walaupun berasal dari jenis ular yang sama namun mustika yang dipunyainya tidak sama baik tekstur, bentuk dan warnanya. Warna-warna segar adalah ciri khas Mustika Ular Cobra ;
Merah, kuning, orange, hijau dan putih seakan-akan hidup, bahkan kadang-kadang sangat mirip dengan jelly.
Merah, kuning, orange, hijau dan putih seakan-akan hidup, bahkan kadang-kadang sangat mirip dengan jelly.
King Cobra Snake atau disebut Hamadryad (ophiophagus hannah) dari suku Elapidae panjang tubuh yang dewasa boleh mencapai 6 meter, dan merupakan ular berbisa yang terpanjang di dunia. King Cobra Snake banyak ditemukan di Indonesia yaitu di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Nias. Sifat mustika King Cobra tidak jauh berbeda dengan sifat ularnya sendiri, yakni dapat menambah keberanian, kecerdasan dan agresif.
Mustika Ular Cobra pada foto dibawah besarnya sekitar 3.5cm x 2,5cm, bentuknya yang oval dengan berat sekitar 33gram. Warna merah darah segar diselingi warna putih susu. Selain warna-warna merah, Mustika King Cobra juga ada yang berwarna kuning menyala, hijau segar. sebagaimana foto dibawah.
BATU SISIK NAGA.
Fenomena batu Sisik Naga yang populer belakangan ini memang dapat dikatakan tengah menjadi banyak perbincangan banyak orang, terlebih lagi memang karekteristik dari batu akik ini dapat dikatakan berbeda dari jenis batu akik lain pada umumnya. Dari beberapa waktu yang lalu Indonesia sendiri memang tengah dilanda demam batu akik atau batu mulia yang menerpa hampir pada seluruh kalangan masyarakat, tidak hanya pada para orang tua saja yang memang dikenal kerap menggunakan batu mulia akan tetapi berlaku juga pada kalangan masyarakat dengan kisaraan usia remaja bahkan hingga berbagai bangsa.
FENOMENA BATU SISIK NAGA YANG POPULER.
Maka dari itulah dari sekitar satu tahun yang lalu di Indonesia sendiri diketahui ditemukan cukup banyak jenis batu akik atau batu mulia yang cukup beragam, dan rupanya di Indonesia sendirri juga terdapat beragam jenis batu mulia yang memiliki kuality unggulan dengan penampilan yang sangat cantik. Seperti salah satunya adalah jenis batu mulia atau batu Akik Sisik Naga yang memang belakangan ini tengah menjadi perbincangan di kalangan para pecinta batu mulia. Ya..., fenomena batu Sisik Naga yang populer tersebut diketahui memang karena tampilan motif yang terdapat pada permukaan batu tersebut dimana bentuknya sendiri memang menyerupai sisik.
Batu mulia Sisik Naga yang memiliki nama lain iyaitu Septarian Nodules tersebut diketahui berasal dari kabupaten Enrekang yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, dinamakan batu Sisik Naga Enrekang karena memang motif pada batu mulia tersebut menyerupai sisik yang bertumpuk seperti sisik yang dimiliki oleh naga. Dan hingga saat ini, batu mulia yang pertama kali ditemukan pada tahun 2014 silam tersebut pun sudah memiliki ragam jenis yang berbeda-beda, tentunya dengan warna dasar yang berbeda hingga motif serat Sisik Naga yang juga berbeda warnanya, dan bahkan jenis batu akik ini pun ditemukan juga yang memiliki motif serat kura-kura yang bahkan berwarna emas dan juga tembaga.
Dan jenis batu akik tersebut pada saat ini diketahui memiliki nilai jual yang cenderung tinggi, hal tersebut tentu saja karena motif yang ada dan juga warna yang terdapat pada jenis batu mulia ini tergolong unik dan berbeza.
Demikian di atas tadi adalah sedikit ulasan mengenai fenomena batu Sisik Naga yang populer pada saat ini yang telah kita ketahui bersama, semoga sedikit informasi batu mulia terbaru di atas dapat membantu serta dapat bermanfaat untuk sahabat semuanya.
Seperti biasa ambil sisi positif dari artikal ini. Yang negetif jangan diambil. Kekuatan yang tak bisa ditandingi adalah kekuatan daripada Allah swt Sang Maha Pencipta.
Sekiranya ada tutur bahasa dan tingkah laku yang tak berkenan dihati para sahabat-sahabat semua, aku. Tok Penjejak Badai dengan merendahkan diri memohon maaf....
ILMU BERBICARA DAN BERTEMU KHADAM.
Duduk tenang di tempat bilik yg sunyi gelap. Tutup mata bagi yg tak biasa buka mata. Oles minyak Misik atau Kasturi ataupun Zafaron pada mustika atau Geliga. Pegang Mustika itu lalu baca :
1.) Al Fatihah. 1x.
2.) Al Ikhlas. 3x.
3.) INNAHU MIN SULAIMAN WA INNAHU BISMILLAHIRAHMANNIRRAHIM. 111x.
2.) Al Ikhlas. 3x.
3.) INNAHU MIN SULAIMAN WA INNAHU BISMILLAHIRAHMANNIRRAHIM. 111x.
Lalu baca Doa ini 3 kali.
" Yaa Allah Yaa Latif Yaa Qodam Yaa Qodim Yaa Qodamu Yaa Wujudmu."(wujud...wujud..wujud.) sambil tepuk lantai 3x.
Bila khodam sudah datang tanyalah namanya,cara guna mustika atau khasiatnya. Tanyalah padanya,apa-apa pun.
SEKIAN...
TERIMA KASIH.....
OLEH :
TOK PENJEJAK BADAI.
No comments:
Post a Comment