Trending

Saturday 14 October 2017

SEJARAH IBU RATU KIDUL



Oleh kerana ramai sahabat-sahabat yg bertanya kepada aku tentang asal usul sosok misteri ini, iaitu Ibu Ratu Kidul Pantai Selatan. Ramai orang yg keliru tentang siapakah beliau yg sebenarnya....?
Kisah ini aku dapatkan ketika di Pondok Persantren Nurul Quran Jamul Ijazah, di Desa Setu, Plered-Weru. Cirebon, Indonesia. Kisah tentang sejarah Ibu Ratu Kidul ini, di ceritakan kepada aku daripada pendiri pondok persantren ini, Iaitu :
Al Allamah Quthbul Saniyyah Syre'atul Khotam Sayid Syeikh Al Habib Idris Nawawi Bin Yahya Azhomatul Khan Tj.
Secara fakta, Ibu Ratu Kidul adalah penguasa Laut Selatan dan secara garis kepemimpinan, Ratu Kidul yg dimaksudkan disini, bukan status nama orang atau nama peribadi. Tetapi 'gelar' sebagai penguasa dari sifat Mulukul Ardi, seperti orang sering mengatakan "Raja Jawa". Kata majmuk ini, bukan simbolik nama orang, tetapi lebih disebutkan pada 'gelar' kebangsawanan.
Nah...silsilah Ibu Ratu sejak permulaan. Di kepalai oleh Ratu Balqis atau isteri Nabi Sulaiman as(dari bangsa Azrak) beliau adalah penguasa tertinggi yg mengepalai semua Ratu Kidul yg ada sampai saat ini.
Dibawahnya bernama :
1.) Ratu Alam Azrak, yg mengepalai Laut Merah(beliau orang kanan Ratu Balqis)
2.) Dinamakan, Ratu Kidul Sejagat yg mengepalai Lautan Pasafik dan India.
3.) Bernama Ratu Kidul Naga Biru, yg mengepalai dasar laut dalam. Ratu Naga Biru, akan menampakkan wujudnya disela Qiamat akan tiba, dia ditugaskan sebagai perosak dasar Laut,Gunung,Kawah dan Tsunami.
4.) Bernama Ratu Kidul Jawa, di sini banyak pemimpin, diantaranya :
a.) Dewi Nawang Wulan isteri dari Jaka Tarub. Yg mengepalai Lautan Jawa-Timur.
b.) Dewi Nawang Wulan dan Dewi Nawang Sari(anak Prabu Sililwangi), mengepalai Lautan Jawa Barat dan sekitarnya. Beliau lah yg memberi aku pusaka Trisula Karara Reksa Penguasa Laut Selatan.
c.) Dewi Nyai Blorong, mengepalai Laut Cilacap. Beliau lah yang selalu menyamar sebagai Ibu Ratu Kidul, dan suka mengambil tumbal(nyawa).
d.) Dewi Fathimah(anak dari Prabu Demak Bintoro), yg dinikah oleh Prabu Siliwangi, mengepalai Laut Yogjakarta.
e.) Dewi Kedthon, mengepalai Laut Purworejo.
f.) Dewi Sekar Arum dan Dewi Sekar Kuning, mengepalai Laut Kebumen dan sekitarnya.
g.) Dewi Selasih atau Kedasih, mengepalai Laut Jakarta.
Adapun kelahiran di Pulau Jawa adalah terlahir dari Tokoh Legenda Ciung Wanara, yg mengawini Nyimas Ratu Ayu Purbaya, beliau terlahir dari Pertapa Sakti(keturunan Sanghyang, Prabu Lalijan) atau Raja Pertama Padjajaran. Dari pertalian darah ini, Ciung Wanara dan Purbaya, mempunyai 7 keturunan yg semuanya menjadi Raja Padjajaran, iaitu :
1.) Lingga Meong.
 2.) Lingga Wesi.
 3.) Lingga Wastu.
 4.) Prabu Susuk Tunggal.
 5.) Prabu Munding.
 6.) Kawati.
 7.) Prabu Siliwangi.
Nah, dari sini terlahirnya para Wali Jawa dan penutupnya Para Sanghyang dari seorang Prabu Siliwangi dari seorang isteri Nyimas Rara Santang Marta Singa, Putri dari Syeikh Qurrotul 'Ain. Punya anak tiga, iaitu :
1.) Prabu Walangsungsang atau Mbah Kuwu Cakra Buana. Perwaris Ilmu ASma Sunge Rajeh(ASR).
2.) Kiansantang atau Raden Rahmat-Godog.
3.) Nyimas Rara Santang atau Syarifah Mudaim.
Adapun penutup Bangsa Sanghyang, Prabu Siliwangi pernah nikah dgn Ratu Palaga Inggris, dari Bangsa Siluman Selemen @ Siluman Buaya, punya anak tiga, iaitu :
1.) Ucuk Umun (Nghayang)@Raib di Banten Girang, setelah ditaklukkan oleh Mbah Kuwu Cakra Buana.
2.) Puteri Nawang Wulan.
3.) Puteri Nawang Sari@Puteri Nyimas Sari(Ngahyang@raib dilaut Selatan Karang Bolong Banten) setelah tahu ayahandanya Raib/Ngahyang. Ibu Ratu Inilah yg memiliki Pusaka Trisula Karara Reksa.
Lalu bagaimana Prabu Siliwangi menjadi Bapak kepada Wali Jawa..? Inilah kronologinya. Daripada :
Mbah Kuwu Cakra Buana, melahirkan Ratu Pakungwati yg dinikahkan kepada Kajeng Syeikh Syarif Hidayatullah@Sunan Gunung Jati, Putera dari Nyimas Rara Santang(adiknya Mbah Kuwu Cakra Buana.)
Lalu Prabu Siliwangi juga nikah dgn Puteri Tumenggung Demak, yg keturunannya dinikah oleh Sunan Kali Jaga, Sunan Bonang dan Sunan Muria.
Adapun dari Putera Kajeng Syeikh Syarif Hidayahtullah, ada yg di nikah oleh Kajeng Sunan Kali Jaga(Puteri kecirebonan).
Dan ada juga yg dinikah oleh Pangeran Suta Wijaya (Puteri Cimanuk) dari salah satu Putera Prabu Siliwangi. Dan ada juga yg di nikah dgn keluarga Sunan Ampel dan Sunan Giri, yg puteranya di nikah oleh Sunan Bonang.
Lalu dari keluarga isteri Demak, ada juga yg di nikah oleh Arya Bengah, Arya Kemuning dan Syeikh Muhyi Pamijahan.
Dari Tumenggung Syahid(Sunan Kali Jaga) ada yg nikah dgn Pangeran Sapu Jagat dan Ki.Gede Antas Angin.
Dari sini hanpir 90% keluarga Prabu Siliwangi, masuk semua ke sifat keluarga Wali Songo.
Prabu Siliwangi, lari bersama perajurit-perajurit dan orang-orang yg taat kepadanya meninggalkan Istana Kerajaan Padjajaran kerana tidak mahu masuk Islam, setelah anaknya, iaitu Kiansantang @ Raden Rahmat menjadi Sultan Kerajaan Islam pertama Majapahit. Prabu Siliwangi kalah lalu 'mokso'(menjadi makhluk halus) lari bersama pengikut-pengikutnya ke Gunung Penjalu, Tasik, Jawa Barat. Dan Prabu Siliwangi menjadi penguasa di situ.
KISAH IBU DEWI LANJAR DAN IBU RATU KIDUL.
Secara pandangan umum, mereka berdua bagian dari kemusyrikkan agama. Bahkan tak sedikit yg mengatakan mereka ini lah salah satu ratu yg menyediakan 'Pesugihan'(korban nyawa untuk kekayaan). Namun bila kita faham tentang KETAUHIDAN dan keluasan ilmu Allah s.w.t, mereka adalah bagian Abdul Jumud setingkat Waliyullah. Ini kisah selengkapnya :
Ibu Ratu Kidul, atau Ratu Penguasa Laut Selatan, mempunyai beragam versi, seperti halnya pandangan luar Jawa yg mengatakan :
" Bumi Jawa adalah tanah raja."
Namun sewaktu ditanya, raja siapa saja yg ada di tanah Jawa, mereka tidak dapat menjawabnya. Pandangan ini sama halnya dgn Ibu Ratu Kidul. Dalam hakikat yg ada. Ibu Ratu Kidul yg menjadi legend di seluruh dunia :
1.) Ratu Balqis(isteri Nabi Sulaiman as) beliau adalah ratu dari semua ratu bangsa Ahlus Simar, turun di zaman Ketauhidan.
2.) Ratu Kidul Hizib Azrak. Beliau menguasai Laut Selatan bahgian Baghdad dan sekitarnya, beliau juga orang kanan Ratu Balqis.
3.) Ratu Naga Biru Lapis Tiga, beliau salah satu Ratu Dedemit(makhluk halus yg jahat) sebelum Wali Songo, dan pernah menduduki tahta sebagai penguasa Laut Selatan. Ratu Naga Biru salah satu dari guru semua Ratu Pantai Selatan yg ada di pulau Jawa.
4.) Dewi Nawang Wulan dan Dewi Nawang Sari. Beliau berdua puteri dari Prabu Siliwangi, dari Ratu Palaga Inggris (bangsa Ahmar Seleman) yg pada akhirnya ngahyang/raib dan menjadi penguasa Laut Selatan, bahgian Jawa Barat dan Cilacap.
5.) Dewi Nawang Wulan, isteri dari Joko Tarub, menguasai bahgian Laut Selatan Jawa Tengah dan Solo.
6.) Siti Fathimah Demak Bintoro, beliau salah satu puteri Prabu Siliwangi dari keluarga Demak Bintoro, yg akhirnya ngahyang/raib dan menjadi penguasa Laut Selatan bahgian Yoqakarta.
7.) Dewi Kencono Wungu, isteri dari Joko Tingkir(murid Sunan Kali Jaga), penguasa Laut Selatan bahgian Wonosobo dan Magelang.
8.) Dewi Andini, Putera dari Ibu Ratu Kidul Nawang Wulan binti Prabu Siliwangi, yg menguasai bahgian Tasik dan sekitarnya.
9.) Nyai Blorong, puteri Prabu Siliwangi dari Ratu Siluman (separuh badan ular), yg menguasai bahgian Cilacap dan pulau Penyu (Nusa Kambangan).
10.) Ratu Sejagat Alam dan puterinya, menguasai dari 7 generasi dan paling lama menduduki tahta Ratu Pantai Selatan, terhitung dari zaman Togog, Adli, Siluman, Lelembut dan Baru Ngahyang/ raib pada zaman Wali Songo, kerana tidak mahu masuk Islam.
Sedangkan Dewi Lanjar atau Siti Fathimah binti Pangeran Demak Raja Pulasaren, beliau adalah ratu tunggal yg menguasai Laut Utara. Dewi Lanjar ini pernah menjadi isteri dari Mbah Kuwu Cakra Buana, Cirebon, yg menempati pulau Selamaran Pekalongan.
Dari semua Ibu Ratu diatas, kita hanya faham satu Ibu Ratu iaitu, era Wali Songo, Dewi Nawang Wulan dan Nyi Blorong.
Nah, sekadar ulasan kecil, aku akan ceritakan kronologi perjalanan Ibu Dewi Nawang dan Dewi Lanjar di era yg sama.
 Dalam nasab atau keturunan, Allah s.w.t. telah menjadikan dua arah yg saling bersebelahan tetapi satu ikatan, iaitu dari Anwas dan Anfus, dari keduanya melahirkan dua jalur yg berbeda :
TURUN KE NABI.
 TURUN KE SANGHYANG.
Dari nasab Nabi menghadirkan keturunan para Waliyullah dan dari nasab Sanghyang, menurunkan para Ahlul Bathin atau kesaktian. Dari perjalanan Ahlul Bathin, Allah menempatkan keturunan Sanghyang ini ke sifat penjaga alam atau disebut Abdul Jumud(bangsa Lelembut).
Sedangkan dari nasab sampai ke Nabi Allah menciptakan sifat khalifah atau pemimpin umat.
Selain ilmu Tauhid, seluruh Bangsa Abdul Jumud, diciptakan sebagai pendamping kekuatan Wali Songo, sebab mereka tercipta sebagai hamba Abdul Jumud dan hanya tunduk terhadap Bangsa Authob. Adapun Abdul Jumud disini, terbagi menjadi 2 kelompok.
1) Kelompok Abyad(putih).
 2) Kelompok Aswad(hitam).
Kisah Ibu Ratu Dewi Nawang Wulan, dalam hidupnya pernah di nikahi oleh beberapa Waliyullah, diantaranya :
a.) Syeikh Abdurrahman atau Pangeran Panjunan.
 b.) Ki.Gede Plered.
 c.) Arya Panangsang.
 d.) Raja Samudra.
 e.) Pangeran Bulakamba.
 f.) Arya Bengah dan yg terakhir Kajeng Sunan Kali Jaga.
Adapun Dewi Lanjar, pernah di rnikah oleh Raja Mataram.
 a.) Kiyai Tubagus Ampel.
 b.) Pangeran Samudra.
 c.) Arya Sabakingking.
 d.) Dan terakhir Mbah Kuwu Cakra Buana.
Kedua penguasa laut ini(Dewi Nawang Wulan dan Nyi Blorong) masih golongan Sanghyang/ghaib atau Abdul Jumud(lelembut) lalu bagaimana dgn pandangan orang umum dalam menyingkapi mereka yg konon sebagai lambang 'Pesugihan'...?
Dalam ilmu Tauhid dijelaskan :
Bahwa Allah s.w.t., akan membagi rezeki-Nya di tiga golongan Para Nabi se- keturunannya/Manusia. Bangsa Jin dan Lelembut. Dari perjalanan rezeki ini yg diberikan oleh Allah, hanya para lelembut lah yg mampu mengendalikan keuangan. Sebab mereka tercipta sebagai hamba yg selalu memakai aturan. Sedangkan bangsa Nabi, Wali atau Manusia serta bangsa Jin, semuanya lebih memasrahkan hartanya demi agama(perjalanan secara hukum agama).
Jadi masuk akal secara pandangan Hukum, bila para Abdul Jumud lebih memperkaya dalam hal materi dari sifat manusia atau jin, sehingga dgn sifat anarki dan nafsu syahwatnya para manusia dan jin, mereka yg kurang beriman, memohon kepada para bangsa Abdul Jumud.
Nah...disini proses terjadinya 'Pesugihan'. Manusia dan Jin memaksa kehendak seperti secara lahiriah, mereka masuk dalam sifat Rentenir/peminjam/ah long, semakin kita masuk semakin hidup kita hancur.
Adapun bangsa Abdul Jumud, tinggal menerima segala apa yg dijanjikan manusia bejat, tamak haloba dan tak bermoral. Sudah jelas bahwa Allah s.w.t., telah membagi rezeki-Nya dgn cara 'kasbi', tetapi ada saja manusia dan jin memakai caranya sendiri dgn wasilah bangsa lainnya. Maka secara hukum SAH para Abdul Jumud menuntut kita.
Inilah susunan Alam, menurut kitab :
Bumi tercipta 7 lapis astral/hijab dan mempunyai 70 alam yg berbeda sampai ke tingkat alam kubur. Dan dalam beribadah, hanya manusia, jin serta malaikat yg ibadahnya sama (mengikut Al Hadiths/Rasulullah s.a.w).
Adapun alam ke-dua paling atas, disebut bangsa Togog/Siluman/ Seleman, yg di pimpin oleh Ratu Sejagat atau zaman ini di sebut sebagai era kegelapan.
Alam atas ke-tiga disebut Adlun atau akhir masa, dihuni oleh Naga dan dipimpin oleh Raja Naga Biru. Alam ini akan menyatu bersama kita/manusia di hari akhir (kiamat). Semua makhluk Qun/Naga besar, akan bermunculan seiring akhir zaman mulai terbuka.
Alam ke empat disebut Azrak. Alam ini dikepalai oleh isteri Nabi Sulaiman as, iaitu Ratu Balqis.
Alam ke lima disebut Syayatin/setan, alam ini disebut alam penghacuran jin dan manusia.
Adapun alam seterusnya di huni oleh bangsa Wali yg sudah wafat mahupun belum iaitu, Alam Barry dan Alam Thuroby.
Alam di atas lagi di huni para nabi dan malaikat serta seterusnya.
Jadi salah besar jika kita berfikir bahwa apapun bangsa halus itu disebut sebangsa jin, sebab masih banyak alam lain yg kita tidak faham.
Seperti ucapannya Imam Ibnu Salam :
" Sesungguhnya alam yg ada diseluruh alam jagat ini mempunyai 600 alam yg berbeda dan semua terpenghuni dgn makhluknya dgn sifat berbeda pula. Namun alam yg paling mulia dihadapan Allah, adalah alam manusia/ dunia. Sebab alam dunia tempatnya derajat dan alam mulia pula terlahir adanya para Nabi dan Rasulullah s.a.w."
Seperti biasa, ambil sisi positif dari cerita ini. Yg negatif jangan diambil. Kekuatan yg tak bisa ditandingi adalah, kekuatan daripada Allah s.w.t. Sang Maha Pencipta.
Sekiranya ada tutur bahasa dan tingkah laku yg tak berkenan di hati para sahabat-sahabat semua, aku. TOK PENJEJAK BADAI, dgn merendahkan diri memohon maaf.
TERIMA KASIH......
OLEH :
 TOK PENJEJAK BADAI.





Comments
0 Comments
Facebook Comments by Blogger Widgets

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts