Trending

Tuesday, 31 October 2017

Batal Perkahwinan Ini Komen Gabriella Robinson Bekas Tunang Hans Isaac

 
Memang satu perkara yang mengejutkan apabila pelakon, pengarah dan penerbit popular Datuk Hans Isac umum tak jadi kahwin.
Datuk Hans Isaac membuat kenyataan rasmi dan mengumumkan telah membatalkan perkahwinan dengan ratu cantik, Gabriella Robinson.
Datuk Hans Isaac menerusi kenyataan beliau di Instagram meluahkan rasa kecewa dan menyatakan keberatan hati untuk membatalkan perkahwinan itu.
Namun begitu Hans Isaac tidak menyatakan sebab kenapa beliau membuat keputusan untuk tidak berkahwin dengan Gabriella Robinson.
Gabriella Robinson juga tidak memberikan sebarang  kenyataan tentang hal ini tetapi ada memuat naik satu status berbaur sinis menerusi Instagram Story beliau.
Ini tulis Gabriella Robinson:
“Kejujuran Adalah Hadiah Yang Mahal, Jangan Harap Ia Datang Dari Orang Yang Murah”
 


 
 
Apabila Gabriella Robinson memunaik status itu, ramai yang tertanya adakah ia nya ada berkaitan dengan hubungan beliau dan Hans yang telah pun putus tuning?
 
 
Terdahulu, Hans juga ada memuat naik foto  dengan perkataan Never Doubt Your Instinct bersama kapsyen berbunyi “Leopard will never change HER spots ! Time to move on”  dan mencetuskan spekulasi yang mungkin ia berkaitan dengan keputusan beliau untuk tidak berkahwin.
 


 
Pasangan ini membuat pengumuman pertuanangan mereka di satu press conference pada bulan Februari tahun ini.
Pada mulanya mereka berdua merancang berkahwin pada bulan Julai namun terpaksa di tunda kerana masalah keluarga yang tidak dapat hadir pada bulan Julai itu.
Hans Isaac sebelum ini ada menyatakan perkahwinan ditunda tetapi akan dijalankan pada tahun ini juga.
Namun ternyata mereka berdua tiada jodoh, dan akhirnya Hans Isaac mengumumkan membatalkan perkahwinan dengan Gabriella Robinson.



Saturday, 28 October 2017

KUNING SARI KENCANA WANGI PRAMESWARA


 
 KUNING SARI KENCANA WANGI PRAMESWARA

Alhamdulilah selesai sudah laku ritual mengisi logam kuning sari kencana wangi,setelah melewati beberapa proses pengumpulan bahan kuning sari trus di bawa ke pengrajin lelehan kuning sari di lebur dan dibuat bentuk menyerupai.batu akik meskipun bentuk.nya tak.beraturan namun kuning sari kencana wangi ini setelah melalui proses jamasan laku spiritual dan pembacaan mantra mantra dalam.rendaman 21 macam air suci yg di ambil dalam.berbagai sumber yg alami dan di sekitar candi candi

 menurut pemahaman saya pribadi yang namanya sarana baik jenis batu atau pusaka kecil atau mesail itu bisa di asma...dengan doa agar benda benda itu menjadi bertuah atau punya karomah,atas ijin allah....baik secara langsung dan tidak langusng melalui wirid dan doa doa tertentu yg nantinya isi dari benda benda itu berupa energi karena hanya asmaan maka jika barang itu tidak dirawat dengan baik maka tuah energinya akan berkurang selama 41 hari dan jika tidak di wiriti atau di rawati maka energinya akan punah dan hilang,sedangkan isian khodam adalah sama dengan cara di atas cuma dalam pengisian khodam ini seseorang punya cara tersendiri,ada yg di pendam dulu dalam tanah yg angker sampai beberapa hari baru di ambil.....ada yang sengaja memasukan energi langsung dan menguncinya agar energi itu dapat bertahan lama,sedangkan cara saya untuk mengisi bararang barang saya cukup rumit,karena mengandalkan tuah alami energi positif masing masing dari berbagai sumber mata air yg merupakan sumber dari segala sumber kehidupan,karena air adalah kebutuhan utama,oleh karena itu dalam mengisi sengaja aku merendam beberapa batu dan pusaka itu kedalam 7 macam air dari sumur yang berbeda,7 sumbermata air alami yang keluar dari mata air murni alam atau sendang atau belik,yang ketiga 7 sumber air dari sungai tempuran yg tepat di ambil di tengah pertemuan arus sungai itu,dimana semua 21 sumber mata air itu mempunyai energi dan tuah nya masing masing.....sehingga energinya bisa masuk dengan sempurna ke dalam batu dan pusaka itu...ini sama yang di lakukan empu pada jaman dahulu...setelah di rendam selama 7 hari setiap malam nya di doai dan di mantrai dengan rajah kalacakra,aji segoro banyu dan ilmu pengasian yg lain,agar tuah nya bnr benar terjaga,setelah selesai direndam,mustika atau pusaka di ambil di sucikan dan di isi lagi dengan ajian tertentu serta mengunci khodamnya,agar nantinya bisa di manfaatkan tuah karomahnya pada yg mengunakanya...dengan merapal kunci beberapa mantra....agar energinya menjadi aktif,seperti sepeda motor di buka kunci nya bisa di nyalakan mesinya,adapun syarat syarat benda yg bisa di isi khodam...bukan asma...adalah batu asli....alami baik yang di proses atau alami,dari besi dari kuningan dari kayu...dan diantara besi dan kuningan yang terbaik adalah besi...kalo dari kuningan tidak akan bertahan lama kecuwali dari bahan kuning sari yg bagus
 maka selesai sudah,dan kini pun siap di kirim ke luar jawa,adapun angsar dan tuah nya hanya kusus pegangan bagi mereka yg menginginkan lancar nya rizki,membangkitkan aura dalam tubuh,menetralkan pikiran membuat hati merasa tenang dan tentram,jika.orang lain melihat akan.nampak berwibawa dan.menarik,kalo untuk pelaris dagagan.cukup di bungkus.kapas.dan.di.masukan.ke kotak uwang insyaaallah akan.ramai dan laris alami,logam kuning sari kencana wangi ini bukan dari bahan.kuningan tapi warnanya menyerupai emas.....sayang nya aku.blm.bisa.mencari orang yg tepat melebur dan membuat logam kencana wangi ini lebih rapi.....tapi bukan logam nya yg penting,tetapi laku ritual dan angsar juga tuah untuk kerejekian dan pengasihanya,bagi sahabat yg menginginkan nya silahkan aku ikhlaskan penganti laku saja sebagai sarana tindih.....ingat.ini.hanya.perantara sarana saja,semua kembali.kepada guasti allah yg maha sempurna.......

APA PERBEDAAN ASMA'AN DAN ISIAN KHODAM PADAHAL SAMA SAMA DI ISI

menurut pemahaman saya pribadi yang namanya barang baik jenis batu atau pusaka kecil atau mesail itu bisa di asma...dengan doa agar benda benda itu menjadi bertuah atau punya karomah,atas ijin allah....baik secara langsung dan tidak langusng melalui wirid dan doa doa tertentu yg nantinya isi dari benda benda itu berupa energi karena hanya asmaan maka jika barabf itu tidak dirawat dengan baik maka tuah energinya akan berkurang selama 41 hari dan jika tidak di wiriti atau di rawati maka energinya akan punah dan hilang,sedangkan isian khodam adalah sama dengan cara di atas cuma dalam pengisian khodam ini seseorang punya cara tersendiri,ada yg di pendam dulu dalam tanah yg angker sambai beberapa hari baru di ambil.....ada yang sengaja memasukan energi langsung dan menguncinya agar energi itu dapat bertahan lama,sedangkan cara saya untuk mengisi bararang barang saya cukup rumit,karena mengandalkan tuah alami energi positif masing masing dari berbagai sumber mata air yg merupakan sumber dari segala sumber kehidupan,karena air adalah kebutuhan utama,oleh karena itu dalam mengisi sengaja aku merendam beberapa batu dan pusaka itu kedalam 7 macam air dari sumur yang berbeda,7 sumbermata air alami yang keluar dari mata air murni alam atau sendang atau belik,yang ketiga 7 sumber air dari sungai tempuran yg tepat di ambil di tengah pertemuan arus sungai itu,dimana semua 21 sumber mata air itu mempunyai energi dan tuah nya masing masing.....sehingga energinya bisa masuk dengan sempurna ke dalam batu dan pusaka itu...ini sama yang di lakukan empu pada jaman dahulu...setelah di rendam selama 7 hari setiap malam nya di doai dan di mantrai dengan rajah kalacakra,aji segoro banyu dan ilmu pengasian yg lain,agar tuah nya bnr benar terjaga,setelah selesai direndam,mustika atau pusaka di ambil di sucikan dan di isi lagi dengan ajian tertentu serta mengunci khodamnya,agar nantinya bisa di manfaatkan tuah karomahnya pada yg mengunakanya...dengan merapal kunci beberapa mantra....agar energinya menjadi aktif,seperti sepeda motor di buka kunci nya bisa di nyalakan mesinya,adapun syarat syarat benda yg bisa di isi khodam...bukan asma...adalah batu asli....alami baik yang di proses atau alami,dari besi dari kuningan dari kayu...dan diantara besi dan kuningan yang terbaik adalah besi...kalo dari kuningan tidak akan bertahan lama kecuwali dari bahan kuning sari yg bagus dan yg tidak bisa di isi khodam adalah piranti dari bahan plastik atau kaca demikian penjelasan dari saya terimakasih.sebagai contoh semar mesem dari besi dan kuningan ini sama sama baru beda bahan dan beda isi...kadang aku juga geli liat ulah dukun tiban yang hanya cari untung semar kuning ini yg di jual dengan harga yg tak wajar 750 rb atau karena ingin cepat untung di jual dibawah 100 rb hanya dengan modal di kasih harum minyak saja dan isi tuahnyapun tidak jelas,kasian para sesepuh dan paranormal yg asli dengan mengisi benerah malah di bilang palsu,semua barang nya mainan kayak permen beli dipasar....menurut aku pribadi itu juga tidak salah karena para normal sifatnya menjual jasa laku pengisian...entah medianya beli dipasar atau di toko,toh asal bagus dan ada tangung jawab ya gak papa itusah syah saja,karena mengingat tidak semua paranolmal bisa menarik pusaka dialam gaib.dan menarik itu juga pulung dan jodoh saja dan tidak mudah,lebih enak yang memahari dari pada yg ngisi,kadang aku juga geli aku maharkan 500 ditawar 100 trus naik menjadi 200 karena kasihan dan bnr bnr membutuhkan aku iklaskan,aku kirim dulu,sampai disana bilang nya terimakasih barang dah saya terima mas,tapi maaf uwang saya malah kepakai untuk keperluan mendadak,aku bilang ya gak papa santai saja sampai bebera hari masih gak ada kabar tau tau inbok maaf mas pusaka nya hilang secara gaib bagaimana cara mengambilnya kembali....hem....aku jadi bingung untuk menjawabnya,kadang ada juga yag aku kirim...eh malah ngilang akunku di blokir he he he tapi aku sih biasa aja...soalnya barang kayak gitu emang jodoh jodohan...yg penting niat saya baik,dan menjadikan ini pengalaman pribadisaja...cuba tmn tmn bandingkan semar dari saya yg besi jika dilihat nampak bergerak lembut dan punya aura tersendiri jika dibandingkan dengan yg keris kuningan yg banyak beredar di pasaran


TARI TOPENG IRENG DARI BOYOLALI





TARI TOPENG IRENG DARI BOYOLALI

Tari Topeng Ireng merupakan peninggalan wali yang bertujuan untuk menyebarkan Agama Islam. Pada awalnya tarian ini dikenal dengan nama kesenian Dayakan. Nama Dayakan diambil dari kostum penari yang menyerupai pakaian adat suku Dayak. Dalam pertunjukannya, para penari berbaris lurus dan diiringi irama gamelan yang keras dan penuh semangat, seperti arti nama nya (Topeng Ireng : Toto Lempeng Irama Kenceng).

Tarian ini merupakan wujud kesenian tradisional yang memadukan syiar agama Islam dan ilmu beladiri/ pencaksilat. Terlihat dari iringan musik yang rancak dan lagu dengan syair islami. Topeng Ireng mulai berkembang di masyarakat Lereng Merapi/ Merbabu sejak zaman penjajahan Belanda. Pada masa itu pemerintah Belanda melarang masyarakat berlatih beladiri/ silat sehingga warga mengembangkan berbagai gerakan silat dalam bentuk tarian rakyat. Tarian tersebut diiringi dengan musik gamelan dan tembang Jawa yang berisi tentang kebaikan hidup dan penyebaran agama Islam. Setelah itu perkembangan seni pertunjukan Topeng Ireng berkembang apabila umat Islam membangun masjid atau mushola, sebelum mustaka (kubah) dipasang maka mustaka tersebut akan diarak keliling desa. Kirab tersebut akan diikuti seluruh masyarakat disekitar masjid dengan tarian yang diiringi rebana dan puji-pujian.

Daya tarik utama dari pertunjukan Topeng ireng pada kostum para penarinya. Sang penari memakai mahkota dengan hiasan bulu warna-warni seperti suku Indian. Pakaian para penari juga seperti suku Indian, berumbai-rumbai dan berwarna-warni. Untuk Kostum bagian bawah seperti suku Dayak, rok berumbai-rumbai. Aksesorisnya pun cukup unik, menggunakan sepatu gladiator/ sepatu boot dengan gelang kelintingan yang berjumlah ratusan buah setiap penarinya sehingga menimbulkan suara gemerincing pada tiap gerakan tarian.

Pertunjukan Topeng Ireng sendiri terbagi menjadi dua jenis tarian. Yang pertama adalah Rodat yang berarti dua kalimat syahadat. Tarian ini ditampilan dengan gerakan pencak silat sederhana serta diiringi lagu-lagusyiar Islami. Jenis tarian lainnya adalah Monolan yang melibatkan penari dengan kostum hewan. Tarian ini melibatkan unsur mistik serta gerak pencak silat tingkat tinggi. Hingga saat ini pertunjukan ini masih bisa disaksikan pada acara-acara tertentu semisal upacara bersih desa, kirab budaya, festival rakyat, maupun acara-acara seni tradisi dan budaya lainnya. Daerah yang paling banyak menampilkan pertunjukan Topeng Ireng adalah desa-desa yang terletak di lereng Merapi Merbabu, Jawa tengah. Serta di beberapa daerah lain seperti Kebumen, Magelang dan Boyolali.

Mustika Air Mata dewa



Mustika Air Mata dewa

ini adalah mustika air mata dewa yang alami yang mempunyai energi yang sangat bagus.
 Mustika ini mempunyai energi yang sangat positif baik digunakan untuk laki-laki maupun wanita, Didalam mustika ini terdapat sebuah energi yang bercahaya putih sangat sejuk dan tentram.

 Mustika ini memiliki energi untuk keperluan :

 - Ketenangan dan ketentraman dalam hubungan asmara/Rumah tangga
 - Bagi pemilik mustika ini rumah anda akan terasa sejuk , tentram dan aman
 - Membuat anda lebih percaya diri dan memberikan kecerdasan intelektual yang sangat tinggi.
 - Meningkatkan harkat dan martabat diri dari semua pandangan masyarakat
 - Membuka cakra aura wajah untuk daya pikat lawan jenis terlihat gagah/cantik bersinar wajahnya
 - Bagi pemilik mustika ini rezekinya bagaikan air yang mengalir deras
 - Mendatangkan hujan ( untuk yang sudah berpengalaman dan melalui syarat dan tirakat tertentu)
 - Melindungi keluarga / diri anda dari gangguan mahkluk ghaib / ilmu hitam yang berniat untuk hal negatif
 - Membersihkan Aura negatif pada benda ghaib ( mustika , Azimat , Keris dll )
 - Dan masih banyak tuah alami yang terdapat pada mustika ini jika digunakan secara benar dan dirawat dengan baik.
 * Mustika ini dapat langsung dipakai tanpa mantra , ajian , laku , dan pantangan.
 serta tidak memberikan efek negatif kepada pengguna
 Serta mustika ini sudah ditambahkan mantera mantera khusus dan ritual khusus untuk penyelarasan dan perjodohan kepada pengguna mustika ini yang berminat saya maharkan sekilas nya,selama masih ada saja

MUSTIKA AIR MATA DEWA DAN MUSTIKA TIRTA DEWANGGA SUCI WULUNG

Masih aku ingat saat mustika air tirta dewangga suci ku menghilang. Aku cari ke mana-mana di dalam rumahku, tidak aku temukan lagi.aku sedih sekali....... Namun, pada suatu malam, aku bermimpi kedatangan kakek tua berbaju putih dengan jenggot dan berambut putih panjang , berjanggut putih dengan kumis panjang menjuntai ke bawah. Dia menyatakan bahwa,mustika tirta dewangga suci masih ada jodoh denganku dan akan menjadi milikku akan tetapi untuk saat ini telah kembali menjadi gaib lagi hanya akan bisa di ambil bila waktunya telah tiba saat muncul sebuah pelangi di atas air terjun tujuh bidadari, air terjun itu terletak di suatu daerah sebelah barat Gunung merapi

 Bila aku ingin mendapatkan mustika itu lagi, aku harus pergi ke air terjun itu di kaki Gunung merapi. Disana akan muncul seekor burung belibis putih yang akan menjadi petunjuk mu,kata kakek berjenggot putih itu yang tak lain adalah eyang mangun tapa,ia akan turun bersama hujan yang akan menimbulkan cahaya pelangi setelah nya....
Pagi harinya, aku langsung berangkat ke air terjun itu kira kira 1,5 jam dari paseban agung . Aku naik ninja

 Setelah sampai aku buru buru menuruni tebing berbatu kanan kiri jurang yang sangat dalam aku kurang memperhatikan saat itu langit mendung tebal aku nekad berlari lari menuju ke air terjun itu bagai seekor kijang yg lincah aku melompat lompat di atas batu batu kali yg sangat besar..... Baru sampai di atas batu besar saya di kaget kan suara gemuruh awalnya aku kira itu suara air terjun karena sudah dekat tapi aku heran kenapa air nya berubah jadi coklat..... Ternyata benar meski tidak hujan sungai itu banjir.... Posisi aku di tengah tengah..... Aku sudah tidak bisa berharap banyak.... Pasti aku akan mati terbawa arus banjir sungai gunung merapi itu..... Kanan kiriku sudah tenggelam tinggal batu besar yg aku pijak dan belum tersentuh banjir setelah hampir 30 menit air tak sampai menyentuh ku aku baru bisa tenang meski suara banjir itu masih terdengar deras ngeri....... Tiba tiba gerimis dan hujan aku basah kuyup di tengah tengah sungai aku khawatir lagi jika sampai terpeleset matilah aku..... Dalam ketakutan aku mencoba bersemedi bersila sampai akhir nya aku tertidur dalam keadaan semedi, ketika tiba tiba ada suara ratusan monyet berteriak teriak aku terbangun aku liat matahari nampak bersinar cerah ada bias lengkung pelangi yang indah.... Air sungai sudah normal kembali berwarna putih bersih.... Saat aku turun perlahan menyusuri sungai lima belas menit kemudian nampak lah air terjun itu ya di atas nya ada lengkung pelangi yg terbias sinar matahari dan gerimis hujan.... Entah dari mana ada segerombolan burung putih banyak sekali turun mencari ikan.... Lalu aku mendekati air terjun ternyata benar dari dalam air muncul cahaya unggu....... Aku ambil dan ternyata itu mustika tirta dewangga suciku yang lenyap...... Sampai saat ini aku simpan di paseban agung bila saat nya tiba mungkin juga akan aku maharkan untuk kenangan teman teman.....

KISAH PERJALANAN PANEMBAHAN SENOPATI SAAT BERTEMU KANJENG SUNAN KALI JAGA




KISAH PERJALANAN PANEMBAHAN SENOPATI SAAT BERTEMU KANJENG SUNAN KALI JAGA

Setelah bersemedi di tengah samudera pantai Parangritis memohon kepada Gusti Allah agar dirinya diizinkan untuk menjadi raja di tanah jawa, Senopati lalu berjalan di atas air menuju darat, jalannya bagaikan berjalan diatas tanah saja hebatnya selama bersemedi ditengah samudera badannya tidak basah walau diterjang ombak berkali-kali. Begitu dekat dengan bibir pantai alangkah terkejutnya dia melihat Sunan Kalijaga berdiri disana. Dia lalu bersujud dan memohon ampun karena telah berani menyombongkan diri dengan ilmunya itu.

 Sunan Kalijaga lalu berkata "Bangunlah hai putera Ki Gede Pamanahan, janganlah menuruti kelemahan hati yang menyuarakan keserakahan, enyahkanlah bisikan setan itu, bangkitlah hai murid Jaka Tingkir!". Senopati lalu bangkit, Sunan Kalijaga kemudian bertanya padanya "apakah benar kau sangat ingin menjadi raja yang menguasai tanah jawa ini?", Senopati mengangguk perlahan, Sunan Kalijaga bertanya lagi "meskipun itu berati kau harus berhadapan dengan guru sekaligus ayah angkatmu Sultan Hadiwijaya dan berperang dengan seluruh negeri Pajang yang selama ini menjadi negeri tumpah darahmu dan tempat almarhum ayahmu mengabdi?", Senopati lalu menundukan kepalanya, tubuhnya berguncang, air matanya meleleh lalu pelan berkata "Hamba selalu memohon petunjuk kepada Gusti Allah namun belum mendapatkan petunjuknya, mungkin Gusti Allah memberikan petunjuknya lewat Kanjeng Sunan", Sunan Kalijaga tersenyum lalu kembali membuka mulutnya "Baiklah Senopati akan kuberikan pelajaran yang amat tinggi dari Kanjeng Rasul untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat".

 Sunan Kalijaga menghela nafas sebelum memberikan wejangannya, lalu sambil duduk diatas sebuah batu karang dia memulai wejangannya kepada Senopati "Perang itu sesungguhnya hanyalah suatu alat penghancur untuk menghilangkan kerusakan yang disebabkan oleh kebatilan, diganti dengan yang baru. Timbulnya suatu peradaban itu adalah karena perombakan dari yang silam yang manusia rusak sendiri. Agama Islam lahir sebagai agama penutup, tidak akan ada lagi agama yang diridhai oleh Gusti Allah selain Islam, Kitab suci Al Qur'an lahir sebagai pelengkap dari semua kitab suci sebelumnya yaitu Taurat, Zabur, dan Injil. Memang sudah menjadi takdir Hyang Maha Kuasa kalau semua pemeluk kitab sebelum Al Qur'an itu akan selalu memusuhi para pemeluk agama Islam jika mereka menolak untuk masuk Islam, dan diantara para pemeluk Islam pun akan selalu muncul perbedaan, hal itu dikarenakan terbatasnya daya berpikir manusia yang tidak akan pernah bisa menyingkap takdir Illahi".

 Sambil memandang ke arah laut Sunan Kalijaga menyedekapkan tangannya lalu melanjutkan ucapannya "Tanpa persengketaan manusia tidak akan bergairah untuk hidup lebih maju. Tanpa perangpun semua mahluk akan menemui ajal yang telah digariskan. Setelah itu diganti dengan manusia yang baru untuk meneruskan sisa pekerjaan yang telah mati. Demikianlah seterusnya seperti alam raya yang terus bergerak berputar tak pernah diam, demikian pula pikiran manusia setiap detik bergerak terus tak pernah berhenti. Manusia sebagai tempat roh akan mengalami masa bayi, kanak-kanak, dewasa sampai kemudian mati, bagi yang tawakal berserah diri kepada Gusti Allah tidak akan goncang hatinya. Walaupun tidak perang, alam akan merusak dan menghancurkan kehidupan agar manusia menjadi sadar, bahwa dia tak berkuasa apa-apa di dunia ini. Pandanglah kehidupan di sekitar kesultanan Pajang anakku, mereka itu adalah manusia-manusia yang tak menyadari asalnya dan diperbudak oleh khayalan. Perjalanan hidup manusia tidak bisa tetap, bagaikan alam, ada terang dan gelap, ada panas dan dingin, berubah-ubah sesuai kehendak Hyang Maha Kuasa. Usia hidup dialam ini kasar ini tak ubahnya seperti kedipan mata cepatnya bila dibandingkan dengan usia alam yang berjuta-juta tahun. Oleh sebab itu terimalah segala derita ataupun semua cobaan dengan ikhlas nerimo kepada yang telah digariskan oleh Gusti Allah."

 Sunan Kalijaga lalu mengelus-elus jenggotnya "Atma atau roh itu tak dapat dihancurkan dengan kekuatan apapun, tak dapat dilihat, tak dapat dipikirkan, tak bisa berubah sifatnya. Tak bisa dibunuh walaupun jasad yang menjadi tempatnya bersemayam dihancurkan. Semua mahluk pada permulaannya tidak tampak, setelah melalui nafsu birahi antara pria dan wanita disatukan, barulah dibentuk dalam rahim. Setelah dilahirkan barulah nampak, semenjak kecil hingga tua bangka, mereka tak menyadari bahwa mereka berasal dari tak tampak yaitu tiada. Kematian menjadi momok ketakutan bagi yang tak mengenal atmanya. Orang seringkali memperbincangkan tentang roh, meskipun demikian hanya beberapa orang saja yang mengerti pada sifat abadi itu. Ada dan tiada sama saja bagi siapa yang sesungguhnya mengetahui sejatining kebenaran. Yang menguasai manusia dialam lahir ialah pancaindra, sedangkan Atma adalah pendukung raga seluruhnya. Lahirnya pancaindra setelah menjelma menjadi manusia, sedangkan atma sudah ada sebelum manusia lahir kedunia. Tetapi janganlah menyekutukan atma dan pancaindra, karena didalam pancaindra itu terdapat nafsu-pikiran, itikad perasaan dan akal. Siapa yang beritikad baik pikirannyapun akan tenang, nafsunya dapat terkendalikan, perasaannya akan lebih tajam, dan akalnyapun akan lebih cerdas. Siapa yang dapat mengendalikan seluruh panca inderanya dan memusatkan akal budinya terhadap atma untuk bersujud berserah diri kepada ilahi, dialah yang akan menemukan kebahagiaan sejati nan abadi dunia-akhirat. ilahi adalah yang tak ada habis-habisnya dan tertinggi yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya, Adhi Atma adalah roh suci yang bersemayam dalam diri manusia, setan adalah nafsu negatif yang menimbulkan nafsu keduniawian. Siapa yang mengingat bahwa Gusti Allah adalah yang paling esa berkuasa, maka dialah yang mengetahui kebenaran.

 Deru ombak menggetarkan tempat itu, semakin lama semakin pasang, namun Sunan Kalijaga meneruskan wejangannya " Orang yang sempit pikirannya menganggap Illahi itu hanya bersifat tidak kelihatan dan beranggapan Illahi itu omong kosong belaka yang tidak masuk akal, padahal ilahi ada dimana-mana dalam segala bentuk dan kekal sifatnya yang memberikan daya berpikir pada seluruh manusia. Bukan Ilmu ataupun kesaktian fisik yang bisa menuntun kejalan yang manunggal di Jalan ilahi, karena ilmu tanpa disertai budi, dan kesaktian lahir adalah kesombongan dan kemurkaan. Dia yang beriman, bertaqwa, dan bertwakal kepadanya dan berikhtiar mempersatukan dia dengan ilahi sambil menjalankan kebajikan, dan menyebarkan ajaran ilahi dia akan mencapai sifat yang diridhai Gusti Allah untuk menjadi Khalifah Umatnya. Apa yang disebut prikebajikan adalah rendah hati, jujur, sabar, dapat melepaskan pikiran dan hawa nafsu keduniawian, dan tidak menyimpan kebencian. siapa yang melihat bahwa benda yang saling bunuh dan bukan rohnya, siapa yang mengakui segala yang terjadi akibat kesalahannya sendiri dialah yang nerimo. Bangkitlah engkau Senopati anakku! Kalahkanlah semua musuh-musuhmu! Karena engkau adalah alat untuk melenyapkan angkara murka dan membentuk kehidupan yang baru di tanah jawa ini! Sesungguhnya tanpa peranmu pun orang-orang Pajang yang berlindung dibawah kekuasaan Sultan Hadiwijaya sudah mati, karena diliputi oleh benci dan dendam. Mereka orang-orang yang berlindung dibawah kekuasaan Sultan Hadiwijaya untuk melampiaskan hasrat serakahnya seperti serigala-serigala yang terkurung api, sebentar lagi hangus terbakar. Janganlah bersedih hati menghadapi ujian ini Senopati, semua yang kukatakan ini adalah ilapat dari Gusti Allah demi memberimu petunjuk atas permohonanmu kepada Gusti Allah siang dan malam, wahyu keprabon untuk memimpin umat di tanah jawa ini telah berpindah dari Sultan Hadiwijaya kepadamu karena Pajang telah rusak oleh orang-orang yang serakah. Namun ketahuilah Mataram akan berumur pendek dari mulai engkau, anak dan cucumu, cucumu akan menjadi raja yang sangat kaya, mataram akan mencapai puncak kejayaannya, namun Mataram akan rusak oleh cicitmu karena bersekutu dengan orang-orang asing bertubuh tinggi-besar, berkulit putih, berambut seperti rambut jagung yang akan menyengsarakan seluruh umat di tanah jawa ini. kerusakan Mataram akan ditandai dengan muculnya bintang kemukus setiap malam, sering terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan, Gunung Merapi sering bergolak dahsyat".
 Senopati mengangkat kepalanya "Yang kanjeng Sunan wejangkan benar-benar meresap dalam sanubariku, hamba bersyukur ternyata Gusti Allah mengabulkan permohonan Hamba dan almarhum ayahanda. Namun yang belum saya mengerti mengapa di jagat ini begitu banyak aliran kepercayaan?"

 Sunan Kalijaga Menjawab " Sumbernya hanya satu seperti sumber air gunung yang sangat bersih tanpa ada kotoran mengalir kebawah. Lalu beranak sungai dihulu, dialirkan kesetiap arah untuk dipergunakan macam-macam keperluan seperti minum, mencuci, mengairi sawah, dan lain-lain sehingga kotor sulit dibersihkan
#terusane .kembali. Begitupun pengertian tentang Tuhan, siapa yang memuja Allah SWT dia akan pergi kepada Gusti Allah, siapa yang memuja Dewa dia akan pergi kepada Dewa, siapa yang memuja Jin dia akan pergi kepada Jin, siapa yang memuja Leluhur dia akan Pergi kepada Leluhurnya. Namun tetaplah semua akan kembali kepada satu sumbernya yaitu sang maha pencipta Gusti Allah SWT, La illa haillalloh tiada tuhan selain Alloh. Ada pula orang-orang yang menyerahkan hartanya sebagai bakti kepada ilahi, Namun dibalik hatinya ia meminta kembalinya yang lebih besar, itu namanya murka, ada orang yang berpura-pura memuja ilahi namun mengharapkan upah, dia tidak akan sampai kepada ilahi. Begitulah pengertian tentang Tuhan, diolah beraneka ragam hasil pengertian akal tanpa budi, iman, dan Taqwa. Tidak demikian dengan orang yang beriman dan bertaqwa, dia akan terus menuju mencari sumbernya. Dia tidak akan terpengaruh oleh kesibukan dan nikmat duniawi yang tercipta dari setan pembawa hawa nafsu yang merusak. Dia akan senantiasa tenang, karena ia sadar bahwa semua pergolakan disebabkan oleh setan. Bagaikan orang yang berjalan di lorong gelap gulita yang menemukan pelita, demikianlah orang yang berserah diri kepada Gusti Allah SWT".

 Senopati lalu bangun, Sunan Kalijaga lalu mengajaknya pulang ke Kota Gede "Mari anakku aku ingin melihat rumahmu dan kota yang telah engkau bangun", Senopati menjawab "Mari kanjeng Sunan". Setelah sampai Sunan Kalijaga memerintahkan Senopati untuk memagari rumahnya dan membangun tembok dari batu bata disekitar Kota Gede dengan memberi petunjuk lewat air doanya "Senopati anakku, bila kelak engkau hendak membangun tembok benteng Kota Gede ikutilah tempat dimana aku mengikuti air tadi, nah selamat tinggal anakku, aku hendak pulang ke Kadilangu". Senopati lalu membangun tembok kota mengikuti saran yang Sunan Kalijaga sampaikan. Wejangan itupun diresapinya hingga kelak tiba saatnya ia menjadi raja sekaligus penyebar agama islam di tanah jawa ini.


PETUWALANGAN PRAMESWARA BERBURU ARCHA EMAS DI CANDI MURCHA




PETUWALANGAN PRAMESWARA BERBURU ARCHA EMAS DI CANDI MURCHA

Rangkaian peristiwa yang terjadi pada suatu hari di sebuah tahun.
Anak dan ayah itu berdiri bersebelahan. Bulan menanjak semakin tinggi, akhirnya menjamah puncaknya.

"Di sana ada sesuatu yang menakutkan," bisik sang ayah. Sang anak di sebelahnya merasa penasaran.
"Sesuatu apa ayah?" balas pemuda itu.

Sang ayah yang sudah tua itu tidak bisa menjawab karena memang terlampau sulit menganggap apa yang pernah ia lihat sekian tahun yang lalu sebagai sebuah kenyataan. Lama sudah ia berusaha menganggap kejadian itu sebagai mimpi, namun tidak pernah berhasil.

"Dulu di malam seperti ini tepat ketika bulan sangat benderang dan bulat sempurna, candi yang luar biasa besar itu menampakkan diri. Menurutku ukuran candi itu jauh lebih besar dari candi Borobudur, mungkin dua kali lebih besar atau bahkan tiga kali lebih besar. Aku yang menelusuri tepi candi itu mendapatkan kenyataan betapa besarnya. Pada bulan purnama berikutnya aku hadir lagi, akan tetapi candi itu tidak menampakkan diri lagi. Agaknya candi itu hanya muncul pada purnama tertentu, bukan di semua purnama."

Ayahnya berbicara dengan bersungguh-sungguh, sementara dalam sekian tahun ini anaknya melihat setiap bulan purnama datang, ayahnya selalu menyempatkan mengintip tempat itu, dengan demikian apa yang diceritakan ayahnya itu bukan hal sepele. Hanya angan-angan ayahnya? Atau nyata?
"Sebuah candi, ayah?"

"Ya!" jawab sang ayah. "Tepatnya kalau pada siang hari di gerumbulan bambu itu. Aku telah menelitinya sepanjang hari, tetapi tak ada yang luar biasa, hanya sebuah bukit sebagaimana bukit yang lain."
Sang anak berpikir keras, yang ia dapati sesuatu yang sulit dipahami.
"Candi yang tidak tampak?" tanya sang anak. Pertanyaan itu merupakan pengulangan dari pertanyaan yang pernah ia ajukan.
Sang ayah menggeleng.

"Menurutku ia candi murca," gumam ayahnya. "Candi itu benar-benar ada namun murca. Candi itu disembunyikan di balik mantra-mantra yang oleh karenanya tidak ada yang bisa melihatnya."
Sang anak penasaran.

"Akhirnya ayah menyimpulkan seperti itu?" tanya anaknya. "Menurut ayah, kenapa candi itu harus dihilangkan dari pandang mata?"

Sang ayah diam cukup lama, untuk mencari jawaban yang paling masuk akal. "Kurasa karena ada pihak-pihak tertentu yang entah kenapa berniat menghancurkan candi itu. Oleh karena itu muncul pihak lain yang berusaha melindunginya dengan cara melenyapkan dari pandangan mata."
Sejalan dengan waktu yang bergerak, lelaki tua itu semakin tua dan semakin tua. Pun sebagaimana kodratnya, manusia tidak mungkin mengimbangi gerak sang waktu. Umur itu ada batasnya mengantarkan lelaki tua itu sampai pada tarikan napas terakhir. Ia mati dengan segumpal rasa penasaran karena tak pernah memperoleh jawaban dari rasa penasarannya.

Namun rasa penasaran itu ada pewarisnya, diwariskan, diwariskan dan diwariskan lagi. Selanjutnya tentang candi murca itu, susah dibedakan, apakah benar-benar nyata atau hanya dongeng semata.
selain arca emas ada beberapa mustika yang saya temukan di altar pamujan,selain itu saya juga mendapatkan benda pusaka lainnya yakni sebongkah batu warna putih biru hijau merah unggu dan kuning sungguh indah sekali penampakan mustika itu, Kini benda benda pusaka tersebut saya simpan di ruang perbendaharaan pusaka lantai dua paseban agung,sebelum mendapatkan benda-benda pusaka itu,saya dalam semedi seperti bermimpi didatangi oleh seorang resi dan mengatakan mengatakan bahwa di belakang bukit di daerah gunung lereng merapi di sebelah timur terdapat sebuah candi yang kini telah murcha atau keberadaan nya lenyap tidak tampak oleh mata semua itu terlindungi oleh mantra,entah mengapa. Candi yang cukup besar dalam mata batin saya itu harus di lenyapkan paandangan nya oleh manusia,akan tetapi ada hal yang sangat luar biasa waktu itu malam bulan purnama saya sempatkan untuk bersemedi di salah satu Bukit di candi sari tepat nya di sebuah pohon beringin raksasa dalam pandangan mata saya perlahan kabut mulai tersibak sinar bulan kemudian bukit di hadapan saya masih satu lokasi puncak candi sari,perlahan lahan tanah tempat aku bersila berubah menjadi batu batu terus dan terus kebawah persis seperti bentuk candi borobudur mungkin lebih besar lagi, bahkan saya sampai menuruni tanga demi tangga dan sampai lah saya pada sebuah altar datar yang di dalam nya banyak benda benda berharga berwujud emas,pedang tombak keris juga archa emas mungil baik yang besar maupun mungil,kalo di jaman sekarang benda benda itu masuk benda purba kala yang keberadaan harus di jaga kelestariannya Namun,kenyataan lain bahwa Candi besar itu tersebut masih tersembunyi dari sisi gaib dan terhalang kabut mistis adanya sebuah kekuatan mantra,dalam petunjuk kakek saya untuk dapat mengambil dan memiliki benda benda pusaka itu saya di haruskan memasuki candi gaib itu tepat saat bulan purnama muncul di sisi timur,kabut gaib dan kekuatan mantra itu akan pudar dan akan menampakan keindahan candi yang sebenarnya,dan memasuki candi murcha itu,saya diharuskan berpusa mutih 41 hari penuh tanpa putus ,jika putus maka akan di ulangi dari awal lagi,bukan perkara mudah. Melewati syarat itu, lamanya ditambah dengan berpusa pati geni 3 hari itulah penebusan laku terberat yg aku jalani,Setelah itu saya juga di haruskan bertapa kungkum di air selama 7 Hari,setelah semuanya selesai saya di beri pusaka yang bentuknya sangat indah sebagai khodam pendamping dalam berpetualang menuju candi murcha,setelah waktu yang di tentukan tiba saya pergi ketempat dimana lokasi candi murcha itu berada,jika siang candi itu hanya nampak sebuah bukit di tengah ladang petani di bawah rerimbunan semak belukar di puncak nya berdiri gagah pohon beringin raksasa,dan di dekat nya ada reruntuhan bekas candi,mungkin ini adalah puncak dari bangunan suci itu,setelah tiba di lokasi langsung melakukan ritual mistis pada malam hari tepat nya menjelang bulan purnama muncul,saya pun melepas pakai saya dan telanjang dada bersemedi di altar batu candi yang masih nampak utuh,entah berapa lama saya semedi“Begitu hari menjelang tengah malam, terdengar suara wanita menghampiri tubuh nya yang ayu nampak indah terkena sorot bulan,dadanya yang penuh merangsang menyembul kelihatan menambah gairah laki laki,dalam remang tubuh wanita cantik itu nampak di selimuti sinar keemasan,mahkota nya indah menyerupai putri putri raja,dan terlihat sangat angun namun ada cahaya memancar dari tubuh yang cantik itu kira kira wanita itu umur 25 tahun”berambut lurus panjang,ia pun mengenal kan diri sebagai putri swasti prabasiwi,ia merupakan satu satu nya perawan suci yang menjaga gaib di candi murcha itu,kata kakek saat saya bertemu wanita suci itu sebaik nya apapun permintaan nya harap di turuti,Karena memang ada hubungan batin yang kuat di masa lampau,setelah berbicara banyak saya baru tau,kalo di masa lampau saya memang ada hubungan batin dengan wanita tersebut akan tetapi karena kepentingan yang sangat mendesak,ia di korbankan sebagai penjaga candi,darah perawan itu harus di tumpahkan saat ritual dan saat itu akulah swami nya....setelah acara ritual pernikahan di altar itu saat bulan purnama saya bercinta dengan putri itu,tapi aneh nya saya tdk kuat menembus dinding gaib keperawanannya hampir saya kewalahan bagai mana tidak baru sebentar saja saya sudah tak berdaya,terus di ulang sampai beberapa kali,aku heran kenapa gak bisa juga,ternyata hanya masalah waktu saja,tepat tengah malam tembuslah pertahan gadis cantik yang menjadi istriku itu,darah mengalir merah bercahaya redup terus saja mengalir sinarnya sampai menyelubungi banguan suci,lalu candi itu murca menghilang karena sebuah mantra,begitu juga apa yang aku lakukan,bercumbu degan wanita itu,sampai berapa kali aku lupa yang jelas setelah bercinta aku di ajak memasuki ruangan kusus di dalam ruangan itu bannyak naskah naskah kuno dari lempengan emas berukir huruf palawa,saya tdk bisa membacanya,kemudian aku melihat ada banyak Arca emas disana,setelah puas melihat lihat saya di suruh mengambil beberapa pusaka batu mustika dan lempengan emas bertuliskan mantra,setelah itu sekali lagi putri cantik itu melepaskan bajunya ia mengajaku bercinta lagi,setelah selesai dia berkata hati hati kanda sudah saat nya kanda kembali.....kemudian saya sadar dalam semedi tapi ada yang aneh terasa basah celana dalamku dan hangat aku penasaran aku masukan tanganku dan aku tersenyum geli,dari bekas aku bersemedi keluar sinar ke emasan menyembul ke luar dari dalam bumi berwujud pusaka tombak pedang keris batu batu mustika dan archa emas itu sendiri kemudian aku masukan ke dalam tas gunung,dan saat aku pulang aku sempatkan membawa gamelan kecil yang terbuat dari emas ini aku main ambil saja,karena juga tergeletak di situ,setelah itu aku pulang ke rumah dengan hati bahagia,aku sama sekali tdk lelah akan tetapi pantat ku njarem semua sakit ....gak tau apa sebab nya mungkin kebanyakan bergaya,dengan putri cantik yang mengaku istriku di masa lalu,
 Setelah di rumah aku berbaring dalam mimpi aku di temui sosok wanita cantik ayu prabasiwi,ia bilang terimakasih telah mengobati rasa rindunya selama ratusan tahun,dan saya di harapkan menyimpan benda tersebut baik-baik. Apalagi, sesuai wangsit yang diterima dari ayu prabasiwi langsung,bahwa lempengan emas berisi mantra juga ketiga archa emas tersebut merupakan kunci pembuka harta karun yang konon masih tersimpan di tiga lokasi di sisi pojok ke 4 pe juru candi
Dan di ceritakan tentang kelebihan masing masing pusaka juga batu batu mustika,dan siapapun mereka yang memegang benda pusaka ini diyakini bakal menjadi orang pinilih yang disegani banyak orang juga di limpahi rizki yang banyak,begitulah kisah petuwalangan prameswara dalam berburu batu mustika dan archa emas di candi murcha,saat ini masih tersimpan rapi pusaka beserta archa emas itu,

Akan tetapi gamelan kecil itu pagi nya berubah menjadi sebuah batu candi berbentuk gong masih ada jika teman teman ingin melihat nya,dan archa itu tetep archa emas tdk ikutan jadi batu

Bila engkau mencintaiku hanya karna nafsumu




Setelah rasaku mendarah menyatu mengalir dalam denyut nadimu,
 kini kau mencampakan aku dari hatimu.
 kau abaikan rasa yang kian bergelora menggebu di hatiku.
Bila engkau mencintaiku hanya karna nafsumu,
 karna ibamu,
 mengapa kau berikan harapan kepadaku.
 mengapa kau kau tanamkan kerinduan yang menyemai
 hingga merimbun di taman hatiku.
Bila aku hanya sesaat bagimu,
 biarkan aku berlalu ,
 melupakan semua tentangmu.
 menjauh dari hidupmu
 dan mengubur semua kenangan bersamamu.
Meski ku tak mampu,menahan pilunya hati,
 sebelum ku lebih tersakiti karnamu.
 Jika tak mampu ku melupakanmu,
 itu karna ku terlanjur mencintaimu.....

LEGENDA KANJENG RATU KIDUL




LEGENDA KANJENG RATU KIDUL

Ratu Laut Selatan adalah tokoh legenda yang sangat populer di kalangan masyarakat penghuni Pulau Jawa dan Bali. Kepercayaan akan adanya penguasai lautan di selatan Jawa (Samudera Hindia) dikenal terutama oleh suku Sunda dan suku Jawa. Orang Bali juga meyakini adanya kekuatan yang menguasai pantai selatan ini.

Kedudukan mitos itu sangat menonjol, karena tanpa mengenal mitos Kangjeng Ratu Kidul, orang tidak akan dapat mengerti makna dari tarian sakral Bedhaya Ketawang, yang sejak Paku Buwana X naik tahta, setiap setahun sekali tarian itu dipergelarkan pada acara ulang tahun penobatan Raja. Tanpa mengenal mitos itu makna Panggung Sangga Buwana akan sulit dipahami, demikian pula mengenai mitos yang dulu dikenal rakyat sebagai lampor.

'Gung pra peri perayangan ejim
 sumiwi Sang Sinom
 Prabu Rara yekti gedhe dhewe.
 (kutipan dari "Babad Nitik")
terjemahkan:
 segenap makhluk halus jin
 bersembah pada Sang Ratu
 yang besar tak bertara

Terdapat berbagai macam versi mitos Kangjeng Ratu Kidul antara lain
 Legenda

Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan legenda ini dikenal. Namun demikian, legenda mengenai penguasa mistik pantai selatan mencapai tingkat tertinggi pada keyakinan yang dikenal di kalangan penguasa kraton dinasti Mataram (Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta) bahwa penguasa pantai selatan, Kanjeng Ratu Kidul, merupakan "istri spiritual" bagi raja-raja di kedua kraton tersebut.

Pada kala-kala tertentu, kraton memberikan persembahan di Pantai Parangkusuma, Bantul, dan/atau di Pantai Paranggupita, Wonogiri, kepada sang ratu. Panggung Sanggabuwana di komplek kraton Surakarta dipercaya sebagai tempat bercengkerama sang Sunan dengan Kanjeng Ratu. Konon, Sang Ratu tampil sebagai perempuan muda dan cantik pada saat bulan muda hingga purnama, namun berangsur-angsur menua dan buruk pada saat bulan menuju bulan mati.

Dalam keyakinan orang Jawa, Kanjeng Ratu Kidul memiliki pembantu setia bernama Nyai/Nyi Rara Kidul (kadang-kadang ada yang menyebut Nyi Lara Kidul). Nyi Rara Kidul menyukai warna hijau dan dipercaya suka mengambil orang-orang yang mengenakan pakaian hijau yang berada di pantai wilayahnya untuk dijadikan pelayan atau pasukannya.

Karena itu pengunjung pantai wisata di selatan Pulau Jawa, baik di Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, pantai-pantai di selatan Yogyakarta, hingga Semenanjung Purwa di ujung timur, selalu diingatkan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau botol.

Kalangan masyarakat Sunda menganggap bahwa Ratu Laut Selatan, dikenal sebagai Ratu Kidul, merupakan titisan dari seorang putri Pajajaran yang bunuh diri di laut selatan karena diusir oleh keluarganya. Alasan pengusiran adalah karena ia menderita penyakit yang membuat anggota keluarga lainnya malu.

Berdasarkan cerita pujangga Yosodipuro.

Di kerajaan Kediri, terdapat seorang putra raja Jenggala yang bernama Raden Panji Sekar Taji yang pergi meninggalkan kerajaannya untuk mencari daerah kekuasaan baru. Pada masa pencariannya sampailah ia di hutan Sigaluh yang didalamnya terdapat pohon beringin berdaun putih dan bersulur panjang yang bernama waringin putih.

Pohon itu ternyata merupakan pusat kerajaan para lelembut (mahluk halus) dengan Sang Prabu Banjaran Seta sebagai rajanya.

Berdasarkan keyakinannya akan daerah itu, Raden Panji Sekar Taji melakukan pembabatan hutan sehingga pohon waringin putih tersebut ikut terbabat. Dengan terbabatnya pohon itu si Raja lelembut yaitu Prabu Banjaran Seta merasa senang dan dapat menyempurnakan hidupnya dengan langsung musnah ke alam sebenarnya.

Kemusnahannya berwujud suatu cahaya yang kemudian langsung masuk ke tubuh Raden Panji Sekar Taji sehingga menjadikan dirinya bertambah sakti.
Alkisah, Retnaning Dyah Angin-Angin adalah saudara perempuan Prabu Banjaran Seta yang kemudian menikah dengan Raden Panji Sekar Taji yang selanjutnya dinobatkan sebagai Raja.
Dari hasil perkawinannya, pada hari Selasa Kliwon lahirlah putri yang bernama Ratu Hayu. Pada saat kelahirannya putri ini menurut cerita, dihadiri oleh para bidadari dan semua mahluk halus. Putri tersebut diberi nama oleh eyangnya (Eyang Sindhula), Ratu Pegedong dengan harapan nantinya akan menjadi wanita tercantik dijagat raya.

Setelah dewasa ia benar-benar menjadi wanita yang cantik tanpa cacat atau sempurna dan wajahnya mirip dengan wajah ibunya bagaikan pinang dibelah dua. Pada suatu hari Ratu Hayu atau Ratu Pagedongan dengan menangis memohon kepada eyangnya agar kecantikan yang dimilikinya tetap abadi.

Dengan kesaktian eyang Sindhula, akhirnya permohonan Ratu Pagedongan wanita yang cantik, tidak pernah tua atau keriput dan tidak pernah mati sampai hari kiamat dikabulkan, dengan syarat ia akan berubah sifatnya menjadi mahluk halus yang sakti mandra guna (tidak ada yang dapat mengalahkannya).

Setelah berubah wujudnya menjadi mahluk halus, oleh sang ayah Putri Pagedongan diberi kekuasaan dan tanggung jawab untuk memerintah seluruh wilayah Laut Selatan serta menguasai seluruh mahluk halus di seluruh pulau Jawa.

Selama hidupnya Ratu Pagedongan tidak mempunyai pedamping tetapi ia diramalkan bahwa suatu saat ia akan bertemu dengan raja agung (hebat) yang memerintah di tanah Jawa. Sejak saat itu ia menjadi Ratu dari rakyat yang mahluk halus dan mempunyai berkuasa penuh di Laut Selatan.

Kekuasaan Ratu Kidul di Laut Selatan juga tertulis dalam serat Wedatama yang berbunyi:
Wikan wengkoning samodra,
Kederan wus den ideri,
Kinemat kamot hing driya,
Rinegan segegem dadi,
Dumadya angratoni,
Nenggih Kangjeng Ratu Kidul,
Ndedel nggayuh nggegana,
Umara marak maripih,
Sor prabawa lan wong agung Ngeksiganda.
terjemahkan:
Tahu akan batas samudra
 Semua telah dijelajahi
 Dipesona nya masuk hati
 Digenggam satu menjadi
 Jadilah ia merajai
 Syahdan Sang Ratu Kidul
 Terbang tinggi mengangkasa
 Lalu datang bersembah
 Kalah perbawa terhadap
 Junjungan Mataram
[setubuh alamai-senyawa Illahi]

Yang artinya : Mengetahui/mengerti betapa kekuasaan samodra, seluruhnya sudah dilalui/dihayati, dirasakan dan meresap dalam sanubari, ibarat digenggam menjadi satu genggaman, sehingga terkuasai. Tersebutlah Kangjeng Ratu Kidul, naik ke angkasa, datang menghadap dengan hormat, kalah wibawa dengan raja Mataram.
Dari cerita-cerita mitos tentang Kangjeng Ratu Kidul, jelaslah bahwa Kangjeng Ratu Kidul adalh penguasa lautan yang bertahta di Laut Selatan dengan kerajaan yang bernama Karaton Bale Sokodhomas.

Legenda Sunda

Di suatu masa, hiduplah seorang putri cantik bernama Kadita.

 Karena kecantikannya, ia pun dipanggil Dewi Srengenge yang berarti matahari yang indah. Dewi Srengenge adalah anak dari Raja Munding Wangi.

 Meskipun sang raja mempunyai seorang putri yang cantik, ia selalu bersedih karena sebenarnya ia selalu berharap mempunyai anak laki-laki. Raja pun kemudian menikah dengan Dewi Mutiara, dan mendapatkan putra dari perkimpoian tersebut. Maka, bahagialah sang raja.
Dewi Mutiara ingin agar kelak putranya itu menjadi raja, dan ia pun berusaha agar keinginannya itu terwujud. Kemudian Dewi Mutiara datang menghadap raja, dan meminta agar sang raja menyuruh putrinya pergi dari istana.

Sudah tentu raja menolak. “Sangat menggelikan. Saya tidak akan membiarkan siapapun yang ingin bertindak kasar pada putriku”, kata Raja Munding Wangi. Mendengar jawaban itu, Dewi Mutiara pun tersenyum dan berkata manis sampai raja tidak marah lagi kepadanya. Tapi walaupun demikian, dia tetap berniat mewujudkan keinginannya itu.

Pada pagi harinya, sebelum matahari terbit, Dewi Mutiara mengutus pembantunya untuk memanggil seorang dukun. Dia ingin sang dukun mengutuk Kadita, anak tirinya. “Aku ingin tubuhnya yang cantik penuh dengan kudis dan gatal-gatal. Bila engkau berhasil, maka aku akan memberikan suatu imbalan yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya.” Sang dukun menuruti perintah sang ratu.
Pada malam harinya, tubuh Kadita telah dipenuhi dengan kudis dan gatal-gatal. Ketika dia terbangun, dia menyadari tubuhnya berbau busuk dan dipenuhi dengan bisul. Puteri yang cantik itu pun menangis dan tak tahu harus berbuat apa.

Ketika Raja mendengar kabar itu, beliau menjadi sangat sedih dan mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan penyakit putrinya. Beliau sadar bahwa penyakit putrinya itu tidak wajar, seseorang pasti telah mengutuk atau mengguna-gunainya.

Masalah pun menjadi semakin rumit ketika Ratu Dewi Mutiara memaksanya untuk mengusir puterinya. “Puterimu akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri,” kata Dewi Mutiara. Karena Raja tidak menginginkan puterinya menjadi gunjingan di seluruh negeri, akhirnya beliau terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk mengirim putrinya ke luar dari negeri itu.
Puteri yang malang itu pun pergi sendirian, tanpa tahu kemana harus pergi. Dia hampir tidak dapat menangis lagi. Dia memang memiliki hati yang mulia. Dia tidak menyimpan dendam kepada ibu tirinya, malahan ia selalu meminta agar Tuhan mendampinginya dalam menanggung penderitaan..
Hampir tujuh hari dan tujuh malam dia berjalan sampai akhirnya tiba di Samudera Selatan. Dia memandang samudera itu. Airnya bersih dan jernih, tidak seperti samudera lainnya yang airnya biru atau hijau. Dia melompat ke dalam air dan berenang.

Tiba-tiba, ketika air Samudera Selatan itu menyentuh kulitnya, mukjizat terjadi. Bisulnya lenyap dan tak ada tanda-tanda bahwa dia pernah kudisan atau gatal-gatal. Malahan, dia menjadi lebih cantik daripada sebelumnya. Bukan hanya itu, kini dia memiliki kuasa untuk memerintah seisi Samudera Selatan. Kini ia menjadi seorang peri yang disebut Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Samudera Selatan yang hidup selamanya.

Mitos Pertemuan Kangjeng Ratu Kidul Dengan Penembahan Senopati

Sebelum Panambahan Senopati dinobatkan menjadi raja, beliau melakukan tapabrata di Dlepih dan tapa ngeli. Dalam laku tapabratanya, beliau selalu memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar dapat membimbing dan mengayomi rakyatnya sehingga terwujud masyarakat yang adil dan makmur.
Dalam cerita, pada waktu Panembahan Senopati melakukan tapa ngeli, sampai di tempuran atau tempat bertemunya aliran sungai Opak dan sungai Gajah Wong di dekat desa Plered dan sudah dekat dengan Parang Kusumo, Laut Selatan tiba-tiba terjadilah badai dilaut yang dasyat sehingga pohon-pohon dipesisir pantai tercabut beserta akarnya, ikan-ikan terlempar di darat dan menjadikan air laut menjadi panas seolah-olah mendidih.
Bencana alam ini menarik perhatian Kangjeng Ratu Kidul yang kemudian muncul dipermukaan laut mencari penyebab terjadinya bencana alam tersebut.
Dalam pencariannya, Kangjeng Ratu Kidul menemukan seorang satria sedang bertapa di tempuran sungai Opak dan sungai Gajah Wong, yang tidak lain adalah Sang Panembahan Senopati.
Pada waktu Kangjeng Ratu Kidul melihat ketampanan Senopati, kemudian jatuh cinta. Selanjutnya Kangjeng Ratu Kidul menanyakan apa yang menjadi keinginan Panembahan Senopati sehingga melakukan tapabrata yang sangat berat dan menimbulkan bencana alam di laut selatan, kemudian Panembahan menjelaskan keinginannya
Kangjeng Ratu Kidul memperkenalkan diri sebagai raja di Laut Selatan dengan segala kekuasaan dan kesaktiannya. Kangjeng Ratu Kidul menyanggupi untuk membantu Panembahan Senopati mencapai cita-cita yang diinginkan dengan syarat, bila terkabul keinginannya maka Panembahan Senopati beserta raja-raja keturunannya bersedia menjadi suami Kangjeng Ratu Kidul.
Panembahan Senopati menyanggupi persyaratan Kangjeng Ratu Kidul namun dengan ketentuan bahwa perkawinan antara Panembahan Senopati dan keturunannya tidak menghasilkan anak. Setelah terjadi kesepakatan itu maka alam kembali tenang dan ikan-ikan yang setengah mati hidup kembali.
Adanya perkawinan itu konon mengandung makna simbolis bersatunya air (laut) dengan bumi (daratan/tanah). Ratu Kidul dilambangkan dengan air sedangkan raja Mataram dilambangkan dengan bumi. Makna simbolisnya adalah dengan bersatunya air dan bumi maka akan membawa kesuburan bagi kehidupan kerajaan Mataram yang akan datang.
Menurut sejarah bahwa Panembahan Senopati sebagai raja Mataram yang beristrikan Kangjeng Ratu Kidul tersebut merupakan cikal bakal atau leluhur para raja Mataram ,termasuk Karaton Surakarta Hadiningrat.
Oleh karena itu maka raja-raja karaton Surakarta sesuai dengan janji Panembahan Senopati yaitu menjadi suami dari Kangjeng Ratu Kidul. Dalam perkembangannya, Raja Paku Buwana III selaku suami Kangjeng Ratu Kidul telah mendirikan Panggung Sangga Buawana sebagai tempat pertemuannya. Selanjutnya tradisi raja-raja Surakarta sebagai suami Kangjeng Ratu Kidul berlangsung terus sampai dengan Raja Paku Buwana X.
Alkisah Paku Buwana X yang merupakan suami Ratu Kidul sedang bermain asmara di Panggung Sangga Buwana. Pada saat mereka berdua menuruni tangga Panggung yang curam tiba-tiba Paku Buwana X terpeleset dan hampir jatuh dari tangga tetapi berhasil diselamatkan oleh Kangjeng Ratu Kidul.
Dalam kekagetannya itu Ratu Kidul berseru : “Anakku ngGer…………..” (Oh……….Anakku).
 Apa yang diucapkan oleh Kangjeng Ratu Kidul itu sebagai Sabda Pandito Ratu artinya sabda Raja harus ditaati.
Sejak saat itu hubungan kedudukan mereka berdua berubah bukanlah lagi sebagai suami istri , tetapi hubungannya sebagai ibu dan anak, begitu pula terhadap raja-raja keturunan Paku Buwana X selanjutnya.
PANGGUNG SANGGA BUWANA DAN MITOSNYA
Secara mistik kejawen, Panggung Sangga Buwana dipercaya sebagai tempat pertemuan raja-raja Surakarta dengan Kangjeng Ratu Kidul, oleh karena itu letak Panggugu Sangga Buwana tersebut persis segaris lurus dengan jalan keluar kota Solo yang menuju ke Wonogiri.
Konon, menurut kepercayaan, hal itu memang disengaja sebab datangnya Ratu Kidul dari arah Selatan.
Pada puncak bangunan Panggung Sangga Buwana yang berbentuk seperti topi bulat terdapat sebuah hiasan seekor naga yang dikendarai oleh manusia sambil memanah. Menurut Babad Surakarta, hal itu bukan sekedar hiasan semata tetapi juga dimaksudkan sebagai sengkalan milir.
Bila diterjemahkan dalam kata-kata sengkalan milir itu berbunyi Naga Muluk Tinitihan Janma, yang berarti tahun 1708 Jawa atau 1782 Masehi yang merupakan tahun berdirinya Panggung Sangga Buwana (Naga=8, Muluk=0, Tinitihan=7, dan Janma=1)
Arti lain dari sengkalan milir tersebut adalah: 8 diartikan dengan bentuknya yang segi delapan, 0 yang diartikan dengan tutup bagian atas bangunan yangberbentuk seperti topi, 7 adalah manusia yang mengendarai naga sambil memanah dan 1 diartikan sebagai tiang atau bentuk bangunannya yang seperti tiang.
Namun demikian, sebenarnya nama Panggung Sangga Buwana itu sendiri juga merupakan sebuah sengkalan milir yang merupakan kependekan dari kata Panggung Luhur Sinangga Buwana. Dari nama tersebut lahir dua sengkalan sekaligus yang bila diterjemahkan akan didapati dua jenis tahun yaitu tahun Jawa dan tahun Hijryah.
Untuk sengkalan tahun Hijryah, Panggung berarti gabungan dua kata, PA dan AGUNG. Pa adalah huruf Jawa dan Agung adalah besar berarti huruf Jawa Pa besar yaitu angka delapan. Sedangkan Sangga adalah gabungan kata SANG da GA yang merupakan singkatan dari Sang atau sembilan dan Ga adalah huruf Jawa atau angka Jawa yang nilainya satu. Serta kata Buwana yang artinya dunia, yang bermakna angka satu pula. Dengan demikian menunjukkan angka tahun 1198 Hijryah.
Kemudian untuk sengkalan tahun Jawa kata Panggung Luhur Sinangga Buwana. Panggung juga tediri dari PA dan AGUNG yang berarti huruf Jawa Pa besar sama dengan 8. Luhur mempunyai makna tanpa batas yang berarti angka 0. Sinangga bermakna angka 7 dan Buwana bermakna angka 1. Shingga bila digabungkan mempunyai arti yang sama yaitu tahun 1708 Jawa.
Kedua tahun tersebut, baik tahun Jawa dan Hijryah bila dimaksukkan atau dikonversikan ke tahun Masehi sama-sama menunjukkan angka 1782, saat pembangunan panggung tersebut.
Pada Panggung Sangga Buwana masih didapati sebuah sengkalan milir yang pada jaman penjajahan Belanda dirahasiakan adanya. Sebab diketahui sengkalan terakhir ini berupa sebuah ramalan tentang tahun kemerdekaan Indonesia, sehingga jelas akan menimbulkan bahaya apabila diketahui oleh Belanda. Selain itu yang namanya ramalan memang tidak boleh secara gegabah diumumkan, mengingat ketakaburan manusia yang dapat ditaksirkan akan mendahului takdir Tuhan.
Sengkalan rahasia yang dimaksud adalah terletak pada puncak atas panggung yang telah disinggung yaitu Naga Muluk Tinitihan Janma. Bentuk dari hiasan tersebut adalah manusia yang naik ular naga tengah beraksi hendak melepaskan anak panah dari busurnya, sedangkan naganya sendiri digambarkan memakai mahkota. Hal ini merupakan
Sabda terselubung dari Sunan PB III yang kemudian ketika disuruh mengartikan kepada seorang punjangga karaton Surakarta yang bernama Kyai Yosodipuro, juga cocok yaitu ramalan tahun kemerdekaan bangsa Indonesia adalah tahun 1945.
Naga atau ular diartikan melambangkan rakyat jelata dan mahkotanya berarti kekuasaan. Dengan demikian keseluruhan sosok naga tersebut menggambarkan adanya kekuasaan ditangan rakyat jelata. Dan gambarkan manusia yang mengendarainya dengan siap melepaskan anak panah diartikan sebagai sasaran, kapan tepatnya kekuasaan berada ditangan rakyat.
Sebenarnya sosok manusia mengendarai naga tersebut dipasang juga untuk mengetahui arah mata angin dan tiang yang berada dipuncaknya dan digunakan untuk penangkal petir.
Hal tersebut oleh Kyai Yosodipuro dibaca sebagai sengkalan juga yaitu keblat Rinaras Tri Buwana. Keblat = 4, Rinaras = 6, Tri = 3 dan Buwana = 1 atau tahun 1364 Hijryah, bila dimasukan atau dikonversikan ke tahun Masehi akan menjadi 1945 yang merupakan tahun kemerdekaan bangsa Indonesia.
Sayangnya bangunan Sangga Buwana beserta hiasan asli dipuncaknya itu pernah terbakar dilalap api tahun 1954, tetapi hingga sekarang kepercayaan masyarakat dan legenda akan bangunan tersebut tidak pernah punah sehingga mereka tetap menghormati dan menghargainya dengan cara selalu melakukan upacara sesaji atau yang lazim disebut caos dahar pada setiap hari Selasa Kliwon atau Anggoro Kasih, setiap malam Jumat dan saat menjelang upacara-upacara kebesaran karaton.
Bangunan Panggung Sangga Buwana apabila dilihat sebagai sumbu dari bangunan karaton secara keseluruhan yang menghadap ke arah utara, maka semua Bangunan yang berada di sebelah kiri Panggung Sangga Buwana mempunyai hubungan vertikal dan yang sebelah kanan mempunyai hubungan horisontal.
Hubungan vertikal tersebut yaitu hubungan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai kegiatan spiritual misalnya : bangunan Jonggring Selaka, Sanggar Palanggatan, Sanggar Segan, Mesjid Bandengan, Mesjid Pudyasana, Mesjid Suranatan, Mesjid Agung, Gereja Protestan Gladag dan Gereja Katolik Purbayan. Sedangkan hubungan horizontal yaitu kegiatan duniawi manusia misalnya Pasar Gading, Pasar Kliwon, Pasar Gedhe, dan sebelah timur lagi terdapat sarana transportasi Begawan Solo.
Panggung Sangga Buwana juga mempunyai arti sebagai penyangga bumi memiliki ketinggian kira-kira 30 meter sampai puncak teratas. Didalam lingkungan masyarakat Solo terdapat sebuah kepercayaan bahwa bangunan-bangunan yang berdiri di kota Solo tidak boleh melebihi dari Panggung Sangga Buwana karena mereka sangat menghormati rajanya dan mempercayai akan kegiatan yang terjadi di puncak bangunan tersebut sehingga apabila ada bangunan yang melanggarnya maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
BENTUK PANGGUNG SANGGA BUWANA
Bentuk fisik dari Panggung Sangga Buwana adalah segi delapan atau hasta walu dalam istilah Jawa. Bentuk yang segi delapan itu diartikan sebagai hasta brata yang menurut filosifi orang Jawa adalah sifat kepepimpinan, jadi diharapkan setiap pemimpin mempunyai sifat yang demikian.
Filsafat Jawa selalu berorientasi pada alam karana dengan alam mereka dapat menikmati hidup dan merasakan komunikasi batin manusia dengan Sang Pencipta. Orang Jawa juga mempercayai bahwa apabila bangunan yang tidak menghiraukan alam lingkungan maka bangunan tersebut akan jauh dari situasi manusiawi.
Ajaran hasta brata atau delapan laku yang merupakan ajaran kepemimpinan bagi setiap manusia. Dari ajaran tersebut diharapkan setiap pemimpin mempunyai sifat-sifat seperti watak kedelapan unsur alam yaitu:
1. Matahari yang diartikan sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi sumber hidup orang lain.
2. Bulan mengartikan penerangan dalam kegelapan.
3. Bintang sebagai petunjuk arah bagi yang tersesat
4. Bumi yang maksudnya seorang pemimpin yang baik harus kuat menerima beban hidup yang diterimanya.
5. Mendhung diharapkan sebagai pemimpin tidak mempunyai sifat yang tidak pilih kasih.
6. Api yang berarti mematangkan yang mentah
7. Samodra/Air dimaksudkan bahwa pemimpin harus dapat memahami segala kebaikan dan keburukan
8. Angin yang apabila berada dimanapun juga harus dapat membawa kesejukkan.
Seorang pemimpin yang dihormati oleh rakyatnya karena rakyat mengharapkan dengan hadirnya pemimpin yang mempunyai sifat demikian maka mereka pasti akan hidup rukun, tentram dan damai sejahtera.
Dari bentuk fisik bangunan Panggung Sangga Buwana juga melambangkan sebagai simbol lingga yang yang berdampingan dengan yoni yaitu Kori Srimanganti.
Dalam kepercayaan agama hindu, lingga dan yoni melambangkan Dewa Shiwa atau Dewa Kesuburan. Simbol lingga dan yoni juga terukir atau terekam dalam bentuk ornamen di Kori Srimanganti yang berarti bahwa sebagai perantara kelahiran manusia yang juga mengingatkan hidup dalam alam paberayan senantiasa bersikap keatas dan kebawah serta ke kanan dan ke kiri.
Hal ini semua mengandung arti bahwa manusia harus selalu ingat adanya Yang Menitahkan dan sekaligus mengakui bahwa manusia hanya sebagai yang dititahkan. Sedangkan ke kanan dan ke kiri dapat diartikan manusia selalu hidup bermasyarakat.
Panggung Sangga Buwana yang melambangkan lingga diartikan juga sebagai suatu kekuatan yang dominan disamping menimbulkan lingga-yoni yang juga merupakan lapisan inti atau utama dari urut-urutan bangunan Gapura Gladag di Utara hingga Gapura Gading di Selatan.
Lingga dan yoni merupakan kesucian terakhir dalam hidup manusia, hal ini kemudian menimbulkan sangkang paraning dumadi yaitu dengan lingga dan yoni terjadilah manusia. Jadi dengan kata lain kesucian dalam hubungannya dengan filsafat bentuk secara simbolik dapat melambangkan hidup.
Panggung yang dilambangkan sebagai lingga dan Srimanganti sebagai yoni, juga merupakan suatu pasemon atau kiasan goda yang terbesar. Maksudnya, lingga adalah penggoda yoni, dan sebaliknya yoni merupakan penggoda lingga. Seterusnya, panggung dan kori itu juga merupakan lambang yang bisa diartikan demikian: seorang lelaki dalam menghadapi sakaratul maut, yaitu ketika ia hampir berangkat menuju ke hadirat Tuhan, ia akan sangat tergoda oleh wanita atau sebaliknya.
Begitu pula sebaliknya wanita, ketika dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa ia pun sangat tergoda atau sangat teringat akan pria atau kekasihnya. Begitulah makna yang terkandung atau perlambang yang terkandung di dalam Panggug Sangga Buwana bersama Kori Srimanganti yang selalu berdekatan.
FUNGSI PANGGUNG SANGGA BUWANA
Versi lain mengatakan bahwa Panggung Sangga Buwana ditilik dari segi historisnya, pendirian bangunan tersebut disengaja untuk mengintai kegiatan di Benteng Vastenburg milik Belanda yang berada disebelah timur laut karaton. Memang tampaknya, walaupun karaton Surakarta tuduk pada pemerintahan Belanda, keduanya tetap saling mengintai.
Ibarat minyak dan air yang selalu terpisah jelas kendati dalam satu wadah. Belanda mendirikan Benteng Vastenburg untuk mengamati kegiatan karaton, sedangkan PB III yang juga tidak percaya pada Belanda, balas mendirikan Panggung Sangga Buwana untuk mengintai kegiatan beteng.
Namun tak-tik PB III sempat diketahui oleh Belanda. Setidaknya Belanda curiga terhadap panggung yang didirikan itu. Dan ketika di tegur, PB III berdalih bahwa panggung tersebut didirikan untuk upacara dengan Kangjeng Ratu Kidul semata tanpa tendensi politik sedikitpun.
Lantai teratas merupakan inti dari bangunan ini, yang biasa disebut tutup saji. Fungsi atau kegunaan dari ruang ini bila dilihat secara strategis dan filosofis atau spiritual adalah:
1. Secara strategis, dapat digunakan untuk melihat Solo dan sekitarnya. Untuk dapat melihat kota Solo dari lantai atas panggung dan tidak sembarangan orang yang dapat menaiki, ada petugas yang memang bertugas untuk melihat dengan menggunakan teropong atau kadang-kadang raja Surakarta sendiri yang melakukan pengintaian. Pada jaman dulu raja sering naik keatas untuk melihat bagaimana keadaan kota, rakyat dan musuh.
2. Segi filosofi dan spiritualnya, Panggung Sanggga Buwana merupakan salah satu tempat yang mempunyai hubungan antara Kengjeng Ratu Kencono Sari dengan raja Jawa setempat.
Hal yang memperkuat keyakinan bahwa raja-raja Jawa mempunyai hubungan dengan Kangjeng Ratu Kidul atau Kangjeng Ratu Kencono Sari yang dipercaya sebagai penguasa laut dalam hal ini di Laut Selatan dan raja sebagai penguasa daratan, jadi komunikasi didalam tingkatan spiritual antara raja sebagai penguasa didaratan dan Kangjeng Ratu Kencono Sari sebagai penguasa lautan dikaitkan dengan letak geografis Nusantara sebagai negara maritim.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ruang tutup saji ini digunakan sebagai:
- tempat meditasi bagi raja, karena letaknya yang tinggi dan ruang ini memberikan suasana hening dan tentram
- tempat meraga sukma bagi raja, untuk mengadakan pertemuan dengan Kangjeng Ratu Kidul.
- Tempat untuk mengawasi keadaan atau pemandangan sekeliling karaton.
Pada lantai teratas digunakan untuk bersemedi raja dan pertemuan dengan Kangjeng Ratu Kidul terdapt dua kursi yang diperuntukkan bagi raja (kursi sebelah kiri) dan Ratu Kidul (kursi sebelah kanan) yang menghadap ke arah selatan.
Arah orientasi dari bangunan ini adalah ke selatan; pintu masuk dari arah selatan dengan tujuan untuk menghormati Kangjeng Ratu Kidul sebagai penguasa Laut Selatan. Diantara dua buah kursi terdapat sebuah meja yang digunakan untuk meletakkan panggageman Kangjeng Ratu Kidul didalam sebuah kotak. Pangageman tersebut diganti setiap tahun menjelang acara Jumenengan raja.
Menurut cerita, pada saat mengadakan pertemuan dengan raja, Kangjeng Ratu Kidul mengenakan pakaiannya dan seketika itu juga beliau berwujud seperti manusia. Setelah pertemuan selesai, Kangjeng Ratu Kidul kembali ke alamnya dengan sebelumnya mengembalikan ageman yang dikenakannya ke dalam kotak.
Didalam ruang tutup saji yang berdiameter kira-kira 6 meter, pada bagian tepat ditengah ruangan terdapat kolom kayu yang secara simbolis menunjukkan bahwa segala kegiatan yang dilakukan di tutup saji mempunyai hubungan dengan Tuhan. Kayu yang digunakan adalah kayu jati yang berasal dari hutan donoloyo yang dianggap angker bagi orang jawa. http://www.jawapalace.org
 Lungsung Jagat dan Jayekatong
BUKTI CINTA RATU KIDUL KE SANG SENAPATI
Ini cerita lain dari Babad Demak. Berbagai ragam kesaktian melingkupi kehidupan para Raja di Pulau Jawa. Sebutir telor yang dinamai Langsung Jagat dan minyak Jayekatong disebut-sebut punya khasiat luar biasa.
Konon, telur Lungsung Jagat dan minyak Jayekatong dahulu dimiliki oleh Panembahan Senopati yang merupakan pemberian dari Kanjeng Ratu Kidul sebagai bukti tanda cintanya kepada sang Senopati.
Kedua pusaka ini bukanlah pusaka sembarangan, karena memiliki khasiat menjadikan tubuh menjadi sangat kuat dan memiliki umur yang panjang.
Alkisah, setelah menerima pemberian ini, sang Senopati bertemu dengan Sunan Kadilangu, gurunya. Sunan Kadilangu bertanya kepada sang Senopati bahwa ia diberi apa oleh Ratu Kidul.
Sang Senopati menunjukkan benda-benda yang diberikan oleh Ratu Kidul, yaitu telur Lungsung Jagat dan minyak Jayengkatong. Senopati kemudian memberikan benda itu kepada Sunan Kadilangu. Dalam kesempatan itu Sunan Kadilangu ingin singgah ke Mataram. Mereka ingin membuktikan khasiat keduanya.
Sang Senopati mempunyai juru taman yang kesukaannya meminum candu sehingga menderita sakit pernafasan. la sering berdoa kepada Yang Mahakuasa agar dianugerahi kekuatan dan umur panjang. Sang Senopati memberikan telur Lungsung Jagat kepada juru taman. la memberitahukan juru taman bahwa sesudah memakan telur itu penyakitnya akan sembuh dan akan memiliki umur panjang.
Sesudah juru taman memakannya, badannya berputar sangat cepat dan tidak berapa lama terdengar bunyi menggelegar, dan bersamaan dengan itu ada pohon yang tumbang. Tiba-tiba juru taman berubah menjadi raksasa yang bertaring dan berambut tebal.
Benarlah ternyata khasiat telur Lungsung Jagat menjadikan orang yang memakannya menjadi raksasa yang kuat, sehat, dan berumur panjang.
Sunan Kadilangu dan sang Senopati ingin membuktikan khasiat minyak Jayengkatong. Sang Senopati memanggil dua orang abdinya, bernama Nini Panggung dan Ki Kosa.
Begitu ditetesi minyak itu, keduanya menjadi tidak tampak sebab sudah berubah menjadi siluman. Keduanya disuruh oleh Sunan Kadilangu agar mengasuh sang Senopati. Kemudian Nini Panggung dan Ki Kosa disuruh tinggal di pohon beringin tua, sedangkan juru taman disuruh tinggal di Gunung Merapi.
Konon karena kesaktian telur Lungsung Jagat dan minyak Jayekatong ini, sampai sekarang ketiga abdi sang Senopati ini tetap dalam wujudnya. Sang Juru Taman menjadi makhluk gaib yang menjaga kawasan Gunung Merapi. Sedangkan Nini Panggung dan Ki Kosa, menurut cerita masih dapat ditemui oleh orang-orang tertentu yang melakukan tirakat dan semedi di Kotagede Jogjakarta.
Apresiasi dan legenda terkait
Berbagai macam apresiasi dilakukan orang untuk menghormati tokoh legendaris ini.
Sedekah laut
Masyarakat nelayan pantai selatan Jawa setiap tahun melakukan sedekah laut sebagai persembahan kepada sang ratu agar menjaga keselamatan para nelayan dan membantu perbaikan penghasilan. Upacara ini dilakukan nelayan di pantai Pelabuhan Ratu, Ujung Genteng, Pangandaran, Cilacap, Sakawayana dan sebagainya.
Tari Bedaya Ketawang
 Naskah tertua yang menyebut-nyebut tentang tokoh mistik ini adalah Babad Tanah Jawi[1]. Panembahan Senapati adalah orang pertama yang disebut sebagai raja yang menyunting Sang Ratu Kidul. Dari kepercayaan ini diciptakan Tari Bedaya Ketawang dari kraton Kasunanan Surakarta (pada masa Sunan Pakubuwana I), yang digelar setiap tahun, yang dipercaya sebagai persembahan kepada Kanjeng Ratu Kidul. Sunan duduk di samping kursi kosong yang disediakan bagi Sang Ratu Kidul. Pengamat sejarah kebanyakan beranggapan, keyakinan akan Kanjeng Ratu Kidul memang dibuat untuk melegitimasi kekuasaan dinasti Mataram.
Larangan berpakaian hijau
Peringatan selalu diberikan kepada orang yang berkunjung ke pantai selatan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau. Mereka dapat menjadi sasaran Nyai Rara Kidul untuk dijadikan tentara atau pelayannya.
Ruang khusus di hotel
Pemilik hotel yang berada di pantai selatan Jawa dan Bali menyediakan ruang khusus bagi Sang Ratu. Yang terkenal adalah Kamar 327 dan 2401 di Hotel Grand Bali Beach. Kamar 327 adalah satu-satunya kamar yang tidak terbakar pada peristiwa kebakaran besar Januari 1993. Setelah pemugaran, Kamar 327 dan 2401 selalu dirawat, diberi hiasan ruangan dengan warna hijau, diberi suguhan (sesaji) setiap hari, namun tidak untuk dihuni dan khusus dipersembahkan bagi Ratu Kidul.
Hal yang sama juga dilakukan di Hotel Samudra Beach di Pelabuhan Ratu. Kamar 308 direservasi khusus bagi Ratu Kidul. Di dalam ruangan ini terpajang beberapa lukisan Kanjeng Ratu Kidul karya pelukis Basoeki Abdullah.
 Hotel Queen of The South di dekat Parangtritis mereservasi Kamar 33 bagi Sang Kanjeng Ratu.
PELURUSAN PEMAHAMAN
Pemahaman terkait penguasa laut selatan harus diluruskan. Karena antara "Roro kidul" dengan "Ratu kidul" sangatlah berbeda. Namun sudah menjadi pemahaman umum bahwa sosok tersebut adalah sama. Jika menilik dari mitologi jawa, alam kehidupan itu terbagi menjadi beberapa fase. fase pertama adalah alam Kadewan, ke-dua adalah alam Nabi, ke-3 adalah alam Wali, ke-empat alam Menungsa (Manusia) dan yang akan datang adalah alam Adil.
Pada mitologi jawa, Ratu Kidul merupakan ciptaan dari Dewa Kaping telu yang kemudian mengisi alam kehidupan sebagai Dewi Padi (Dewi Sri), Bambu dll. Sedangkan Roro Kidul merupakan Putri dari Prabu Siliwangi yang terusir oleh ayahandanya sendiri karena ulah dari saudaranya sendiri yang kemudian menjelma menjadi sosok penguasa di laut selatan setelah menceburkan diri di laut selatan.
Dan cerita terkait antara "Ratu Kidul" dengan "Roro Kidul" bisa dikatakan beda fase tahapan kehidupan menurut mitologi jawa.
 Bagi orang jawa, sosok Ratu Kidul merupakan sosok agung dalam sejarah jawa dan kehidupan bagi orang jawa. Karena orang jawa mengenal sebuah istilah "telu-teluning atunggal" yaitu 3 sosok yang menjadi satu kekuatan.
Yaitu, Eyang resi proyopati, panembahan senopati, dan ratu kidul. Panembahan merupakan pendiri kerajaan mataram pertama, yang dipertemukan oleh Ratu Kidul ketika bertiwikrama sesuai arahan sunan kalijaga guna memenuhi wangsit yang diterimanya membangun sebuah keraton yang sebelumnya sebuah hutan dengan nama "alas mentaok" (sekarang Daerah Istimewa Yogyakarta). Pada proses bertapa, diceritakan semua alam menjadi kacau, ombak besar, hujan badai, gempa, gunung meletus, dll.

Saturday, 14 October 2017

KISAH PENGALAMAN BERBURU PUSAKA DI ALAM GAIB


 
 
KISAH PENGALAMAN BERBURU PUSAKA DI ALAM GAIB
 
Pusaka alam ghaib, ya... saya yakin bahwa teman teman semua pecinta ilmu ghaib pasti tidak asing dengan benda pusaka alam ghaib, benda benda bertuah yang di dapat dari alam kajiman atau alam lelembut. Banyak juga para pecinta seni atau pelaku ilmu spranatural ghaib menginginkan benda benda sejenis ini,baik itu berupa mustika dan keris pusaka karena keunikannya maupun tuahnya yang tidak di ragukan lagi sejak jaman kuno
 Namun... kali ini saya tidak menceritakan tentang apa itu benda benda ghaib, berserta tuah dan wasilahnya melainkan saya ingin bercerita pengalaman bagaimana asik dan serunya berburu benda pusaka dan mustika di alam langsung dari mulai gagal dalam ritual,lari di kejar pocong dan dedemit sebagainya salah satu cara penarikan pusaka di alam alangsung hingga sampai berhasil dan mendapatkan benda benda pusaka dari alam ghaib, ya... walaupun bukan benda yang sebenarnya yang di incar waktu ritual karena menerik pusaka itu seperti orang memancing ikan kadang dapat dan kadang tidak apa lagi disertai penampakan dan perubahan alam yang dasyat hingga lari terguling guling dengan baju celana robek dan sendal jebat disaat yg di hadapi luar biasa kuatnya.....tentunya ada kalanya seseorang itu punya perasaan takut yang kuat padahal sudah sangu piranti pusaka yg kuat juga
 Teringat sejarah awal mula saya belajar ilmu ghaib, pada waktu itu sekitar beberapa puluh tahun yang lalu mungkin tepatnya pada saat saya smp kelas satu dimana saya merupakan salah satu cucu kesayangan eyang dari eyanglah saya belajar bagaimana itu menahan lapar dan dahaga,merasakan suka dukanya hidup bertahan dalam alam rasa takut cemas dan bahagia juga mewarnai setiap perjalanan sebagi kenangan yang indah dan tak terlupakan. waktu smp itu merupakan awal di mana saya mendalami terjun kedalam dunia spiritual ghaib ilmu kebatinan jawa yg eyang ajarkan merupakan ilmu leluhur
 Petualangan pun berlanjut,saya belajar puasa mutih dan makan hasil bumi ilmu dasar kebatinan yang kakek ajarkan mulai tidur di teras rumah depan pintu tidur di tempat tempat keramat yang jarang di ambah orang karena memang di anggap gawat dan sakral jarang ada orang ke tempat tempat itu kalo bukan orang yg punya hajad sepiritual tertentu.sya pun dengan nyali besar pergi ketempat tempat angker baik di pegunungan di lembah jurang di gua semua aku jelajahi hanya ada semangat yang kuat bahwa saya ingin bisa mengenal dunia gaib dan kembali melakukan perjalanan masa lalu yg indah dimana ada kerajaan yg megah putri putri yang cantik dan kebesaran candi candi yang sempurna pada awalnya......dengan sebilah batu mustika dan keris pusaka di tangan yang selalu menyertai dengan keyakinan kuat bahwa sang khodam seorang senopati pengawal raja dan seekor naga bumi yang kuat dan pilih tanding menjadi pengawal pribadiku dalam menjelajah perjalanan spiritualku,masih ingat dulu saat ada sandiwara radio babad tanah leluhur,ninipelet,tutur tinular dan lain lain yang memberi semangat dan inspirasi hati untuk menyucup ilmu sedalam dalam nya di alam langsung pernah kakek bilang ini adalah kitap langka tumbal bantala parwa yg di dalamnya berisi banyak ilmu sumber kebatinan tapi km belum saat nya takutnya nanti menjadi gak kuat,banyak orang yang belajar ilmu kebatinan tanpa guru menjadi gila karena blm saat nya sudah nekat belajar gaib....masih jelas ingatan ku kakek bilang seperti itu....saat itu kakek memegang kitap kuno bercahaya redup biru entah ambil darimana saya juga tdk ingat tau tau menunjukan kotak berukir indah dari kayu yang kitap kuna setelah di buka buka sebentar kakek mengambil air putih dan membacakan apa yang sebagian tertulis di kitap tumbal bantala parwa itu lalu saya di suruh nya minum...rasanya wangi sekali...seperti bau bunga melati sejak saat itu aku suka aroma melati keraton.dari situlah aku mengenal sedikit sedikit aura pusaka dan mustika dan hal hal yang berhubungan dengan gaib waktu terus berlalu saya semakin berpengalaman melintasi terjalnya jurang dan dinginya udara di pegunungan untuk menimba ilmu secara langsung lewat semedi dan menyatu di alam
 Setelah mempelajari dasar dari ilmu imu ghaib itu kepekaan rasa, getaran energi, deteksi aura ghaib dan ber komunikasi dengan khodam saya pun mulai menjelajah watu dengan meraga sukma...rasanya seperti kita bermimpi saja cuma kita yang mengendalikan mimpi itu,mau masuk kemana tahun berapa dan menemui siapa tau tau langsung berada di situ....sungguh indah pengalaman spiritual di alam kajiman,baru setelah kakek tidak ada saya bingung saya blm bisa menarik pusaka secara langsung di alam bahkan tau beberapa wujud pusaka yg indah bentuknya akan tetapi saya blm bisa mewujudkanya hingga dulu pernah saya minta di ajarin secara kusuh sama kakek tapi apa kakek bilang semua ada sangatnya...nanti km akan bisa sendiri,begitulah kakek bilang dan masih ingat semua yg kakek ajarkan pasti swatu saat akan berguna untukmu dan kakek tdk akan menutupi sedikitpun ilmu kakek yang poernah di pelajari ingat semua ada waktunya......sampai saat itu saya tak lagi menuntut agar saya di beri ilmu tarik pusaka.....lambat laun saat saya mau berziarah ke makam kakek saya melihat cahaya biru ke hijauan turun dan menancap di pohon dekat pesarean kakek dengan ragu ragu aku datang menghampirinya,cahaya redup itu tiba tiba menghilang dan di bekas cahaya itu tertancaplah keris pusaka itulah kenangan pertama aku dapat pusaka tanpa di tarik langsung...kakek bilang bahwa Ilmu menarik pusaka bukanlah ilmu yang mudah di pelajari, sebab ilmu menarik pusaka merupakan ilmu tertinggi dari ilmu ghaib itu sendiri. Mengapa demikian karena ilmu menarik pusaka tidak sama seperti belajar ilmu kebal dan ilmu kanuragan lainya Ilmu kebal relatif jauh lebih mudah di pelajari kita cukup modal puasa dan wirid sesuai aturan, baca mantra mantra saja
 Ilmu menarik pusaka tidak demikian, ilmu ini jauh lebih sulit dan memerlukan latihan dan pengalaman, mengapa susah karena untuk bisa menguasai ilmu ini harus punya dasar dan pemahaman yang kuat tentang dunia ghaib. Mewujudkan benda yang awal mulanya tidak ada menjadi ada itu bukanlah sesuatu yang mudah
 saya belajar dan mencoba mempraktekkan ilmu yang di dapat dari eyang dulu memang sebaiknya jika belajar ilmu itu musti di praktekkan demi mengukur sejauh mana pemahaman dan penguasaan ilmu yang kita dapat berbagai petuwalanganpunberlanjut.......
 pengalaman ber buru pusaka alam gaib,setelah melakukan persiapan dan menentukan lokasi saya pun bersemedi dengan bekal
 niyat dan ubo rampe caos dhahar kembang, dupa, minyak cendana melati garu fisik dan kondisi tubuh di persiapkan agar selama berburu pusaka fisik tetap terjaga sehat daya tahan tubuhnya kuat Setelah persiapan selesai, saya pun menuju lokasi dengan semangat tinggi.....di dampingi beberapa bilah pusaka sebagi pendamping gaib
 sajadah saya gelar, kembang di taburkan diatas pusaka dupa di nyalakan di empat penjuru kain sebagai pagar gaib minyak cendana garu dan melati di oles olesin ke telapak tangan,dupa di nyalakan mulalilah saya ke perjalanan menembus alam astral........dengan di iringi keluk wangi dupa stanggi.....dari kejauhan terdengan swara gamelan jawa mengalun merdu lembut terkadang hilang di terpa angin...tak lama terdengar kembali....sampai sekian lama terdengar swara angin menderu dan swara gemerincing kereta kuda ......tepat berhenti beberapa langkah di depan saya sejenak ada sapa seorang wanita yang lembut .....dengan bau wangi melati yang khas....disambung lagi nanti ya...capek nulis nya





KALIMAT KERAMAT SEMULAJADI MEMBANGUNKAN NUR MUHAMMAD




KALIMAT KERAMAT SEMULAJADI MEMBANGUNKAN NUR MUHAMMAD(CELL INDUK) DI BATANG TUBUH

 Assalamualaikum wr.wb
 pada kesempatan kali ini saya akan memberikan pengetahuan paling keramat dan paling di sembunyikan di alam kebathinan serta kaum makrifatullah di belahan jagad raya bumi tuhan seru sekalian alam ini.
 pengetahuan yang sangat di rahasiakan itu adalah kalimat semulajadi membangunkan energi nur muhammad di batang tubuh.
 ini lah petikan dari kalimat semulajadi tsb :

 " WAALAIKUMMUSSALAM KUNHI KATA ALLAH ENGKAU BERNAMA HU,,
 WA ALAIKUMMUSSALLAM KUNHIJAT KATA ALLAH ENGKAU BERNAMA A'YAN KHORJIAH,,
 WAALAIKUMMSUSSALLAM KUN FAYAKUN KATA ALLAH ENGKAU BERNAMA A'YAN SABITAH,,
 WAALAIKUMMUSSALAM WAJIBUL UJUD KATA ALLAH ENGKAU BERNAMA NUR YANG AHMAD,,
 ADAM YANG MEMANGGILMU NUR MUHAMMAD,,
 BANI YANG MEMANGGILMU CAHAYA,,
 INSAN YANG MENYERUMU HAKIKAT,,
 AKU YANG MEMBANGUNKANMU,,
 WAHAI KEKUATAN NUR MUHAMMAD DIBATANG TUBUHKU
 JIKA TAK BANGUN ENGKAUxxxxxxxxxxxxxxdst".

 Mohon maaf beberapa kata pada kalimat semulajadi membangun kan nur muhammadnya sengaja saya closed.

 MANFAAT AKTIFNYA INTI CELL GHAIB DALAM TUBUH DENGAN MEDIA KALIMAT MAKRIFAT SEMULA JADI MEMBANGUNKAN NUR MUHAMMAD DIANTARA NYA ;

 - simpul simpul ghaib akan terbuka hingga segala aktifitas kebathinan yang di lakukan pun success
 - munculnya tuah badan, kemana mana selalu dipenuhi hoki, hoki dalam apasaja, ingat! kesialan dan kegagalan yang muncul dam kehidupan manusia di karenakan sebab tiadanya hoki dalam tubuh, beruntung dalam cinta beruntung dalam bisnis dan beruntungnya dalam kesuccessan dalam mengumpulkan harta dan uang.

 di tolak cinta, gagal bercinta, gagal berbisnis, bangkrut dan gagal dalam mengumpulkan harta dan uang semata mata sebab tiadanya hoki-manfaat lain juga terhindar dari berbagai penyakit lahir bathin
 - meningkatkan tuah ilmu yang pernah anda miliki hingga berlipat ganda tuahnya, membuat ilmu ilmu yang pernah anda miliki lebih ampuh dan lebih tajam dari sebelumnya.

About

Popular Posts