Trending

Friday, 17 February 2017

HAKIKAT SAMUDERA AL QURAN



Ketahuilah! Bahwa Alam yang kita lihat sangatlah Luas ini baik di langit mahupun di bumi, mencakup keseluruhannya iaitu sekalian Alam, terhimpun atau terangkum akan rahsia Ilmunya di dalam 30 Juz Al-Qur’an. Artinya adalah siapa-siapa yang membaca dan memahami Al-Qur’an.maka sama halnya ia melihat kepada Sekalian Alam. Kerana Hakikat penciptaan Alam ini termuat pada 30 Juz Al-Qur’an 114 Surah 6666 Ayat.
Sangat Agung sekali Kitab Al-Qur’an itu yang diturunkan kepada Rasulullah Saw yang kemudian menjadi Kitabnya orang-orang Islam. Bahkan dikatakan bahwa Al-Qur’an itu sebagai penyempurna dari pada kitab-kitab sebelumnya. Akan tetapi keagungan dari pada Al-Qur’an itu bukan lah di lihat dari pada tulisan dan bacaannya, melainkan dari pada makna yang tersirat/terkandung didalamnya.
Adapun tulisan atau bacaan yang termuat di dalam kitab itu tidak ada bezanya dengan buku-buku bacaan biasa, sehingga letak keImanan sesaorang apa bila terfokus kepada Kitabnya/bukunya itu sama halnya ia beriman kepada sesuatu yang bakal hancur. Saya katakan bakal hancur kerana apabila kitabnya/bukunya itu di masukkan ke dalam api ia akan terbakar, dimasukkan kedalam lautan ia akan basah. Jangan kan di bakar dan dimasukkan ke dalam air, di taruh saja di atas lemari, tidak di rawat dan di urus lambat laun ia akan rusak dan lapuk di makan oleh ulat dan Anai anai.
Sudah kewajiban bagi seorang Mukmin untuk beriman/mempercayai kepada kitab Al-Qur’an yang dibawa oleh Rasulullah Saw. Tetapi yang perlu direnungkan adalah keimanan/kepercayaan seseorang akan sesuatu itu, akan di bawa sampai mati bahkan sampai ke Rabbul Jalil. Jika yang di Imani adalah sesuatu yang rusak dan hancur, maka keimanan nya akan dipertanggung jawabkan di Hari Kemudian kenapa beriman kepada sesuatu yang hancur.
Tetapi apabila ia mengerti bahwa yang diimani itu bukanlah “Kitabnya/bukunya” melainkan yang terkandung di dalamnya iaitu “Firman Allah” maka keimanan seperti itulah yang akan menjadi penolongnya di hari kemudian, kerana Makna yang terkandung di dalam kitab itu iaitu “Firman Allah” itu tidak akan hancur dan tidak akan Musnah sampai bila pun juga.
Allah Swt berfirman :
“Dan sekiranya Qur’an diletakkan di atas gunung, maka gunung dapat digoncangkan atau diletakkan pada bumi, maka bumi jadi terbelah atau diletakkan pada orang mati maka orang-orang yang sudah mati dapat berbicara”(QS, Ar Ra’d : 31)
Qur’an yang manakah yang di maksud di ayat tersebut?
Saya yakin jika Qur’an kitab yang berbuku itu yang diletakkan di atas gunung maka pastilah gunung itu tidak akan hancur dan bergoncang akan tetapi Buku nya yang akan rusak terkena panas dan hujan.
Tetapi jika Allah berfirman kepada Gunung (Makna Qur’an) :”Hai Gunung bergoncanglah engkau! Maka pastilah Gunung itu akan Bergoncang, Hai Bumi terbelahlah! maka pastilah Bumi akan terbelah, Hai orang mati bicaralah! Maka pastilah orang mati boleh berbicara.
Sehingga sangat keliru jika mengertikan Al-Qur’an itu hanya sebatas arti Harfiah saja iaitu diartikan sebagai “BACAAN”. Padahal kita mengetahui bahkan seluruh orang Muslim tahu bahwa Al-Qur’an itu adalah Firman Allah, Kalam Allah, Perkataan Allah dan Suara Allah. Jadi tidak boleh dipersamakan “FIRMAN ALLAH” dengan “BACAAN”. Lalu di mana letak keagungannya Al-Qur’an jika hanya sebatas “BACAAN” saja, tetapi jika Al-Qur’an itu dimaknai dengan “FIRMAN ALLAH”, maka itu lah keagungan yang sangat Mulia sekali.



Comments
0 Comments
Facebook Comments by Blogger Widgets

No comments:

Post a Comment

About

Popular Posts